Little (second) Wife

Satu

Pria tampan berusia dua puluh tujuh tahun itu berdiri, bersedekap dada menatap sang istri yang bergerak ke sana-kemari sambil memilih beberapa benda untuk dibawanya ke luar negeri. Setelah cukup lama berdiri memperhatikan, Sehun melangkah mendekat. Tanpa aba-aba ia dekap tubuh semampai sang istri dari belakang. Membuat Suzy sedikit terperanjat sebelum akhirnya tersenyum. Sehun menumpukan kepala pada bahu Suzy. Mengecup leher Suzy dengan mesra.

“Aku pasti akan merindukanmu,” katanya dengan nada rendah tepat di samping telinga Suzy. Setelahnya ia lumat pelan daun telinga sang istri.

Suzy tertawa kecil. Tawa yang terdengar begitu indah di telinga Sehun. Wanita cantik itu berbalik menghadap sang suami. Menatap wajah tampan Sehun yang terlihat muram dengan tatapan jenaka. Mengelus rahang kokoh sang suami, mengecup ringan bibirnya sebelum menjawab, “Aku juga akan merindukanmu.” Melingkarkan kedua tangan memeluk pinggang Sehun, menyandarkan kepala pada dada bidangnya.

Sehun memeluk tubuh Suzy makin erat. Meskipun sudah biasa ditinggalkan oleh Suzy, ia masih merasa berat saat akan berpisah dengan wanita tercintanya. Karena pekerjaannya sebagai seorang model, membuat Suzy sering kali pergi ke luar negeri. Melakukan pemotretan atau pun pekerjaan yang selalu berhubungan dengan fashion di sana selama beberapa waktu.

Oh Sehun dan Bae Suzy, pasangan muda yang begitu serasi.

Oh Sehun, seorang pengusaha muda yang begitu hebat. Tidak mudah bagi Oh Sehun untuk berdiri di titik ini. Pria yang terlihat begitu angkuh, dingin, dan tak tersentuh itu memiliki sejarah kelam yang membuatnya harus menjadi pria yang kuat. Di usianya yang ke delapan belas tahun, keluarganya mengalami kecelakaan tunggal yang hebat. Tragedi yang menewaskan kedua orang tua Oh Sehun, dan kedua kakek dan neneknya. Kehilangan keluarga besar, membuat Sehun terpuruk sendirian. Ia hidup sebatang kara, tak ada satu pun sanak saudara yang dapat dipercaya.

Beruntungnya ada keluarga Bae—orang tua Suzy—sahabat terdekat ayahnya. Merekalah yang membantu dan merawat Sehun. Mendidik Sehun menjadi pribadi yang kuat. Selalu mendukung Sehun sampai berada di titik tertinggi ini. Namun, lagi-lagi Sehun harus merasakan kesedihan yang mendalam. Ayah dan Ibu Suzy mengalami kecelakaan pesawat, dan mereka tidak selamat dari kecelakaan itu. Meninggalkan Sehun dan Suzy yang harus saling menguatkan satu sama lain.

Bae Suzy, wanita cantik yang sudah berkecimpung di dunia fashion sejak remaja. Terlahir dari keluarga terpandang membuat semua yang ia inginkan bisa ia dapatkan dengan mudah. Sedari kecil ia tidak pernah merasa kekurangan. Ia selalu dilimpahi dengan kebahagiaan. Sampai tragedi itu terjadi. Tragedi yang menewaskan kedua orang tuanya. Beruntungnya masih ada Oh Sehun, sahabat sedari kecilnya, yang akhirnya menjadi suaminya kini. Oh Sehun adalah orang yang selalu menyemangati Suzy untuk bangkit dari keterpurukan.

Kini setelah masa-masa kelam itu, Oh Sehun dan Bae Suzy bisa menjalani hidup dengan bahagia. Pasangan yang memutuskan untuk menikah muda, dan sengaja menunda memiliki keturunan itu tak lagi terpuruk karena keadaan. Bukan tanpa alasan mereka menunda memiliki keturunan, tetapi karena pekerjaan Suzy sebagai seorang model. Membuat mereka mau tau mau harus melakukannya.

“Waktu tiga bulan itu lama, Suzy.” Sehun menggeram. Entah kenapa, kali ini ia benar-benar merasa berat untuk melepaskan kepergian sang istri. Padahal ini bukan pertama kalinya Suzy pergi selama berbulan-bulan meninggalkannya. Ia memiliki firasat yang tak mengenakkan seperti, akan ada hal tak diinginkan yang terjadi.

Suzy mengerutkan kening, tidak biasanya Sehun bersikap seperti ini. Bukankah hal ini sudah biasa terjadi?

“Ada apa denganmu, Sehun?”

“Entahlah, aku pun tak mengerti,” mengecup puncak kepala Suzy, “Aku hanya takut kehilanganmu.”

Suzy melepaskan diri dari pelukan Sehun. Mengunci mata Sehun dengan tatapannya, ia tersenyum lalu berujar, “Percayalah padaku, Sehun. Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku mencintaimu.”