10 tahun yang lalu...
18.10 WIB
Ruangan putih dengan sedikit polesan biru dihiasi dengan alat infus dan lainnya.
Marcel terbangun dengan pandangan yang masih belum jelas. ya, Marcel berada di rumah sakit sekarang.
"sayang... hiks...hiks... kamu udah sadar nak..." Ucap Yanti dengan tangis di wajahnya.
"ma... aku dimana?" tanya marcel dengan setengah suara.
"kamu dirumah sakit, nak... hiks..." sahut Yanti.
"mama kenapa nangis?" tanya Marcel sambil memegang tangan ibunya itu.
"mama gak nangis, Cel..." Yanti menghapus air matanya dengan cepat.
"mama jangan bohong sama Marcel. Kenapa ma? kenapa Marcel ada disini?"
"kata dokter kamu kecapek an sayang, makanya tadi kamu pingsan" Ucap Yanti berbohong.
"terus, kenapa mama nangis?"
"mama panik, nak... maafin mama ya.."
seorang dokter masuk menghampiri Yanti dan Marcel. Dokter itu membawa surat dengan wajah yang tidak bisa diartikan.
"ibu Yanti, bisa kita bicara sebentar?" tanya dokter itu.
"iya dok, ayo kita keluar" ajak Yanti pada dokter itu. "Marcel tunggu disini ya, nak" sambungnya pada Marcel.
dokter itu menuju keluar ruangan diikuti dengan Yanti.
Marcel mengerutkan wajahnya. Ia melihat raut wajah dokter dan ibunya, ada arti dibalik semua itu.Perlahan Marcel mengikuti mereka sambil membawa infus yang menyangkut di tangannya.
"dok, apa hasil lab anak saya?" tanya Yanti berkaca kaca.
"maaf bu, saya sebenarnya tidak ingin mengatakan ini pada ibu. ini hasil lab nya" dokter itu menyodorkan amplop putih pada Yanti.
(+) cancer kelenjar getah bening stadium 2.
deg...
Yanti menutup mulutnya dan tak kuasa menahan tangis.
"kenapa dok? hikss.. hikss.. kenapa anak saya bisa terkena penyakit ini dok?.... hiksss..." tanya Yanti dengan derai tangisnya.
"ibu yang sabar ya, kanker bisa menyerang siapa saja bu, tidak mengenal usia. kita bisa melakukan kemoterapi dan menjalani serangkaian pengobatan lainnya untuk mencegah penyebaran sel kanker yang ada di tubuh Marcel.
dibalik pintu Marcel mendengar semuanya. Heran, itulah yang Marcel rasakan.
ada apa dengan penyakit kanker? pikir Marcel.
"saya permisi ya, bu" ucap dokter itu meninggalkan Yanti.
Marcel menghampiri ibu nya yang masih menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIANGLE
Teen Fiction•Rank 74 #segitiga 18.05.20 •Rank 11 #teenfication 20.05.20 thanks God <3 Ini bukan tentang kisah segitiga terlarang. ini tentang kesetiaan seorang sahabat untuk memperjuangkan kebahagiaan sahabatnya. kebahagiaan, kesedihan, kesakitan, bercampu...