Aloha nana up nee..
Selamat membaca :)
Okehh capt ini mungkin agak serem
.
.
.
.
.
.song : Beast ,tina martina
Segala masalalu yang kelam yang membayangi dirinya untuk membalas semua rasa sakit yang ia derita ,bahkan sangat sulit untuk nya bernafas saat sesak di dada masih sangat terasa membayangkan kejadian yang sangat membuat nya gila ,dan haus akan dendam juga darah.Sebut saja park Jimin,seorang pemimpin dari perusahaan jimin. Corp . Dia adalah orang yang misterius bahkan ia jarang menampakan diri di kantor nya. Semua orang bahkan enggan menyebut nya, ia akan datang saat saat tertentu, menyeramkan bukan, dia bahkan tak segan membuat orang- orang bungkam saat berhadapan dengan nya.
Pria yang haus akan darah dan balas dendam masalalu nya, ia memiliki watak yang dualisme ia bisa bersikap baik di depan orang yang ia anggap musuh nya . Namun di balik itu jangan harap musuh nya tersebut akan hidup dengan damai dan tentram ia akan meneror dan tak segan untuk mencabik-cabik kulit dari sang musuh.
Pagi yang terang pun datang, seorang pria yang masih nyaman dengan ranjang nya itu menggerang tatkala sinar mentari menembus kamar nya yang gelap itu, sangat gelap bahkan, ia sudah lupa kapan terakhir kali dia menghidupkan lampu di kamar itu.
Alarm berbunyi, namun ia menulikan pendengaran nya ia hanya terfokus pada langit-langit kamar yang bernuansa silver itu. Sudah bertahun-tahun ia menantikan ini hari dimana ia akan melancarkan aksinya untuk menghabisi musuh nya dengan cara perlahan.
Ia memunculkan smirk nya, saat ia hendak menuju ruangan yang amat sangat tersembunyi di balik lemari tumpukan buku, terpampang lah bermacam-macam foto pria maupun wanita yang menjadi musuhnya, yang sudah ia beri cat merah pada wajah nya ,dengan artian mereka sudah tewas di tangan seorang Park Jimin.
Cat itu tidak lain adalah darah dari sang empu yang sudah tewas, dia seperti orang yang gila, persetan apa yang merasukinya ia sangat senang sang lawan terbaring lemah bersimbah darah meringgis dan ia semakin menyiksa mereka dengan benda benda tak wajar.
Kini yang menjadi target nya adalah Joseph park, namun ia tak tega langsung membunuh nya, jika bisa jimin akan langsung membunuh nya dari kemarin- kemarin,namun sayang Jimin lebih tertarik mempermainkan kematian nya lewat putri semata wayang nya yang terkenal dengan wajah bak dewi afrodit nya.
Maka jimin memutuskan akan menjadi medusa untuk menghabisi sang afrodit, kejam memang itulah satu kata yang mewakili park jimin. Ia memang tertarik pada hal hal seperti itu sejak kematian orang tuanya yang berprofesi sebagai ilmuan yang terkenal jenius dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Tak ayal jika jimin juga memiliki otak yang jenius ,sejak sekolah ia bisa mempertahan kan juara umumnya.
Deting jam pun sudah menunjukan pukul 08.00 pagi. Ia pun bergegas untuk membersihkan diri dan segera ke kantor mengetahui salah satu rencana nya berhasil yaitu mendapatkan kerja sama dengan perusahaan Joseph Park. Corp .
"Tuan jim..ini makanan nya sudah siap"yen pun memanggil jimin dengan aura keibuan nya, mengetahui bahwa ia sudah bekerja di rumah itu sejak jimin bayi dan menganggap jimin sebagai putra nya sendiri , walaupun ia tau penderitaan jimin sejak orang tua nya meninggalkan nya saat usia nya tepat 17 tahun. Sejak itu ia yang merawat jimin hingga dia bisa sesukses ini sekarang.
Setelah mendengar panggilan yen, jimin langsung duduk di kursi utama,di meja makan itu, ia mengulas senyum malaikat nya pada yen, meskipun yen adalah pembantu nya, tapi jimin selalu bersikap bahwa yen adalah ibu nya, walaupun ia masih tak terima jika orang tua nya sudah tiada.
"Tuan...anda akan pulang pukul berapa malam ini"sembari memberikan makanan di piring kosong jimin.
"emm...yen aku rasa aku akan terlambat sedikit karna banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini, tapi aku akan makan dengan teratur yen tenang saja"ucap jimin pada yen, mendengar penuturan jimin, yen pun lega karna jimin mengatakan dia akan makan dengan teratur.👾👾👾
Setelah selesai menyantap makanan hingga habis. Ia langsung bergegas masuk ke dalam mobil nya, sebelum itu para bodyguart di depan rumah membungkuk untuk memberi hormat pada sang majikan. Seperti anjing yang penurut,bagaimana tidak jika ada yang mengkhianatinya jangan harap ia bisa melihat dunia esok pagi nya.
Di perjalanan Jimin selalu menghidupkan musik, musik favorit nya yang bernuansa klasik pop. Ia sebenarnya juga memiliki banyak bakal selain ia jenius, ia bisa bermain musik dan bernyanyi dengan suara nya yang khas itu.
Ting...
Lampu merah pun muncul, "Oh shit....."umpat jimin. Kenapa di saat seperti ini ia harus di hadapkan dengan lampu merah, sialan memang.
Sembari menunggu lampu dengan tak sengaja jimin melirik mobil yang ada di sebelah nya , dari kaca nampaklah seorang wanita cantik dengan anting panjang yang sedari tadi sibuk melihat arloji nya.Jimin hanya terdiam dan tidak bisa mengatakan hal apapun wanita itu sempurna,meskipun ia tak melihat nya langsung ia yakin itu adalah mangsanya, ya Park-Ria incaran nya ,wanita yang ia cari dan ia ikuti selama 6 tahun lama nya di negara orang lain.
Ting...Lampu pun sudah berwarna hijau,namun jimin masih menatap ke arah wanita itu. Sedangkan sang wanita yang tidak sadar ia di perhatikan pun melajukan kendaraan nya. Jimin pun tersadar dari lamunan nya, apa ini ada apa ini. Apa jimin jatuh cinta entahlah yang pasti ia masih ragu bahwa ia menyukai seseorang.
Sesampai nya di kantor derap langkah nya terhenti saat. Ia kembali melihat sosok wanita yang ia temui di lampu merah ini, apakah ini takdir?
Yang pasti jimin tidak tau dan dugaan nya tidak meleset sedikit pun wanita itu adalah Park-Ria." tuan Jimin depyonim...anda di tunggu oleh Ria depyonim untuk membahas kelanjutan kerja sama antar perusahaan"kana selaku sekertaris jimin pun menutur kan nya dengan sangat detail.
"Baiklah...apa dia sudah di ruangan ku"Jimin menatap kana sangat intens
"Nee tuan silahkan..."kana tak bisa jika seperti ini dia sangat takut, ia hanya bisa menjawab nya dengan menunduk.
"baiklah aku akan kesana.." jimin langsung melewati kana. Kana dan pegawai kantor lain sudah terbiasa dengan sikap tuan nya yang terkenal dingin itu.Ceklek...
Pintu terbuka dan munculah sosok Jimin di sana.
"kau sudah disini ternyata selamat datang"ucap manis jimin dengan tatapan nya yang bisa melumpuhkan lawan dan ia memulai sikap dualismenya pada lawan cantik nya ini.
Ria pun tersenyum membalas senyuman jimin tanpa ada rasa terkejut.
"Nee khamsahamida Jimin depyonim"ujar ria yang sembari berfikir bahwa jimin bukanlah seseorang yang patut di takuti di kantor ini, tapi semua karyawan disini seperti nya sangat takut padanya ,tapi dari pada memikirkan itu ia lebih baik langsung membicarakan nya pada Jimin, dia memang bukan tipe wanita yang menilai seseorang dari penampilan,melainkan dari hati.-"terkadang kita perlu memakai fikiran positif kita untuk menilai seseorang dan jangan nilai seseorang dari penampilannya tapi dari hatinya, jika penampilan nya baik tapi belum tentu hatinya suci, dan begitu juga sebaliknya "-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Oke gaes segitu dulu nee...
Jimin sama ria masih canggung jadi, jimin juga masih belajar memahami taktik selanjutnya makanya dia masih kek gitu dan maafkan kalo ngga jelas oke:)
Nana mau ingetin yahh jangan Lupa VOTE dan COMMENT okehh
Luv luv dari nana untuk kalian :3
KAMU SEDANG MEMBACA
The Purpose (PJM)
Fanfiction[On Going] I like dark,but your come to my life give me light.can't you relate this i hate this. Don't leave me because your made me really life and really love. Jimin dalam ambisius nya yang di butakan dendam akankah bisa merasakan cinta yang tulus...