Jodoh itu unik... Sering kali yang dikejar kejar menjauh, yang tak sengaja,mendekat.yang seakan sudah pasti menjadi ragu, yang awalnya diragukan menjadi pasti.yang selalu diimpikan tak berujung pernikahan, yang tak pernah dipikirkan bersanding di pelaminan.maka,jodoh itu bukan masalah seberapa kamu mengenalnya.Tapi, seberapa yakin kau padaNya, seberapa ikhlas saat kau gagal mendapatkannya,lalu digantikan dengan yang lebih baik menurut versinya.
"Cara Allah mempersatukan dua insan dalam satu pernikahan tak pernah bisa diduga oleh manusia."
"Saat ikrar ijab kabul itu disebutkan,maka terikatlah janji suci dua insan manusia dalam ikatan halal"
Bismillahirrahmanirrahim 😊Zahra pov:-)
Waktu terus berjalan,hari ini adalah hari dimana gue sebentar lagi sah menjadi seorang istri, istri dari si good boy,gue bahkan gak pernah ngebayangin kalo gue bakal jadi istrinya.Gue masih heran sama tuh cowok,kok dia mau aja yah, dijodohin sama cewek nakal kaya gue,gue kira dia bakal nolak perjodohan ini.
Tapi,nyatanya dia malah ngeyakinin gue buat jadi istrinya.Dan soal pacar gue,si Aldi.Gue gak tau kabar dia gimana,gue nggak tau hubungan gue sama dia masih dalam status pacaran atau bukan,intinya sekarang gue udah gak mau lagi ada hubungan lagi sama tuh cowok pengecut.
Dan soal Aisyah,gue ngerasa jadi temen yang jahat banget buat dia,dia suka sama si zidan dari lama,dan berharap zidan jadi imam masa depan nya,tapi kenapa sekarang gue yang jadi calon istrinya,munafik yah,gue.
Gue natap pantulan diri gue sendiri dari cermin,baju kebaya putih sama hijab yang senada,sama riasan make up yang nggak terlalu menor,gue pun tersenyum, kecil,Yaudahlah kayanya gue harus terima takdir dari Allah buat gue,gue harus bisa ngejalanin ini semua dengan keikhlasan,gue yakin ini yang terbaik,demi mamih juga.
Sah...???
Sah..!!!
Kata sah bersahutan,dan ucapan Amin menggema di ruang tamu.Ok hari ini gue sah jadi istri si zidan.
Mamih,nuntun gue keluar buat ketemu sama si ali,gue gugup banget.
Ingin gue menghilang saat ini juga!
Penghulu nyuruh gue nyium tuh tangan si ali."Ah ribet banget sih."gumam gue.
Dengan terpaksa gue nyium tuh punggung tangan si zidan,aduh bibir gue!
Sementara si zidan megang kepala gue sambil baca do'a gitu,gak tau deh baca do'a apa?dan setelah itu,tanpa seizin gue......
Cup
Si zidan nyium kening gue!!! kalo gak ada orang udah gue tonjok tuh si zidan maen cium cium aja,ya walaupun sekarang udah sah si gue sama si zidan jadi suami istri,tapi tetep aja setidaknya dia izin dulu ke,apa ke.
Setelah itu si zidan ngasih pulpen,dan dokumen dokumen yang perlu ditandatangani,jadi pernikahan gue sama si zidan sebenernya udah terdaftar di KUA cuman surat nikahnya aja ditahan dan akan dikasih setelah gue sama si zidan lulus sekolah.😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌😌
Acara sudah selesai sekarang menunjukkan pukul 19:00 waktunya makan malam.
"Ra,ambilin nasi tuh buat suami kamu."perintah Mamih.
"Ribet banget sih,kan dia bisa ambil sendiri."
"Zahra!kamu ini gak sopan banget sih,sekarang itu suami kamu, udah tugas kamu sebagai istri melayani suami."bentak Mamih sambil menasehati.
Sementara zidan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Iya,iya."jawabnya sambil melakukan apa yang diperintahkan sang Mamih.
