03. Bos?

34 6 3
                                    

Selamat membaca...

Suara kicauan burung membangunkan mu dari tidurmu. Matahari sudah siap untuk menerangi dunia. Tapi kamu masih saja termenung di tempat tidurmu. Berfikir untuk menjadi sekretaris seseorang yang tak pernah kamu temui bahkan tak peduli tentang siapa dirinya, mungkin menjadi tugas berat untuk mu... Di tambah lagi kamu harus mencari tahu apakah dia terlibat atau tidak. Membagi waktu untuk dirimu, tugas, dan pekerjaan sementara mu tidak lah mudah. Tapi itu sudah menjadi tanggung jawab mu. Akhirnya kamu pun bersiap-siap.

Setelah mandi kamu menggunakan pakaian yang kamu beli semalam. Celana panjang dan jas wanita bewarna hitam menjadi pilihanmu.  Rambutmu kamu ikat membentuk ekor kuda di belakangnya, tak lupa bedak baby dan liptint tipis bewarna peach kamu gunakan untuk mempercantik wajahmu. Sepatu hak 4 cm kamu gunakan agar terlihat anggun. Jangan lupakan earphone bewarna hitam mini untuk mendengar rekan setim mu dari luar sana dan Alat penyadap yang sudah kamu siapkan.

♣️Dark♣️

Kamu sudah berada di depan perusahaan Allen Corp. Kamu langsung menelpon serin.

"Aku sudah di depan Allen Corp sekarang. Aku akan masuk. Tapi alat penyadap ini harus ku letakkan dimana?"

"Alat penyadap? Itu kamu letakkan di dalam tas laptop nya. Dia pasti akan sering membawanya" jihye berbicara dari telepon

"Memangnya kau membawa berapa?" Suara Sam juga terdengar dari telepon mu

"Aku membawa dua. Satu lagi ku letakkan dimana?"

"Di meja kantornya. Pasti dia sering di dekat situ." Sam

"Baiklah. Aku masuk dulu... Dengarkan percakapan kami ya" kamu memasukkan Handphone mu ke saku mu dan berjalan masuk kedalam.

"Permisi mbak, saya mau melamar jadi sekretaris disini. Ruang pendaftaran nya dimana ya mbak?" Kamu bertanya pada resepsionis

"Langsung ke ruangan Pak Beomgyu aja. Sini saya antarkan" resepsionis itu mengantarkan kamu ke depan pintu ruangan Beomgyu calon bos mu. Kalau kamu diterima.

Tok...Tok...Tok...

Kamu mengetuk pintunya.

"Masuk." Terdengar suara seorang pria dari dalam ruangan itu. Perlahan kamu membuka pintu itu lalu masuk kedalam. Yang kamu lihat adalah ruangan indah dengan kesan elegan tapi mewah membuat mulut mu sedikit terbuka, desainnya sungguh indah dipandang mata.

"Masih mau berdiri disitu atau gimana?" Suara seseorang mengagetkan mu. Retina mu menatap ke sepasang mata yang sedang mentapmu juga, dia membuang muka dan kembali melihat berkas-berkas yang ada. Kamu membaca papan nama kecil di atas meja miliknya.

'Diandra Beomgyu Allensky'
CEO

Menyadari itu kamu langsung berjalan ke arah nya dan memberikan berkas mu lalu duduk di kursi depan mejanya. Tangan mu mengambil penyadap dari tas mu dan meletakkannya di bawah meja miliknya.

"Y/n Ryunida Ranesja. Lulusan Universitas Oxford. Mengapa mau mendaftar jadi sekertaris ku?" Dia membuka suara tapi masih dengan wajah datar

"Karena aku ingin." Kamu menjawab dengan santai. Ayolah hanya itu yang ada di kepalamu.

"Y/n. Yang benar saja... Jawaban apa itu? Kau mau di keluarkan huh?" Terdengar suara Serin dari earphone milikmu

"Ranesja itu termasuk keluarga terpandang. Mengapa kau menjadi sekretaris ku?" Beomgyu bertanya dengan wajah yang datar, namun ia menaikkan alisnya sebelah

"Karena...." Kamu bingung harus menjawab apa

"Bilang saja kau mengidolakan nya. Aku dengar dia suka jika ada yang mengidolakan nya" jihye berbicara dari sebrang sana

"Aku mengidolakan mu" kamu menundukkan kepalamu, untuk menyembunyikan wajah merahmu yang malu atas jawaban aneh tak masuk akal itu

"Astaga... Jawaban aneh apa itu? Dasar y/n bodoh... Mengapa kau mendengarkan jihye sih?" Batinmu

"Baiklah. Kau diterima. Kau sudah bisa bekerja hari ini. Itu tempat duduk mu" Beomgyu membuatmu terkejut, ternyata jihye pintar juga.

"Yes!" Teriak jihye, serin, sam, dan Rey membuat telingamu sedikit sakit kamu meringis lalu memegang telinga mu

"Kau kenapa? Mengapa kau memakai earphone?" Beomgyu memberikan tatapan kebingungan namun mematikan

"Ehm.. itu karena, aku suka memakainya pak" kamu asal menjawab

"Mengapa alasanmu itu aneh sekali? Dasar." Sam mengocehimu dari sana

"Ok. Tapi jangan panggil aku pak. Panggil saja Beomgyu, yah walaupun aku lebih tua 2 tahun dari mu. Tapi dipanggil pak, aku tak menyukainya" aku mengangguk mendengar apa yang Beomgyu bicarakan "Berkas itu tolong kau susun sesuai abjad. Dan jam 3 jangan lupa ingatkan aku untuk ke pemotretan" Beomgyu meninggalkan mu diruangannya kamu pun menyusun berkas itu.

"Banyak sekali berkas ini. Itulah mengapa aku tak mau mengurus kantor papa" kamu bergumam

"Hei kau. Mengapa alasan mu konyol sekali?" Sam teriak lagi di earphone mu

"Itu gara-gara kalian tadi. Kalian teriak dan membuat kuping ku sakit. Dan hanya itu alasan yang terlintas di kepalaku" kamu mengomel

"Inilah yang membuat ku bingung, mengapa orang seperti mu bisa lulus universitas Oxford." Sam

"Dasar kau. Dimana serin?" Kamu meninggalkan berkas yang sudah kamu susun itu

"Ada apa? Kenapa mencariku?" Terdengar suara serin

"Dia tak memiliki tas laptop. Aku tidak menemukannya disini. Aku harus meletakkan ini dimana?"

"Hm... dimana ya? Oh ya! Di kunci mobil. Yap, kunci mobil" serin

Kamu mencari dimana kunci mobil itu, akhirnya kamu menemukannya. Kamu tertawa karena melihat kunci mobil milik bos mu itu.

"Hahaha, mukanya saja tampan dan datar. Tapi  kunci mobilnya ada bonekanya. Mungkin dia manly di luar hello Kitty di dalam. Masa iya cowok main boneka, kalaupun ada kenapa harus dia? Tak cocok sama wajah" kamu membolak-balik boneka itu, sebuah ide terlintas dipikiran mu. Kamu mengoyak sedikit bagian punggung boneka itu lalu memasukkan alat penyadapnya. Kamu menjahitnya menggunakan benang yang ada di tas mu. Seorang detektif harus selalu siaga bukan? Jangankan benang dan jarum, di tas mu itu sudah ada pisau lipat, kaca pembesar, senter dan isi dari kotak P3K, itu tas apa kantong Doraemon? Aishh entahlah... Kamu berjalan ke kursimu dan duduk disana

"Sudah selesai? Cepat juga kerjamu." Beomgyu mengejutkan mu

"Masih tersisa 3 jam lagi kau pergi ke pemotretan. Ada yang bisa ku bantu?" Kamu berjalan ke arah nya

"Tidak. Ini jam makan siang, kau boleh istirahat. Dan kau harus sudah disini jam dua. Mengerti?" Beomgyu

"Iya aku mengerti. Kalau begitu aku permisi." Kamu membungkuk dan meninggalkannya diruangan itu.

"Ranesja. Ternyata Dia tetap cantik sama seperti dulu." Beomgyu membatin

























Maap kalau ada typo...
Bubay👋

Dark | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang