"Aaahhh! akhirnya udah pulang!" Keenan merenggangkan otot ototnya saat jam dan bel terakhir berbunyi.
"Capek juga pas sekolah ngumumin ada jam tambahan dari semester satu..-"
"Tik, lu naik apa?" tanya Keenan membalikkan kursinya ke arah meja Tika.
"Angkot, tapi aku gak tau warna apa yang bisa bawa pulang..." gumam Tika sembari membereskan buku bukunya.
"lu mau bareng gue?" tanya Keenan menyeringai tajam menyembunyikan rencana balas dendam.
"Boleh?" tanya Tika.
"Tentu. Tapi kita tanding dulu," ucap Keenan.
"Boleh, tanding apa?" tanya Tika.
"Sepakbola. Kalau lo bisa ngegolin cuma 1 gol, gue anter pulang. Kalau lo gak bisa ngegolin, lo pulang sendiri. Gue jadi kipernya, Gimana?," ucap Keenan.
"Gak ada peraturan tambahan?" tanya Tika.
"Gak. Ayo!" Keenan menyeret Tika menuju lapangan sekolah yang ada dibelakang gedung. Keenan mengeluarkan bola plastik dan menyerahkannya kepada Tika. Tak lupa ia melipat lengan baju dan celananya karena becek setelah Hujan kemarin.
Keenan berlari ke gawang dan menyiapkan posisi, begitu juga dengan Tika yang mencincing roknya sepaha.
"Haha...gue itu kiper paling jago pas olahraga! kaki mini lo gak bakal bisa nendang, apalagi make rok span haha.Selain itu, anginnya juga kenceng, bola plastik pasti bakal meleset dan gak bakal bisa masuk ke gawang-" Keenan tertawa jahat dalam hatinya.
"Kena, lo!" batin Keenan.
"Ok. Aku udah siap!" Tika menaikkan jempolnya, "tapi, aku cek angin dulu ya," tambahnya menaikkan jari telunjuknya ke atas.
"Sebelum nendang, aku mau nanya boleh?" tanya Tika.
"O..oh, Boleh," jawab Keenan.
"Kamu...gak suka aku pindah sekolah disini?" tanya Tika menampakkan raut wajah murungnya.
"Eh?-kalau gue jawab 'gak' pasti dia bakal tambah murung, tapi gue beneran gak suka dia satu sekolah lagi meski masa SMA gue tinggal satu tahun-"
"G..gak juga, tapi kenapa lo nanya itu?" tanya Keenan.
"Cuma nanya. Sebenarnya...aku suka banget satu sekolah sama kamu," ucap Tika tersenyum paling manis saat Keenan melihatnya.
"E..eh?"
"Ah gak, jujur aku pindah kesini itu karena aku pengen banget ketemu sama kamu. Aku rindu, Keenan," titah Tika tanpa memudarkan senyumnya.
Bersamaan dengan angin sepoi menerpa mereka, pipi Keenan berubah warna menjadi merah tomat.
"Tika...kangen sama gue?"
"Tik..."
"Gool!!!!" Tika tiba tiba saja berteriak sambil melompat lompat di tanah becek.
"E..eh?" Keenan langsung melihat ke belakang gawang. Ia terkejut karena bola itu sudah ada di gawang.
"EEEH!!! LO GAK BISA GITU! CURANG!" teriak Keenan.
"Habisnya, kamu bilang gaada peraturan tambahan..." jawab Tika dengan polosnya.
"Jadi bacotannya tadi cuma pengalihan?! dia buat gue kebawa suasana dan dia ambil kesempatan buat ngegolin disaat gue lengah!" batin Keenan jengkel, marah, emosi ingin menimpuk Tika namun ia masih sabar karena Tika adalah perempuan.
"Ayo pulang!" ajak Tika.
"Tapi Tik, apa yang lo katain tadi bohongan? atau beneran?" tanya Keenan mengambil tas dan berjalan menjajari langkah Tika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orange Guess
Humor⚠️ UCAPAN KASAR BERTEBARAN ⚠️ Lanjut... Tak ada yang menyangka, biasanya anak laki laki suka menjahili anak perempuan. Namun yang dialami Keenan memanglah beda.Ia memiliki sahabat bernama Mustika saat SMP. Hidupnya penuh kekacauan ketika Tika yang m...