9

51 6 11
                                    

"Sudah kan Zah?! Ngga ada yang ketinggalan kan?" tanya Nayla yang membantu Zahrina untuk berkemas.

"Sudah Nay! Ngga ada yang ketinggalan kok" ucap Zahrina.

"Hati hati Zah! Jangan menambah masalah dengan kak Syelina lagi" ucap Nayla khawatir.

"Tenang saja lah Nay! Sepulang dari Pasuruan pasti udah baikan lagi kok" Zahrina meyakinkan Nayla yang khawatir akan kepergian temannya itu. Nayla hanya takut Zahrina akan bermasalah dengan Syelina, kakak kelasnya. Lebih tepatnya, besok pagi Zahrina akan berangkat. Dia begitu takut tentang hal yang ia pikirkan.

Dan tiba tiba saja, Zahrina di panggil untuk menuju kantor Aminah. Dengan segera Zahrina pergi ke kantor Aminah.

"Kamu ikut ngga?" tanyanya pada Nayla.

"Ikut lah!" ucap Nayla yang mulai mengikuti langkah Zahrina.

Sesampainya di kantor Aminah, Zahrina menanyakan kepada ustadzah Heni.

"Assalamualaikum ustadzah!! Kalau boleh tau, ada apa saya di panggil?" tanyanya.

"Owh kamu yang namanya Zahrina?" tanya ustadzah Heni.

"Iya ustadzah! Saya Zahrina"

Ustadzah Heni mengambil sesuatu dari box paketan santri, dan di berikan kepada Zahrina. Zahrina pun terheran heran. Dia dapat paketan dari siapa? Perasaan dia ngga pernah minta di paketkan barangnya.

"Owhh trimakasih ustadzah" ucap Zahrina sambil menerima barang itu. Zahrina pun kembali ke kamar bersama dengan Nayla.

***

"Zah!! Kamu tadi dapat titipan apa?" tanya Nayla.

"Entah! Aku sendiri belum buka kok" jawabnya.

"Ya ampun Zah! Kalo itu makanan, ntar basi" ucap Nayla.

"Ini bukan makanan Nay" ucapnya sembari membuka plastik hitam yang membaluti barang itu. Zahrina mulai penasaran dengan isinya. Dan akhirnya ia menemukan sebuah mukena berwarna baby pink.

"Dari siapa Zah? Bagus banget mukenanya! Aku suka deh warnanya" ucap Nayla.

Zahrina mencari cari nama pengirim mukena itu. Dan ia menemukan lipatan kertas yang terselip di wadah mukena itu. Ia ambil dan dibukanya lipatan kertas itu.

Assalamualaikum

Tante dengar, kamu masuk lomba kaligrafi se jawa timur kan? Nah! Tante kasih ini buat kamu, agar kamu lebih semangat lagi ya latihannya. Semoga kamu bisa dapat juara 1. Semangat ya sayang.

Wassalamualaikum

Setelah membaca surat itu, raut wajah Zahrina yang semula datar menjadi raut bingung.

"Dari siapa Zah?!" tanya Nayla.

"Tante Hilya" jawab Zahrina.

"Tante Hilya? Siapa?" Nayla masih bingung dengan jawaban Zahrina.

"Umi-nya Furqan" jawab Zahrina lemas.

Nayla terkejut mendengarnya. Bahkan Nayla ngga menyangka bahwa temannya itu mendapat mukena dari ibu dari seseorang yang Zahrina cintai, sebelum ia berangkat lomba esok hatinya.

Nayla menganga mendengarnya. Ia merasa bahwa apa yang ia lihat sekarang adalah mimpi.

Plak!

Takdir Dari PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang