Chapter 12

361 42 3
                                    

                                                                          Enjoy Reading

Lima anak manusia itu sedang berkumpul di satu tempat atau bisa dibilang café. Mengabaikan lalu lalang pelayan dan pembeli mereka focus membahas hal yang menurut mereka sangat penting.

"Oke, mari kita mulai" aba salah satu diantara mereka.

"Sebelumnya, kenapa kalian harus berkumpul di café milikku sih?" Baekhyun menggerutu.

"Ini markas kita mulai sekarang" putus pria tinggi di antara mereka.

Baekhyun melebarkan matanya "Hey seenaknya saja ya, bilang saja kalian ingin makan geratis!"

"Itu kau tau, sudahlah ayo kita mulai" jawab Chanyeol.

Kyungsoo memutar matanya jengah, mengabaikan Baekhyun yang bersiap menggerutu kembali, kali ini Chanyeol mengeluarkan sebuah dokumen dari dalam tasnya. Ia membuka amplop coklat itu dan mengeluarkan isinya.

"Kalian harus berterima kasih padaku, aku bertaruh nyawa untuk mengambil dokumen ini" Chanyeol menyombongkan diri.

Kyungsoo mengambil beberapa lembar kertas itu dan membacanya.

Sehun dan Jongin yang duduk di kanan kiri Kyungsoo mendekati pria itu untuk mengintip apa isi dari lembaran kertas itu.

Kedua mata pria itu terbelalak. "Astaga! Kita memiliki lawan yang tidak sebanding" racu Jongin.

"Dari mana kau mendapatkan ini?" Tanya Sehun.

"Ku lupa ayahku ini apa?" Chanyeol menyeruput minumannya.

"Memang isinya apa sih?" Baekhyun berdiri dari tempatnya dan menghampiri Kyungsoo, berdiri di belakang pria itu dan ikut membaca apa isinya

"Kyungsoo" Gumam pria Byun itu.

Kyungsoo menghela nafas kasar "Aku sudah pernah bilang kan, ini runyam tapi aku tidak berpikir serunyam ini"

"Lalu apa tindakan kita sekarang?" Tanya Chanyeol mulai serius.

"Beri aku waktu untuk berpikir" Kyungsoo berdiri dari tempat duduknya.

"Kau mau kemana?" Tanya Sehun ketika Kyungsoo berdiri.

"Tentu saja untuk bekerja, kau tidak lihat ini sudah waktunya, dan jika kau lupa aku masih mempunyai hutang pada Nari" ujar Kyungsoo yang sudah masuk ke ruang karyawan, meninggalkan ketiga temannya yang memandang dirinya tak percaya.

****

Bohong jika Kyungsoo tidak cemas, hanya saja ia tidak menunjukannya dan lebih memilih dengan poker face nya. Pulang dari tempat kerja tadi dan setelah ia mandi, ia duduk di meja belajarnya dan merenung.

Akhirnya ia tau hal yang disembunyikan Jongdae selama ini. Ia hanya tidak menyangka akan sebesar ini dan melibatkan banyak pihak. Secara tidak langsung memang hal ini membuka luka lamanya akan sang sahabat. Namun ini juga demi kepantingan sahabatnya yang sudah tak berada di sampingnya lagi.

Ingin rasanya mengabaikan semua ini, namun ia tak bisa. Masih ada rasa yang mengganjal jika ia tak menyelesaikan semua ini. Takut? Tentu saja, bohong jika tidak. Ia hanyalah murid SMA yang berumur 18 tahun.

Mengingat apa yang trtulis pada dokumen yang diperlihatkan Chanyeol tadi, ia jadi tahu kasus apa yang ada di hadapannya saat ini.

Perdagangan narkoba yang melibatkan anak sekolah. Ia mengusak rambutnya frustasi, hingga tak menyadari kakaknya yang berdiri di pintu kamarnya sedari tadi.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang