Hari ini pertemuan ku denganmu, namun setelah banyak yang aku bayangkan sebelumnya, rasanya aku akan bahagia akan menghabiskan waktuku dengan mu.
Saat datang dirimu aku tersenyum dalam diam ku, karena apa? Karena kamu lah yang aku rindukan. Tapi saat aku bertanya pun kau sedikit Berbeda sebelum nya, benarkah? Atau memang perasaan ku saja
Baik lah...
setelah nya di perjalanan aku dihantui berapa pertanyaan dalam hatiku, dia tak memulai perbincangan, haruskah aku ikut terdiam? Saat aku ingin berbicara, tapi terlalu takut, dan benar kita sama-sama terdiam sambil fokus masing-masing.
Tak lama kamu memulai, dan aku merasa senang, walaupun beberapa saat kau berbicara sedikit ketus, membuat ku ingin meneteskan air mata, aku berusaha menarik napas Manahan sakit, anggap celoteh mu hanya hal biasa.
Aku terima, kita lanjut pada ponsel yang yang menjadi perbincangan kita, dan setelah itu kau merasa kesal, karena aku tidak mengerti. Kau lagi2 membentak ku, aku pun merasa marah, benar-benar ingin menangis diatas motor namun aku tahan sekuat mungkin, Entah mengapa kalimat yang sedikit membuat ku tercengang mendengar nya semakin membuat ku jengkel, rasanya ingin turun dari lompat saat dia melajukan motornya begitu kencang diatas kecepatan rata-rata, aku sedikit takut. Sebelum nya aku membawa barang yang aku pegang di tangan kiri ku, dan tangan kananku berusaha berpegang erat tepat di jok motor tersebut. Aku ingin menangis namun bnr2 tak sanggup aku malu, setelah itu aku mengatakan padanya untuk tidak mengebut.
Dia masih,tidak mendengarkan aku, dan aku semakin berpikir. Aku mulai jengkel dan kesal, mengapaaaa seperti ini. Dia tak tau perasaan ku, saat itu.
Sesampainya di rumah aku langsung pergi tanpa berkata apa-apa. Dan hari ini yang aku bayangkan tidak akan jadi nyata. Sekiranya aku akan mengajaknya makan dirumahku, dan berbuka di rmh. Namun jawaban darinya membuat ku, kembali' sadar. Semua yang di persiapkan sia2 dan tak lagi.
Semua berantakan, satu hari sebelum bertemu aku membayangkan aku akan menghabiskan waktu, namun semuanya nihil.
Aku benci Hari Ini, :(
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA AKU TANPA MEREKA
شِعرini hanya tentang kata, ketika semua tak bisa mendengarkan maka semua hanya bisa dituangkan dalam selembaran yang kosong. Aku tuliskan semua dengan segala suara yang ada di pikiran ku, dan perasaan ku sampai detik ini