DEAR A

674 52 24
                                    

  Di sepanjang perjalanan lia hanya merasa kesal dengan sosok angga. Rasanya ingin sekali dia memukul keras punggung angga dan menjambak rambutnya, tapi jika ia lakukan itu mungkin angga akan kehilangan kendali dari motor yang ia kendarai, ohh tidak lia tidak ingin membayang kan bagaimana nasib nya ketika motor yang ia kendarai dengan angga terjatuh.

Setelah beberapa lama menyusuri jalanan, kini motor angga berhenti di sebuah warung sederhana di pinggir kota Lampung. Lalu angga menyuruh lia untuk turun dan mengikuti nya, disana begitu ramai sampai-sampai lia takut jika terpisah dari angga, sebenarnya yang membuat lia takut adalah di sana tidak ada wanita lain selain lia dan penjaga warung. Lia sangat anti dengan kaum adam, tapi sekarang sekeliling nya hanya ada laki-laki yang tidak ragu mentapa lia dengan tatapan yang sangat tajam.

Angga pun menyuruh lia duduk di sebelahnya, setelah lia duduk semua mata di sana langsung tertuju padanya. Lia langsung berfikir apa ada yang salah dengan nya sampai-sampai semua orang di sana menatapnya dengan begitu serius. Dan tanpa lia ketahui ternyata angga sudah memesan makanan untuk nya dan kawan-kawannya.

"Li?" sapa nathan.

"Hah?" sahut lia kaget.

"Lu ngapain bengong?" sambungnya.

"Nggak kok. Siapa yang bengong coba?" ucap lia mengelak.

"Terserah lu deh li, capek gue"

"Ya udah kalo lu capek ngapain ngomong segala sama gue"

"Li makan!" ketus angga.

"Kapan makanannya sampai?, siapa yang persen?"

"Pak bambang li" sahut nathan.

"Si fikri" jawab angga.

"Owhh"

Mereka pun menyantap makanan nya. Sedangkan lia masih saja bengong dengan pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi pikirannya. "Gue salah apa sih?, mereka semua temannya angga?, mereka komunitas apa?, kok mereka ngeliat in gue gitu banget?" .

"Non pacarnya mas angga?"

Tiba-tiba kalimat itu membuyarkan semua lamunan lia.

"Hah, i...iya" jawab lia terbata-batah.

"Owhh"

Seketika semua laki-laki yang ada di sana menatap lia dengan penasaran.

"Ehh bu bukan, itu anuu saya bukan pacar nya angga" ucap lia spontan setelah sadar dengan apa yang tadi ia ucap.

"Kalau iya juga nggak apa-apa kok non, saya malah seneng liatnya. Soalnya baru pertama kali mas angga bawa cewek main ke warung babe" jelas ibu warung dengan nada agak sedikit menggoda.

"Pertama kali bu?"

"Iya non, yang saya tau itu mas angga nggak punya cewek alias jomblo" ucap nya sambil tertawa.

"Bu udah bu, liat noh angga matanya mau copot" ejek nathan.

"Ati-ati than, ntar balik lu di tonjok sama angga" ucap fikri.

"Udah-udah" sela lia sambi menatap angga.

"Anterin gue balik sih, please" ucap lia sambil memohon kepada angga.

"Males" ketusnya.

"Ehh lu nggak kasian apa sama gue?, di sini cewek sendiri"

"Nggak"

"Padahal gue ada tugas biologi, trus gue belum mandi, belum makan, nanti kalo bunda nyariin gue gimana?, Ini kan udah mau malem" rengek lia.

"Bawel!"

Dear A (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang