DEAR A

836 73 69
                                    

Hari Senin, awal masuk sekolah yang membosankan. Senin adalah hari di mana jadwal piket kelas Lia di tentukan. Mungkin hari yang melelahkan.

"Li gimana hubungan mu sama Azka?" tanya Syafa

"Hubungan apaan!"  sangkal Lia

"Loh bukannya kamu sama dia?"

"Ehh nggak-nggak, aku sama dia cuma temenan aja."

"Alahh tapi kamu suka Azka kan?"

"Dulu, sekarang ngga lagi. Ternyata dia fakboy. Mending kan aku nyari cowok fanboy."

"Dasarr!!" timpal Syafa.

"Hahahahaha" tawa Lia.

Syafa adalah satu-satunya orang yang ada buat aku ya walaupun tidak setiap saat, sahabat terbaik yang pernah aku temui. Kadang kalau nggak ada dia aku sendiri, suka mengurung diri di dalam kamar, jarang keluar rumah, bahkan di hubungan percintaanku pun tidak seberuntung hubungan percintaan orang lain.

"Li katanya kamu mau cerita tentang cowok yang tiba-tiba nelpon kamu itu" ucap Syafa.

"Hah? emm oiya aku sampai lupa." ujar Lia.

"Jadi gimana-gimana ceritanya?" tanya Syafa penasaran.

"Aku mabar sama Azka terus gamenya kalah, tiba-tiba ada cowok itu telpon aku berkali-kali, kan aku jadi kesel." jelas Lia.

"Kok dia tau nomer telponmu?" tanya Syafa.

"Mana ku tau." jawab Lia.

"Awas lo Li jangan-jangan dia suka sama kamu" ejek Syafa.

"Ya nggak lah, liat aku aja belum pernah gimana mau suka."

"Ya kalik kan, dia suka sama kamu gitu."

"Nggak lah nggak, lagian kalo dia suka sama aku, aku nggak bakal suka kok. Kan aku udah ada Nana" ucap Lia.

"Heii wake up li"

"Apa sih apa, syirik lu" ujar Lia

Terlalu banyak hal yang Lia cerita kan kepada sahabatnya itu, sampai tak terasa jam pulang pun tiba.

°·°°

Seperti biasanya, aktivitas yang di lakukan Lia setelah pulang sekolah adalah menjadi seorang fangirl bersama teman-teman online nya. Tiba-tiba si cowok brengsek itu ngechat lagi.

Setan!

Lia

Apaan?

Main yuk!


Nggak lah, aku juga belum kenal sama kamu. Kamu itu siapa sih gangguin hidupku terus_-


Gue orang lah, trus nama gue Angga. Besok gue jemput lu ya?

Ehh goblok, emang kamu tau rumahku?

Tau lah, apa si yang nggak gue tau tu

Terserahmu lah, nggak peduli juga kamu tau alamat rumahku dari mana. Intinya sih aku ngga percaya!

(Read)

Lia hanya menganggap remeh pesan dari cowok brengsek itu, Lia berfikir bagaimana mungkin dia tau alamat rumah Lia sedang kan dia baru mengenal Lia sejak 4 hari yang lalu.


°·°°

Sebelum tidur Lia sempat berfikir, tidak mungkin kan kalo itu cowok beneran mau main ke rumah terus ngejemput Lia.

Dear A (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang