VI. Tujuan Sebenarnya

36 4 0
                                    

Bukan kah tidak salah jika kita memperlakukan mangsa seperti ini mereka memang hanya butuh ketenangan jiwa dan kupikir meskipun vampir jantungnya tidakberdetak tapi kami masih punya hati dan perasaan pikirku dalam hati

Namun aku teringat pada tujuan utama ku kesini dan membuat ku terdiam hingga yui menyadarkanku dari lamunan

"ryuu san ada apa? Punya masalah? Tanya yui kepadaku

Aku yang terkaget melihatnya dan berpikir betapa pintarnya richter mencari seorang pengantin tumbal sepertinya yang begitu ramah. " ahh tidak yui san aku hanya berpikir untuk mengatakan yang sebenarnya kepadamu" jawab ku

"apa maksud ryuu san yang sebenarnya?" tanyanya yang kelihatan bingung

Baiklah ini adalah saat yang tepat untuk bercerita saat para saudara itu masih disekolah. Aku pun menjelaskannya" baiklah yui kau pasti tahu bahwa kedatanganku kemari atas perintah karlheinz untuk mencari kan mu pengantin terbaik"

"iya aku ingat hal itu sesuai perjanjian ayahku, dan kau datang untuk mengamati ku benarbukan" balas yui

"benar, tapi satu hal yang kusembunyikan dari kalian adalah aku datang kemari untuk mengamati sakamaki bersaudara dan bukannya dirimu" jelasku pada yui

"maksudnya apa aku tidak mengerti?" tanyanya lagi

Jengkel karena dia ternyata sangat lambat untuk berpikir aku pun memarahinya. " astaga bagaimana bisa kau sebodoh itu, sudah pasti tujuan utamaku adalah mereka bukan dirimu. Aku akan mengamati mereka bukan dirimu untuk melihat apakah mereka layak untuk mu atau tidak. Mengerti ??" jelasku dengan sedikit membentaknya

"hai' ryuu san" jawabnya pelan

"ayolah, kau tidak usah takut begitu, kau harus memperbaiki pola pikirmu yang lambat. Jadi, yui san kita butuh sedikit drama dan ku harap kau untuk tidak membocorkannya. " kataku lalu meninggalkannya

Author pov

Setelah ryuu keluar dari kamar yui denganmenghilang begitu saja, yui pun memilih untuk mandi dengan air panas agar ia merasa lebih segar dan turun ke bawah hanya untuk melihat keadaan sekitar rumah itu yang baru ia sadari benar benar menakutkan meskipun ia sudah lama tinggal di mansion ini.

Setelah berkeliling yui memilih untuk terduduk diam di ruang tamu dan hanya merenungkan pikirannya tiba tiba ryuu datang dan berdiri di depan yui

"bodoh !! tidak ada gunanya kau merenung seperti itu, hanya menghabiskan waktu, lebih baik kau belajar untuk apa yang kau tinggalkan di hari ini" kata ryuu yang membuat yui kaget karena datang tiba tiba

"maaf, ryuu san aku hanya memikirkan bagaimana semuanya hingga aku bisa berada di disini hinggga saat ini" balas ku pelan

"tidak usah kau pikirkan hal itu karena semuanya memang sudah terukir seperti takdir" kata ryuu lagi lalu duduk di samping yui lalu tersenyum kepada yui

Yui yang kembali termenung tidak memperdulikan apa yang dilakukan ryuu san hingga ryuu mengajukan pertanyaan

"kau selama disini.... pernah menghubungi ayah mu?" tanya ryuu kepada yui

Yui pov

Aku terkejut mendengar pertanyaannya dan ketika aku berbalik aku melihat dia menggenggam sesuatu

"hai' mereka merusak handphoneku dan merusak semua sambungan telpon dirumah ini, bahkan ketika aku menelpon ayah ku menggunakan telpon umum yang mengangkatnya adalah laito" jawab ku sambil termenung

"heeh, parah mereka tidak mewarisi sifat ayahnya, meskipun kau adalah mangsa tapi kau juga punya perasaan" jawab ryuu san dengan nafas panjang lalu menjulurkan tangannyadan melihat apa yang ia pegang

Aku lagi lagi terkejut oleh apa yang ia pegang, itu adalah sebuah handphone lalu menatapnya

"ahh kau ini lamban sekali ambil lah gunakan secepatnya sebelum mereka datang. Kelambanan mu itu masuk dalam catatanku!!" bentaknya lalu menyodorkan handphone itu ke tanganku. Aku merasa aneh dengan kepribadian ryuu san yang benar-benar mudah berubah tapi, aku tidak peduli dengan cepat aku mengambil handphone itu dan menekan nomor untuk menghubungi ayahku

Author pov

Yui dengan cepat mengambil handphone itu dan menekan nomor untuk menghubungi ayahnya

"nahh, begitu ayo cepat hubungi dia tidak lama lagi mereka akan pulang" kata ryuu kepada yui

Yui pun menunggu dan berharap panggilannya bisa terhubung dan akhirnya

Yui "ayah aku yui anakmu, aku sangat rindu kepadamu"

Ayah " yui maafkan ayah karena kau harus menerima ini semua"

Yui " tak apa ayah aku sudah tahu dan aku ingin berterima kasih kepada ayah

Mereka akhirnya bercerita cukup panjang dan terlihat ryuu yang sedang menunggu yui menelpon sambil menguap berkali kali. Dan akhirnya telpon itu harus terputus karena ryuu mencium bau sakamaki dan memberi isyarat kepada yui untuk mematikannya

Sayembara Sakamaki BersaudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang