Oke gaesss ketemu lagi sama author yang gajelas ini wkwkwkwkwk garing yahh..
Muehhehehe kali ini nana up okeh
Makasih yang masih setia sama Ff ini
Purple you 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah pertemuan mereka hari itu, jimin semakin penasaran dengan sosok Ria. Meskipun ia tak banyak bicara saat bersama nya tapi jimin yakin dia adalah orang yang cerdas dan sangat memiliki banyak potensi.
Drttt.... Drtt.....
Ponsel Jimin bergetar ia langsung membuka ponsel nya dan menjawab panggilan itu.
"hemm...wae apa ada kabar? "dengan nada dingin nya
"belum tapi akan aku pastikan"ucap pria itu meyakinkan
"baiklah aku tutup"
"nee"
Setelah mengakhiri panggilan ia langsung mengotak atik laptop nya ,ya laptop yang senantiasa menemaninya dalam semua rancana busuk nya yang haus darah itu.
Tak terasa petang pun menjemput, namun petang ini berbeda langit di hiasi awan hitam dan siap menurunkan air dari sana.
Waktu juga sudah menunjukkan pukul yang seharus nya pria itu pulang.Jimin pun dengan sigap menutup laptop nya dan mulai mengambil kunci mobil, sembari menuju ke parkiran.
👾👾👾👾
Seorang wanita pun berjalan menuju sebuah halte terdekat dengan langkah yang terburu-buru,entah kenapa dia bisa menunju ke halte bus tanpa mobil pribadi nya.
"menyebalkan kenapa dia harus rusak di saat-saat seperti ini"umpat wanita itu
"seharusnya aku menservis mobil itu dari kemarin ini tidak akan terjadi,aku harap bus tidak terlalu sempit karna cuaca yang tak mendukung ini"
Wanita itu masih mengeluhkan mobilnya yang berada di bengkel.
Tak lama kemudian ia memutuskan untuk berjalan kaki menembus awan hitam yang sangat tebal itu, meskipun begitu ia tetap melihat ke sisi jalan dengan harapan ada seseorang yang dapat memberikan nya tumpangan.
....................
Hari yang penuh dengan sandiwara memang sangat melelahkan, ia harus bisa mendapatkan suasana dan membuat suasana. Banyak yang melintas di benak jimin meskipun ia sudah terbiasa dengan semua ini ,tetapi masih banyak ketakutan yang menghantuinya .
Ia menjalankan mobil dengan kecepatan yang normal, hembusan nafas yang menderu teratur membuat siapa pun tenang dengan hal itu. Namun pandangan nya teralih kan saat ia melihat sosok wanita dengan bleazer cream yang seperti nya ia kenal.
"Park Ria"batin jimin yang meniatkan hati nya untuk menepi dan mengajak sosok itu untuk ia antar pulang.
Ia menepikan mobil nya dengan perlahan, sebenarnya ini adalah modus jimin untuk lebih mengetaui sisi lawan nya, dengan memunculkan smirk nya yang menatap miris pada wanita itu.Tin.....
"keparat" batin ria.
Ia terkejut saat mobil di belakang nya menlakson tanpa elit nya pada wanita cantik itu,yang membuat nya mengumpat ."hey...ada apa kau mengagetkan ku"sorak ria yang tak terima karna ia benar benar terkejut.
Mobil itu pun terparkir mulus di samping nya, lalu tampak lah seorang pria dengan raut ekspresi wajah nya yang ingin tertawa melihat nya terkejut.
"Kkau.?!"ria kembali di kejutkan dengan apa yang ia lihat .
Sontak jimin pun menunjukan senyum bulan sabit nya pada sosok wanita itu.
"ada apa aku hanya ingin memberikan mu tumpangan apa tidak boleh, lihat lah awan sangat gelap aku yakin ini akan turun hujan deras dan akan ada badai sepertinya"penuturan pria itu.
Ria sebenar nya tak ingin dan mementingkan ego nya dari pada ia harus memasuki mobil dengan orang asing. Ria bukan tipe wanita yang langsung mau jika diajak seorang pria apa lagi itu pria yang tak ia kenal, ia takut bagaimana jika nanti dia di perbuat tidak senonoh.
"astaga ria apa yang kau fikirkan, dia tidak akan macam-macam tidak mungkin dia akan memeras dada mu ataupun bokong mu yang sintal ini,astaga kau terlalu berlebihan, lihat lah langit akan turun hujan dan badai"batin ria
"heyy...aku menawarkan bantuan bukan menawarkan diri" jimin agak kesal karna wanita itu sedikit melamun entah apa yang ia fikirkan, ayolah jimin tidak sebrengsek itu ia lelaki pemilih.
seketika lamunan ria pun buyar entah kemana tanpa berfikir panjang ia mengangukan kepala dan masuk kedalam mobil itu.
Keheningan menyapa mereka entah sejak kapan mereka menjadi sangat canggung bahkan mematung seperti ini.-"ria.. "jimin membuka kata nya kali ini, entah dari mana keberanian itu, namun yang pasti kali ini jimin ingin sekali menjadi semakin dekat dengan ria.
"aada apa"ria tergugup menjawab sapaan jimin, suasana menjadi semakin canggung.
Jimin tidak menyia-nyiakan waktu ia dengan cepat berbicara apa yang sebenar nya yang dia ingin kan.
"menikahlah dengan ku"ucap jimin yang sontak langsung mengagetkan ria
"Mwo?!!!!......"ria
"Nee..menikahlah dengan ku kita akan bekerja sama dalam hal bisnis dan aku jamin kau akan mendapatkan keuntungan dan kenikmatan"jimin agak frontal ketika mengucapkan kalimat nya.
"Akan ku pertimbangkan jika ini soal bisnis, aku ingin memajukan bisnis ini" ria .
Jimin pun melebarkan senyumnya tanda kemenangan akan usahan nya merayu wanita itu, entah kenapa juga ria langsung menerima nya sangat cepat bukan. Sungguh tidak terduga sekali pun oleh jimin jika ia di terima secepat itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Huwaaaa part ini gaje banget yakan
Hiksss.....nana ngga tau lagi ngga ada ide muncul maafin nana (* ̄︶ ̄*)
Oke sampai jumpa di capter selanjut nya 🌚
Maap nih sebelum nya jangan lupa Vote Dan Comment okeh pay pay 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
The Purpose (PJM)
Fanfic[On Going] I like dark,but your come to my life give me light.can't you relate this i hate this. Don't leave me because your made me really life and really love. Jimin dalam ambisius nya yang di butakan dendam akankah bisa merasakan cinta yang tulus...