Hanya suara dentingan sendok yang mengiringi makan malam mereka.
Setelah selesai makan malam bersama,rara ikut membantu sang Mamih membereskan piring,dan langsung pergi ke kamar.
"Zidan,maafin sikapnya rara yah,dia emang kaya gitu,tapi dia anaknya baik kok penurut lagi."ujar Mamih duduk disampingnya zidan.
"Iyah mih, zidan ngerti kok."
"Terus kalo rara buat kesalahan,tolong ingatkan dan tegur dia,tapi jangan sampai kamu bentak dia yah,soalnya sedari kecil,Mamih sama mendiang papihnya rara,gak pernah sekalipun kami membentak rara."ujar Mamih.
"Mamih,nitip rara yah,ajarin dia jadi istri yang baik,dan Mamih mohon ke kamu jadi imam yang baik yah,buat Zahra,anak Satu satunya Mamih."lanjutnya dengan lirih.
"Insha Allah mih,zidan gak janji,tapi zidan akan berusaha."ujarnya meyakinkan.
"Yaudah,sana kamu tidur,udah malem.Besok jadi kan kamu ajak rara kerumah kamu?"tanya Mamih.
"Oh iyah mih,ya udah kalo kaya gitu zidan duluan ke kamar,bolehkan?"tanyanya.
Mamih pun terkekeh.
"Ya boleh lah sekarangkan kamu suaminya rara,jadi sah sah aja."ujar Mamih.
😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚
Cklek
Zidan pun membuka pintu kamar,dan terlihat lah, Zahra yang tak mengenakan jilbab, dan memperlihatkan rambut panjangnya yang digerai, cantik sekali!,rara sedang bermain handphone diatas kasur, zidan pun ikut membaringkan dirinya dikasur.
"Ngapain Lo disini?"tanya rara.
"Tidur."jawabnya sambil memejamkan matanya.
"Disini?"tanyanya lagi.
"Ya iyalah dimana lagi."jawabnya enteng.
"Nggak, nggak, tidur di luar aja Sono Lo."usir rara.
"Loh kok gitu."ujar zidan bangkit dari tidurnya.
"Terus lo maunya kita tidur seranjang gitu?"
"Ya,Itu lebih bagus."jawab zidan enteng,sementara zahra membulatkan matanya.
"Bagus,bagus,Ndasmu!"ujar Rara ketus.
"Kalo nggak Lo tidur di bawah."lanjutnya.
"Astagfirullah haladzim,tidak boleh seperti itu zahra,kok kamu tega sih,saya kan suami kamu,dosa Lo."ujarnya diakhiri ancaman.
"Udah gak usah bawa bawa dosa,dosa gue udah banyak,masa mau di tambahin lagi."ujar Rara.
Ok,sekarang zahra hanya bisa pasrah.
"Yaudah Lo boleh tidur disini,tap...ii...Lo harus janji jangan ngapa ngapain gue ya,awas lo."ancam rara, sambil mengepalkan tangannya di hadapan zidan.
"He'em."gumamnya sambil membaringkan tubuhnya lagi di kasur.
"Janji dulu"ujar rara,sambil menunjukan jari kelingkingnya.
"Iyah janji."ujar zidan sambil menautkan jari kelingkingnya dengan zahra.
"Asal kamu tahan aja."lanjutnya.
"Maksud Lo?"tanya rara.
"Udah gak usah dibahas,tidur udah malem."ujar zidan sambil mengacak rambut rara.
"Ih,Zidan...rambut gue."
"Cantik."ujar zidan dengan mata terpejam.
"Baru tau."ujar rara dengan sombong nya.
"Rambutnya."lanjut zidan.
Zahra pun mendengus kesal.
Alhamdulillah 😊
Follow me:@ratna4515
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad girl vs Good boy
Teen Fiction"Terkadang cinta datang tanpa harus memiliki alasan dan sebab, karena hati tak pernah bisa memilih kepada siapa ia harus berlabuh.Namun hati tak pernah salah memilih kepada siapa ia harus singgah." "Cinta tidak pernah salah ketika hadir, jika luka y...