Chapter 14

345 45 5
                                    

Joohyun melihat seluruh penjuru kantor polisi ini. Dan matanya menemukan dua orang yang dikenalnya. Ia berjalan menghampiri mereka.

"Nari" panggilnya.

Sosok yang dipanggil menengok. "Kakak" ujarnya sambil berdiri dan menghambur memeluk Joohyun. "Maafkan aku" gumamnya.

Joohyun hanya bisa mengelus punggung gadis itu untuk menenangkan.

"Maaf, apa anda kakak gadis ini?" Tanya salah satu polisi.

"Bukan, aku adalah kakak dari Do Kyungsoo, siswa yang hilang" ujarnya.

"Annyeong haseo, saya Choi Kyuhyun. Guru Do Kyungsoo" guru Choi menjabat tangan Joohyun memperkenalkan diri.

"Do Joohyun" balas Joohyun.

"Joohyun-sii lama tidak bertemu?" Sapa seseorang dibelakang Joohyun.

Polisi tadi langsung memberi hormat.

"Paman Park" ujar Joohyun.

"Ayah" cicit Chanyeol.

"Aku tidak mengharapkan kita bertemu di situasi seperti ini lagi" ujar tuan Park dengan ringisan.

"Paman jangan bilang kasus ini masih berhubungan?" Tanya Joohyun memastikan, Nari sudah lepas dari pelukannya dan berdiri di samping Baekhyun.

"Sayangnya kau benar, dan Park Chanyeol kau harus bercerita tentang semua ini, tak ada hal yang kalian tutupi lagi. Karena ini menyangkut nyawa teman kalian" tuan Park menunjuk sang anak.

Membuat orang-orang yang terlibat menahan nafas seperti apa yang tengah dilakukan Chanyeol.

"Baiklah" Jawab Chanyeol dengan menunduk.

"Paman, bisakah aku . .

"Tentu, kau harus tau semua Joohyun" ujar tuan Park.

"Kalau begitu, saya permisi. Saya harus mengabari pihak sekolah terlebih dahulu. Mohon beri kabar lagi jika sudah ada perkembangan" pamit pak Choi.

"Tentu seosangnim, maaf merepotkan. Terutama anakku, dan mohon bantuannya" tuan Park mempersilahkan setelah memberi hormat.

"Itu kewajiban saya sebagai guru, kalo begitu saya permisi"

****

"KAU?!" Geram Kyungsoo ketika melihat sosok dihadapannya.

"Lama tidak bertemu ya bocah" kekeh sosok tersebut.

"Cih" Kyungsoo membuang muka.

"Hey hey, tidak sopan sekali pada yang lebih tua. Dengar bocah, jika saja kau dengan sukarela menyerahakan benda itu, kau mungkin tak akan seperti ini" pria tersebut menarik rambut Kyungsoo, membuat wajah Kyungsoo mendongak dan menatap wajahnya.

"Menyerahakan atau tidak kau tetap akan membuatku mati!" Kyungsoo tak gentar ia menatap sosok itu tajam. Rasa dengki dan dendam memenuhi hatinya.

"Wah wah, tak kusangka kau sepintar itu. Jadi dimana benda itu?!!" Sosok itu semakin menarik rambut Kyungsoo, membuat anak itu meringis.

"Tak akan pernah aku serahkan! Cuih" Kyungsoo meludahi muka pria itu.

Plak

"Keparat! Hajar dia sampai dia bicara!" Sosok itu menampar keras Kyungsoo. Membuat sudut bibir Kyungsoo mengeluarkan darah. Kemudian membalikan tubuhnya.

"Zhi Tao ikut denganku" titahnya. Membuat pria bermata panda itu mengikutinya.

Masih bisa keduanya dengar suara pukulan dan rintihan.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang