Empat

3.6K 488 129
                                    

Dari kejauhan, ia sudah dapat melihat siluet cantik gadisnya. Gelapnya malam tak dapat menyembunyikan keindahan tubuh berbalut gaun hitam tersebut. Katakanlah Sehun pria nekad, ia tak dapat menahan keinginannya lebih lama lagi. Ia memerintahkan orang kepercayaannya untuk membawa—menculik—gadisnya. Namun, tenang saja, Sehun tentu tak akan menyakiti gadisnya. Mana mungkin Sehun menyakiti gadis itu, ia hanya membuatnya tak sadarkan diri untuk mempermudah rencananya.

Cinta? Entahlah, ia sendiri pun tak tahu apa ia mencintai gadis itu. Akan tetapi, yang jelas Sehun menginginkan gadis itu menjadi miliknya. Berada di sampingnya, selamanya. Tak akan Sehun biarkan ia pergi, ia akan menjadi—ah, ralat bukan akan. Namun, harus menjadi milik Sehun. Gadis itu harus menjadi miliknya secepatnya.

Ooh, sungguh, dia benar-benar terlihat begitu indah. Diterangi lampu-lampu hias taman, wajahnya terlihat berkali-kali lipat lebih cantik dari biasanya. Gaun yang ia pilihkan benar-benar cocok dengan gadis itu. Kesederhanaan yang ada dalam dirinya, malah membuatnya lebih menarik di mata Sehun. Kenapa hanya dengan gaun model sederhana seperti itu, dia sudah terlihat begitu indah? Seolah-olah kesederhanaan adalah pesona andalannya.

Wajahnya terlihat bingung, tetapi kedua manik indahnya menatap takjub ribuan lampu-lampu hias dan bunga-bunga yang menghias taman. Ia putuskan untuk mendekat setelah cukup puas melihatnya dari kejauhan, melangkah sepelan mungkin agar tak menimbulkan suara. Bahkan saat ia berdiri di belakangnya pun, dia masih tak sadar. Dia terlalu takjub dengan keindahan taman yang sudah disulap seindah mungkin. Apa dia tak sadar? Keindahan taman ini tak ada bandingannya dengan keindahan parasnya?

Sehun memejamkan mata, menghirup aroma tubuh gadisnya yang begitu memabukkan yang tercium dari dekat. Untuk pertama kali ia bisa sedekat ini dengan gadisnya. Selain cantik, ia juga memiliki aroma yang begitu nikmat. Sehun baru menyadarinya saat berdiri sedekat ini.

“Kau suka?” tanyanya pelan.

Dia menoleh, menatapnya dengan bingung. Tentu dia bingung, tapi Sehun tak peduli. Ia lebih memilih menikmati kecantikan yang tersuguh di depan mata. Menatap setiap inci wajah cantiknya.

“Tuan, apa Anda—”

“Ya, aku yang membawamu kemari.”

Suaranya begitu lembut, merdu, menghanyutkan. Keindahan apa lagi yang dia miliki? Kenapa dia begitu sempurna?

“Aku menginginkanmu.” menjadi milik Sehun selamanya. Kalimat itu tak dapat Sehun tahan lagi, terucap begitu saja. Membuktikan betapa, ia menginginkan keindahannya untuk Sehun miliki.

“Maaf?” wajahnya terlihat bingung, butuh penjelasan.

“Maukah kau menikah denganku?”

Mata Jisoo terbelalak, tanpa sadar ia mengambil langkah mundur. Apa pendengarannya bermasalah? Tidak mungkin 'kan pria pemilik perusahaan tempat kakaknya bekerja, melamarnya? Ada apa ini? Hari ini bukan ulang tahunnya? Kenapa ada lelucon seperti ini. Ia melirik ke segala arah, mungkinkah ia sedang dikerjai? Namun, tidak ada orang lain di sini selain mereka. Ia mendongak menatap wajah pria dewasa di depannya, saat itu pula ia tersadar, betapa kecilnya ia di hadapan pria ini.

“Tuan, apa Anda mengatakan sesuatu?” lebih baik ia bertanya untuk memastikan pendengarannya, daripada berpikiran yang tidak-tidak. Mungkin saja ia melamun tadi.

“Aku ingin kau menjadi milikku, Kim Jisoo. Aku menginginkanmu.” benar-benar menginginkannya. Apa itu masih kurang jelas? Harus berapa kali Sehun ulangi, ia menginginkan Jisoo.

Suaranya begitu rendah. Namun, tegas dan terdengar bersungguh-sungguh. Kali ini Jisoo yakin ia tak salah dengar. Demi Tuhan! Tak pernah sekali pun ia bermimpi akan dilamar oleh pria di depannya ini. Pria ini terlalu tinggi untuk digapai—dia bukan orang biasa. Dia adalah satu dari tiga pengusaha tersukses yang mengendalikan perekonomian negara, siapa yang tak mengenalnya? Wajahnya sering menjadi cover majalah bisnis, dan juga sering mengisi acara bisnis di televisi, Jisoo tentu tahu. Jangankan dilamar oleh Oh Sehun, menjadi kekasih Jung Jaehyun pun Jisoo merasa sangat-sangat beruntung. Jaehyun lebih dari kata sempurna baginya, Jaehyun adalah pria luar biasa dan yang terpenting, Jisoo mencintai Jaehyun.

Little (second) WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang