4

915 156 37
                                    

Hallo semuanyaa ,jangan lupa vote dan komen ya...

Revan memang sudah tahu bahwa hari ini akan ada free class jadi sudah di pastikan dia akan membolos bersama ke tiga sahabatnya itu ke kantin,itu sudah menjadi hal yang lumrah bagi Revan dan sahabat nya.

Saat hendak berjalan ke arah kantin dari jauh Revan sudah melihat gadis itu,ya gadis yang melempari nya sepatu. Dengan sengaja Revan menghadang jalan gadis itu ketika hendak berbelok ke arah kantin, alhasil gadis itu menubruk dada bidang nya.

Dengan tanpa persetujuan Vania,Revan mengkalim Vania sebagai pacarnya saat itu juga. Sumpah serapah yang dilontarkan Vania tak membuat niat nya urung. Peduli setan dengan tatapan tatapan yang menyorot pada dirinya dan Vania,yang jelas dia akan memulai permainannya itu bersama Vania.

Permainan yang Revan yakini akan membuat seorang Vania akan takluk padanya, tapi kita lihat saja nanti bagaimana lihai nya seorang Revan Alvaro membuat Vania bertekuk padanya.

Pesona Revan memang mampu menjerat banyak kaum hawa tapi terkecuali Vania, menurutnya Revan hanya cowok yang begajulan, perusuh, menyebalkan. Di klaim menjadi pacar Revan tak membuatnya bangga, itu hanya akan menjadi beban pastinya.

***

"Kenapa cengar cengir? Abis dapet give away lo?" tanya Angga pada Revan yang daritadi sudah di kantin.

"Gue meresmikan kalo tadi si mak lampir titisan kunti jadi pacar gue." ucap Revan bangga.

"Lo sehat kan Van? Lo punya indra ke 8 atoo ke 7 gitu, ato lo punya fans yang tak terlihat?" kini giliran Geri angkat bicara dengan gaya bicara dramatis.

pltakkk Revan menjitak kening sahabat nya itu.

"Sembarangan, emang gue ada tampang kek roy kiyoshi gitu bisa begituan?"

"Ya tadi kan lo bilang, jadian sama mak lampir, titisan kunti pula"

"Maksud gue bukan gitu tolol, punya temen gini amat, ga punya ahlak, ga punya otak pula."

"Lo ngakuin gue temen?"

"Pengennya sih engga cuma kasian siapa lagi yang mau temenan sama lo"

Pecahh tawa Revan bersama sahabat nya itu, meskipun mereka sama sama tolol tapi itulah yang membuat persahabatan mereka semakin erat.

"Eh btw serius Van, lo jadian sama siapa?" kata Gema.

"Sama si lampir Vania," jawab Revan enteng nya.

Mereka sama-sama memohok

"Ck, elah biasa aja kali mukanya kaya baru liat gue pacaran aja."

"Lo abis ini mau apain dia?" kata Geri mengetuk ngetukan jari telunjuknya pada meja.

"Hmm, liat aja nanti" helaan nafas keluar dari hidung Revan.

Berita Revan dan Vania menyebar dengan cepat, pasalnya Vania ini baru menjadi murid sekolah ini sekitar 1 minggu yang lalu. Desas desus terdengar di telinga Vania, risih memang belum lagi dia hutang penjelasan pada Oky,Arind dan Lina sahabat barunya itu.

"Ko kak Revan bisa jadian sama anak baru itusih."

"Cantik sih, kalo di liat-liat cocok juga."

"Belagu amat murid baru udah paracan sama kak Revan."

"Palingan di jadiin yang ke 3 tuh."

"Kak Revan sama gue aja deh mendingan daripada sama dia."

Kira-kira seperti itu celotehan yang mengganggu kuping Vania hari ini. Saat ini dia sedang berjalan di kooridor menuju parkiran, menyebalkan sekali sepanjang kooridor dia mendengar celotehan tidak penting itu rasanya ingin membekam mulut orang orang itu satu persatu.

REVANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang