6| Bekal

47 9 1
                                    

Mendung disertai hujan dengan gemuruh hebat di luar, tepat jam dua belas siang saat para kelas dua belas beristirahat setelah latihan ujian praktek untuk pertama kali.

"Capek...." keluh Keenan menyenderkan tubuhnya di tembok di atas atap gedung, sambil mengibaskan kerah bajunya.

"Cuma bikin jampe-jampe loh asu! bisa capek juga lo!" ledek Dimas meminum sekaleng soda.

"Mak lo dukun! susah campurin banyak larutan!" ketus Keenan menyomot minuman Dimas.

Pintu atap tiba-tiba terbuka membuat mereka berdua terkejut, "astaga gue kira siapa!" tegas Dimas memegang jantungnya yang berdegup kencang.

"Kirain pak Bambang..." gumam Keenan menghela nafas panjang, setelah kemarin terjadi hal mendadak yang tak diinginkan orang satu sekolah.

Kemarin...

Pintu kelas di dobrak Hafidz, teman satu sekelas Keenan yang terlihat panik.

"Kenapa?" tanya Alifah.

"Sial! Pak Bambang razia!" kata Hafidz mengejutkan anak anak madesu satu kelas.

"Biasanya dadakan gitu ya?" gumam Tika tenang karena tak pernah membawa barang terlarang kecuali Charm dan Handphone.

"Enggak, biasanya Osis kok yang razia, pasti dendam sama satu kelas gara gara layangan anaknya!" jawab Keenan membuang rokok keluar, dan jaket yang ia sembunyikan di bawah meja guru. Tak lupa, ia menempelkan bet nama sekolah dengan selotip bolak balik (kelakuan siapa amjinc!)

"Aku bilangin kamu sama pak Bambang," tutur Tika menggeleng geleng melihat Keenan juga bisa nakal.

"Janganlah Tik! gue beliin jeruk nanti," pinta Keenan.

"Gak mau," tolak Tika.

"Yohoho...kaget ya?" Pak Bambang tiba-tiba saja masuk ke ruang kelas membawa seperangkat alat keramat diikuti dua osis yang sepertinya adalah Ketua dan Wakil Osis.

"Bawa Osis anjing!" gumam Bibim dan satu kelas.

"Razia anak layangan dulu ah..." kata Pak Bambang mendekati Keenan. Ia hanya bisa meneguk ludah ketika tubuh dan tas nya di cek oleh kedua osis.

"Rambut kau itu harus di cukur!" Pak Bambang menyiapkan gunting dan memotong setengah poni Keenan.

pfft... Bibim menahan tawa yang tengah melirik Keenan dari depan.

"Kamu ngejek saya?!" tanya Pak Bambang menyadari sesuatu.

"Enggak pak," elak Bibim.

"Eh apa ini basah-basah! kamu bawa apa?!" tanya Pak Bambang.

"Gimana sih Pak? kan tadi abis renang," jawab Keenan.

"Oh ya lupa saya"

"Dasar, botak pikun," gumam Keenan.

"Apa?!"

"Gak pak, gaada," jawabnya.

"Aku pantau-in kamu anak madesu!" ancam Pak Bambang setelah Keenan berhasil lolos dari razia.

"Nan, Hp lo bunyi mulu," ucap Bibim menyerahkan handphone Keenan.

"Tante Risa?" Keenan menjawab panggilan itu, "kenapa, tan?" tanya Keenan.

"Oh, iya tan! otw!" Keenan menutup ponsel dan berlari meninggalkan temannya yang kini dipenuhi tanda tanya.

🍊🍊🍊

Orange GuessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang