~Kekasih Halal~

75 9 2
                                    

"Bukti cinta yang paling besar adalah saling mengajak mendekatkan diri kepada Allah."
_Anonim_

💞 Cinta itu dirasakan bukan dipikirkan,ia lebih butuh balasan daripada alasan 💞

Zidan pov:-)

Waktu menunjukkan pukul 03:00 dini hari,saya terbangun dan langsung bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat di sepertiga malam, untuk berdoa dan bermunajat kepada sang ilahi.

Setelah selesai shalat saya lanjutkan dengan dzikir, doa dan tidak lupa saya lanjutkan dengan membaca Al Qur'an dan menambah hafalan, sampai menjelang waktu subuh.

Allahu Akbar...

Allahu Akbar...

Waktu subuh sudah datang saya langsung menutup mushaf Al-Qur'an dan bergegas pergi untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid,tak lupa saya membangun istri saya terlebih dahulu. Tak disangka di umur saya yang baru menginjak 18 tahun, saya sudah memiliki tanggung jawab, yaitu menjadi seorang suami,imam,dan kepala keluarga,biarlah saya jalankan semua ini, mungkin ini jalan terbaik yang Allah gariskan kepada saya.Setelah acara ijab Kabul beberapa hari lalu,saya bertekad akan menjadi imam yang baik untuknya, entah sejak kapan saya mulai mencintainya? sifatnya yang bad membuat saya bertekad untuk menjadikan nya wanita yang lebih baik lagi karena itu sudah menjadi kewajiban saya.

"Zahra...bangun... sholat subuh."ucapku sambil mengelus rambut hitam pekat nya yang panjang.

"Hmmm..."gumamnya sambil menggeliat.

"Ayo...bangun.."ucapku lagi.

"Hmm...iyah..iyah.."jawabnya ketus.

Menggemaskan sekali!

"Kamu sholat sendiri saja,saya mau shalat subuh berjamaah di masjid, Assalamu'alaikum."ucapku sambil mencium puncuk kepalanya yang harum.

"Wa'alaikumussalam."jawabnya.

😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚😚

"Pagi umi."sapa Rara pada sang ibu mertua.

"Eh,pagi juga sayang."jawabnya sambil mengelus rambut panjangnya.

Umi, dan Abi memang sudah memaklumi Rara yang belum istiqamah dalam berhijab,tapi jika keluar berjilbab sudah kewajiban untuk Rara.

"Sini umi Rara bantuin masak."tawarnya.

"Oh,iya. Coba kamu goreng telurnya nanti umi yang masak nasi goreng."ujar umi.

"Ok,umi."jawab Rara antusias.

Masakan pun sudah matang kini Rara membantu umi membawa beberapa lauk ke meja makan.

Semua keluarga sudah terkumpul,dan Abi pun memimpin do'a makan. Hanya suara dentingan sendok yang mengiringi sarapan mereka.

"Pengantin baru, seharian aja nih dirumah."sindir umi,sambil membereskan piring kotor.

Sementara Rara hanya tersenyum kikuk sambil membantu sang umi.

"Em... nanti siang, zidan mau ngajak zahra ke kafe kok mih,sekalian ngecek perkembangannya"ujar zidan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad girl vs Good boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang