Chapter 5

120 72 14
                                    

Sebelumnya author mau nanya dong. Kalo author bikin akun roleplayer gimana, pada setuju ga? Kalo pada setuju nanti pada follow yah. Yang setuju komen aja oke.

Selamat membaca❤️

Di taman depan Komplek Melati Indah. Terlihat ada kedua remaja sedang asik bercanda sambil makan.

"Gimana enak kan makanan disini?" Tanya Lala.

"Bangett." Jawab Angkasa seraya tersenyum. Mereka sedang makan somay, batagor, pempek, nasi goreng, bakso, mie ayam, martabak, seblak, otak-otak bakar, dan masih banyak lagi.

Lala memerintahkan Angkasa untuk membeli makanan-makanan yang ada di sini. Agar Angkasa bisa hemat dalam keuangan. Lala tidak suka kalau ada orang yang suka menghambur-hamburkan uang untuk segala yang tak penting.

"Penjual di sini udah jadi langganan gua dari SMP. Bahkan kalau ada waktu luang gua sering kesini buat main sama adik-adik di panti asuhan. Mereka pada baik-baik banget." Lala mulai bercerita, sedangkan Angkasa memakan dengan lahap sambil mendengarkan Lala bercerita.

"Gua udah lima bulan ga kesini lagi dan baru kesini. Bahkan mereka sampe masih ngenalin gua, itupun Alhamdulillah bangett. Lo liat kan tadi pas gua pengen pesen makanan mereka pada antusias banget. Gua liatnya juga bahagia."

"Awalnya lo juga nolak ogah-ogahan. Liat nih sekarang, malah kaya orang belum pernah makan. Sisa makannya aja sampe ke hidung sama pipi."

Angkasa meminum es es teh manis. "Elapin ngapa sih. Biar kaya di film-film sama wattpad-wattpad gitu."

Lala melemparkan garpu tepat di jidat Angkasa, "Ini dunia nyata Angkasa!"

"Ko di lempar garpu sih?" Tanya Angkasa memasang wajah lemas.

"Biar lo sadar. Atau lo masih belom sadar juga? Nih gua timpuk pake sepatu gua mau ga?" Lala mencopot sebelah sepatunya dan di tunjukkan di depan wajah Angkasa.

"Jahat banget lo sama calon suami sendiri," Angkasa mendengus.

"Gigi lo calon suami! Cepetan makannya, Gua makan juga nih." Lala ingin menyomot salah satu makanan Angkasa tetapi, tangan Lala sudah di pukul duluan. "Ehh-ehh jangann. Ini kan punya gua. Pesen aja lo sendiri."

"Okee." Finish Lala.

"Ko malah ngambek sih?" Angkasa menusuk-nusukan jari telunjuknya pada pipi Lala.

Angkasa memasang muka memohon kepada Lala, "Aduhh Starla makan deh nih makanan gua. Gua bisa ko beli lagi tapi, lo jangan ngambek yaahhh."

"Ga usah." Tolak Lala cepat. "Kalo udah abis makanan lo, kita beli lagi."

"Buat siapa?" Tanya Angkasa.

"Buat anak panti. Ayo cepetan abisin, nanti lo gua kenalin ke anak-anak." Lala tersenyum.

"Yaudah ayo." Angkasa menarik Lala untuk berdiri. "Ehh bentar." Lala menolak.

"Apanya? Kan lo minta gua buat kenalin anak-anak panti ke gua,"

"Abisin makanan lo dulu. Setelah itu kita bakal ke panti."

"Makanannya udah gua cobain satu-satu kok."

"Iya lo cuma nyobain doang tapi ga lo abisin tuh makanan," Lala kembali duduk.

"Duduk! Abisin makanan lo dulu, gua bantuin." Final Lala. Angkasa pun menuruti apa kata Lala.

Tak lama kemudian datang para pedagang makanan yang tadi sudah di beli oleh Lala. Lala hanya membeli sebagian makanan saja, takutnya di panti anak-anak sudah pada makan.

Astrophille✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang