Chapter 9

358 38 6
                                    

"Apa bajuku masuk?" Tanya Joohyun.

"Eum, ini lebih nyaman. Maaf merepotkanmu kak" balas Nari yang sudah menaiki tempat tidur samping Joohyun.

"Tidak sama sekali, lagi pula jika membiarkanmu pulang akan lebih berbahaya. Tapi kenapa pria menyebalkan itu tidak pulang saja sih?!" Gerutu Joohyun di akhir.

Nari terkekeh, "Kak, sepertinya kau harus bersiap" Nari membaringkan tubuhnya disamping Joohyun dan menarik selimut.

"Untuk?" Joohyun mengerenyitkan dahinya.

"Jika Baekhyun sudah suka pada sesuatu. Ia akan mencoba hingga dia mendapatkannya tanpa pantang menyerah" ujar Nari dengan tersenyum.

"Apa?! Bocah itu menyukaiku? Dia bahkan masih bocah" gerutu Joohyun.

"Rasa suka itu bisa datang pada siapa saja dan kapan saja. Umur mu dan dia juga tak beda jauh" ujar Nari.

"Tetap saja dia itu menyebalkan" gerutu Joohyun, ia membalikan tubuhnya membelakangi Nari. Membuat gadis itu terkekeh.

***

"Kyung kau sudah tidur?" Ujar Baekhyun.

"Belum" Kyungsoo melihat langit-langit kamarnya.

"Bisa kau jelaskan padaku siapa yang menyerang kita ?" Tanya Baekhyun menghadap bawah. Ya, iya sedang berbaring di ranjang Kyungsoo dan Kyungsoo tidur di bawah dengan menggelar kasur lainnya. Bisa saja ia tidur dengan Baekhyun. Namun melihat kelakuan pria itu, sepertinya tidurpun beranakan.

"Mereka orang yang ingin aku hindari. Dan mereka yang membuat temanku pergi" gumam Kyungsoo, ia mengepalkan tangannya kuat, membuat buku tangannya memutih.

"Apa maksudmu?" Kerenyit Baekhyun.

"Bukan apa-apa, beristirahatlah" Kyungsoo menyampingkan tubuhnya membelakangi Baekhyun.

Baekhyun menghela nafas. "Kyung, jika kau ada masalah kau bisa berbagi denganku. Kita sudah menjadi teman bukan?" Namun tak ada jawaban. Baekhyun menghela nafas kembali. "Baiklah, selamat tidur".

****

Kelebatan bayang masa lalu yang selalu ia pendam kembali di mimpinya. Bagaimana dengan jelas ia melihat sahabat baiknya terkapar tak berdaya.

Kyungsoo membuka kedua kelopak matanya dengan nafas memburu. Bulir keringat jatuh dari pelipisnya. Ia mengusap wajahnya. "Mimpi itu lagi" gumamnya.

Ia beranjak dari posisi berbaring, melihat ke samping. Baekhyun masih tertidur dengan gaya tidak etisnya. Kyungsoo membuka pintu kamarnya berjalan menuju dapur. Sepertinya air putih bisa sedikit menyegarkan pikirannya.

"Kau belum tidur?" Tanya seseorang dari arah sofa. Kyungsoo sedikit terkejut. Namun ketika melihat dengan jelas ia sedikit bernafas lega. Setidaknya itu bukan hantu, pikirnya.

"Sudah, hanya saja aku haus" ia kembali berjalan menuju kulkas dan meminum sebotol air mineral. "Kau sendiri kenapa tidak tidur?" Tanya Kyungsoo ketika mendapati orang yang diajak bicara menghampirinya.

"Hanya belum bisa terlelap saja" ujarnya.

Kyungsoo hanya mengangguk.

"Kau bermimpi buruk?"

Kyungsoo menghentikan langkahnya. "Aku tidak".

"Kau pasti".

Kyungsoo menghela nafas dan duduk di sofa, diikuti oleh gadis itu.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang