1| Surprise

192 23 8
                                    

"Permisi!!!" seseorang bersautan mengetuk pintu rumah Keenan. Tak ada jawaban setelah di ketuk berkali-kali.

"Keezi bukain gih pintunya," pinta ibu Keenan, Susi kepada anak tunggalnya tak lain adalah Keenan Zephyr Ivar yang kerap disapa Keezi.

"Yaelah, padahal ibuk gak ngapa ngapain kan?" keluh Keenan beranjak dari sofa yang ia duduki sambil menonton acara kesukaannya.

Ia berjalan dengan langkah kaki yang tak lagi kecil mengingat usianya menginjak delapan belas tahun dan duduk di bangku SMA. Ia memiliki sifat yang tenang dan tidak mau mencari atau dihampiri masalah alias netral.

"PERMISI!!!" teriak seseorang lebih kencang sambil masih mengetuk pintu nya.

"Bentar jamet," gumam Keenan mulai membuka pintu.

"Sia- " Keenan membuka pintu dan tak bergeming melihat tamu yang datang.

"Haii Keezi!!" sapa orang yang dulu pernah jadi tetangga nya saat ia masih kelas satu SMP. Namanya Risa, yang kerap ia panggil sosok 'tante'.

"Tante Risa?" Keenan mengajak Risa duduk di ruang tamu sementara ia memanggil ibunya dan menyiapkan secangkir teh.

"Waaah Risa!! jadi pindah beneran nih? Kok sendiri? kamu pindah kemana? Tika kemana?" tanya Susi melontari banyak bom padanya.

"Tika?" Keenan berhenti mengaduk teh. Ia meratapi anak yang suka menjahilinya saat SMP. Anak perempuan yang pintah menggoda nya sampai ia kehabisan kata kata. Ia mengingat bagaimana cara Tika memborbadirnya hingga ia kalah telak dan tidak ada kesempatan untuk membalas atau mempermalukannya.

"Oh, aku Pindah di samping rumahmu!" jerit Risa membuat Susi ketularan jeritannya.

"Seruu!! ada tetangga lama yang pindah kesini!!!" jerit Susi.

"Samping rumah?!-" Keenan melotot ketakutan.

"Kalau Tika pasti nanti kesini. Katanya dia kangen main sama Keezi," ucap Risa menjawab pertanyaan Susi sebelumnya.

"Kesini?!-" Keenan terbatuk karena meneguk ludahnya sendiri.

"Dia besok juga masuk sekolah," tambah Risa.

"Wahh! kelas berapa sekarang? aku lupa," tanya Susi.

"Dua belas," jawab Risa.

"Wah! sama ya sama Keezi!" jerit Susi, "Keezi mana tehnya?!" teriak Susi dari Ruang tamu.

" I-ya," gugup Keenan berjalan membawa nampan dengan secangkir teh diatasnya. Ia meletakkan gelas itu dengan tangan gemetar ketakutan.

"Padahal gue udah pindah-"

"Pengen hidup tenang-"

"Kenapa dia muncul lagi?!-"

Suara ketukan pintu kembali terdengar membuat lamunan Keenan berganti dengan keringat dingin menebak siapa yang tengah mengetuk pintu dari luar.

"Oh itu pasti Tika sama Papanya!" ucap Risa antusias.

"Masuk aja!!" jerit Susi dari dalam.

"Keezi ke kamar dulu," ucap Keenan tergagap ingin kembali ke kamarnya.

"Wahh Tika!!!" belum sempat ia melangkah Keenan mematung melihat Tika benar benar beda mulai dari wajah dan postur tubuhnya. Hanya satu yang tidak pernah berubah.

"Senyum manis dan polos yang mengandung sejuta kejahilan-" batin Keenan melirik sinis ke arah Tika yang tersenyum manis.

"Udah lama gak ketemu ya, Kizzi," sapa Tika dengan logat lembutnya yang masih sama saat SMP.

Orange GuessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang