"Tapi apa lagi yang membuat hati berdesir selain pertemuan yang tidak di sengaja?"
-tereliye ,kisah sang penandai.
.
.
.
.
.
.Seperti yang di harapkan hari yang di tunggu tiba. Langkah tegas memenuhi ruangan, banyak yang tak menyangka seorang CEO yang pendiam akhir nya menikah dengan seorang gadis dari keluarga joseph park dan itu adalah putri joseph park sendiri.
Di dalam sebuah ruangan sesosok wanita sedang menghadap cermin dan melihat beberapa make over mendandani nya dengan beberapa polesan bedak sangat natural bahkan rambut yang tadi nya tergerai sekarang sudah penuh dengan hiasan rambut dari berlian.
Banyak yang tak menyangka jika hari ini akan terjadi sebuah awal dan sebuah permulaan dari semua yang akan mengubah pandangan,dan takdir. Apa yang akan di lakukan kedepan tergantung mereka yang membuat dan melakukan nya.
Kini seorang pria sudah berdiri tegak dialtar menunggu sang pengantin wanita untuk berada di samping nya dan bersama mengucapkan sumpah di hadapan pendeta dan Tuhan. Banyak yang datang Jung-na, Ahn-tia dan yang lain datang dengan dandanan yang sangat rapi dan tak lupa kado yang mereka bawa untuk teman kesayangan mereka.
Tak menunggu waktu lama datanglah seorang wanita dengan gaun putih dan seorang pria paruh baya yang sedang menggandeng tangan nya, semua padangan tertuju pada ria dia begitu cantik dengan hiasan pengantin wanita bahkan sangat cantik.
Jimin tak bisa mengalihkan ekstensi nya pada yang lain,dia memperhatikan ria dengan seksama dan entah mengapa jantung nya berdetak sangat cepat dan bahkan ia merasa gugup. Sebelum nya ia tak pernah merasa gugup seperti ini apa yang terjadi padanya mungkin hanya dia yang bisa mengungkapkan nya.
Jimin pov
Aku melihat nya ,sungguh aku tidak tau apa yang aku rasakan terhadap nya....
Kenapa aku gugup sekali aku sering meniduri banyak wanita di club yang lebih menggoda dari nya tapi kenapa dia membuatku tertarik.
Dia sangat cantik dengan balutan gaun putih dan serangkaian make up khusus pengantin sangat serasi polesan nya, tidak terlalu tebal dan terkesan lebih pas dan natural pada dirinya.
Apa yang terjadi padaku,hatiku lebih menghangat dan jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya apa ini apa yang terjadi?...
Dia sampai di samping ku dan tersenyum pada ku bahkan aku tau jika itu adalah senyum palsu.
Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, "arghhhhhh...."erang ku di dalam hati
Entah apa yang terjadi ini adalah kenyataan nya
Author pov
Kali ini semua yang di rencanakan terjadi, di mana sebuah takdir baru telah di mulai dengan mulus nya, tanpa di ketahui ada hal menjijikan yang terdapat di dalam nya.
Semua orang sudah berdiri saat pendeta mulai melakukan upacara pernikahan, jimin sudah terlihat lebih tenang dari sebelum nya dan terlihat biasa saja.
Berbeda hal dengan ria ia ingin menangis, ia tak pernah membayangkan akan menikah dengan pria yang tidak ia cintai, dan saat pesta tersebut memang terlihat sosok dari Kim-Seokjin mantan kekasih dari ria.
Gaun putih itu terbentang luas ke belakang memang lumayan berat karna ada sedikit hiasan permata di sekeliling nya, jika di tanya bagaimana dengan sepatu ria. Dia memakai high heels yang lumayan tinggi, namun para perias pria juga menambahkan hak pada sepatu jimin agar tidak tersaingi oleh ria.
Acara sudah memasuki tahap kedua dimana jimin dan ria mengulangi setiap ucapan dari pendeta. Tak lama kemudian ritual selesai ,dan pengantin di persilahkan untuk berciuman.
Saat pendeta meminta jimin mencium ria memang awal nya jimin ingin sekali menghabisi bibir ria saat itu juga dengan ganas, tapi ia sadar dan tau tempat.
Ia meminta izin pada ria untuk mencium nya dengan berat hati ria pun mengizinkan jimin mencium bibir nya."Jika kau tak siap tak apa aku akan mencium kening mu"Jimin dengan nada nya yang sedikit ragu
"tak apa aku sudah menjadi istri mu,maka aku adalah milikmu dan kau bisa melakukan nya padaku"ucap ria sembari tersenyum manis
"baiklah"
Jimin mulai mencium bibir ria dan mulai menikmati nya ia bergerak sentimental , melumat, dan menghisap setiap inchi dari bibir ria.
Ria sedikit membalas nya walaupun ia masih sedikit canggung.
Jimin pun menyudahi ciuman mereka dan semua orang pun bertepuk tanggan dengan meriah.
💍💍💍
Riuhh pesta pun di mulai, dentingan gelas dan bunyi musik yang sangat instrumental dan beberapa orang sibuk dengan dunia mereka masing-masing.
Namun, suasana yang canggung berada pada Jimin dan ria mereka memang baru kali ini benar benar dekat dan tidak di sangka mereka ada lah raja dan ratu di dalam pesta ini.
Sosok seokjin pun tak kala menarik perhatian seorang Park Jimin, bagaimana tidak pria tinggi dan memiliki bahu lebar itu sangat akrab dengan sekertaris nya yaitu song eun.
"emm Jim..." ria memang sedikit kurang nyaman dengan tatapan jimin terhadap pria bermarga kim tersebut, walaupun ia tahu jika pria itu sudah bukan siapa siapa dari ria.
"Ndee...wae? "jimin dengan nada datar nya kembali,entah bagaimana itu bisa hadir di saat dia bersama ria untuk pertaman kali nya.
"Aniya kenapa tatapan mu begitu dia tamu kita"
"aku hanya tidak suka jika ada orang dalam masalalu datang di saat seperti ini"
"Tapi jim...aku sudah melupakan nya dan dia menjadi teman ku" Ria tak tau apa yang harus ia lakukan ini adalah pertama kali nya ia di hadapkan dengan situasi seperti ini .
" sudah jangan di bahas, kau mau minum? "tawar jimin
"aniya kau saja"
"baiklah"
Musik mengalun bagaikan melodi dan syair yang mengisyaratkan sebuah lembaran hidup yang baru, bahkan mungkin musik adalah hal yang dapat mengisyaratkan sesuatu hal yang akan terjadi.
Hembusan angin cukup kencang di luar seakan-akan tau apa yang akan terjadi, bagi sebagian besar orang takdir adalah keputusan tuhan yang dapat di ubah dan tidak dapat di ubah. Tapi bagi seorang park jimin takdir adalah dimana kau di permainkan oleh dunia yang begitu palsu ini.
Kini masih di tempat yang sama pesta belum berakhir meskipun waktu sudah menunjukan pukul 23.00 malam, mata Ria begitu merah karna dia menahan kantuk nya dan berakhir bersandar pada bahu jimin.
Jimin yang melihat itu pun, memberikan simpati nya dia memegang bahu ria agar tidak terjatuh nanti nya karna pesta malam ini akan menjadi pesta yang lumayan panjang.
"Orang-orang harus belajar untuk membenci dan jika mereka dapat belajar untuk membenci, mereka dapat diajarkan untuk mencintai ." (Nelson Mandela)
.
.
.
.
.
.
.Baru kali ini bisa nyelesai in part ini setelah kehilangan banyak ide
Ouh ya Author mau bilang makasih udah masih bersama author dengan cerita beginian 💜
VOTE & Comment oke buat dukung author komen kalian akan author bales tenang aja
Dan jangan lupa Share cerita nya kalau kalian suka dan jangan lupa Follow okeHappy Reading and selamat ke capter berikut nya oke 💜💜
Bye salam manis dari author Nana
KAMU SEDANG MEMBACA
The Purpose (PJM)
Fanfiction[On Going] I like dark,but your come to my life give me light.can't you relate this i hate this. Don't leave me because your made me really life and really love. Jimin dalam ambisius nya yang di butakan dendam akankah bisa merasakan cinta yang tulus...