𝐚𝐛𝐜 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞• ✔

🌿 𝘯 ─ 𝘰𝘵𝘩𝘪𝘯𝘨 𝘪𝘮𝘱𝘰𝘳𝘵𝘢𝘯𝘵

akhirnya gue ketemu kak jaehyun setelah satu minggu dia ngilang gitu aja.

kita ketemu di kafe yang sama tempat kak jaehyun nembak dan ngajak gue break. ya, kebetulan aja dia sendiri dan gue sama.

"gimana ulangan lo, na?"

itu yang dia tanyakan pertama kali membuat gue sedikit aneh. tapi, gue menepisnya.

mungkin mau yang antimainstream.

"ya kayak gitu, gak bagus juga gak jelek."

"lo belajar, kan? gak mikirin gue terus?"

pengen banget gue jawab kalau gue juga mikirin dia yang ilang gak ada kabar padahal katanya ngajak keluar.

tapi, yang keluar dari mulut gue justru hal lain.

"belajar, mana ada gue mikirin lo."

"kali aja lo kangen sama gue gitu jadi gak fokus belajar, gue minta maaf deh."

"kangen sih kangen, tapi gue mending belajar aja."

hening, kita berdua gak ada niat mengeluarkan satu kata pun setelahnya.

kak jaehyun kayaknya gak ada niat jelasin alasan kenapa dia ngilang. dia juga gak keliatan ada perasaan bersalah karena udah cheating di belakang gue.

"na?"

gue mendongak.

"iya."

"gue sayang lo."

"hm, gue tau. lo udah bilang itu banyak kali, kak. lo juga tau jawaban gue apa."

hening lagi.

inisiatif, gue mulai mengatakan sesuatu yang mengganjal di otak gue.

"kak, lo gak ada niat jelasin sesuatu ke gue?"

ini udah lewat sepuluh menit sejak pertanyaan gue terlontar begitu saja ke kak jaehyun.

entah dia lagi mikir alasan atau gak paham sama pertanyaannya, gue gak tau.

jadi, yang gue lakukan sejak tadi adalah memainkan cup ice americano. menunggu kak jaehyun.

"na, jujur gue kurang paham sesuatu apa yang lo maksud. gue ada salah sama lo? atau lo ngerasa capek sama hubungan kita?"

dalam hati gue udah misuh-misuh karena kak jaehyun gak paham maksud gue.

dan apa-apaan itu ngerasa gak ada salah.

itu juga kenapa nanya gue capek padahal aslinya gak akan pernah capek pacaran sama kak jaehyun yang udah membuat gue sebahagia itu ketika punya pacar.

daripada makin pusing, gue memilih tersenyum simpul dan menggeleng.

"nothing important, kak. sorry, gue lagi pusing aja sama ulangan-ulangan. oh ya, gue juga gak ada capek sama hubungan kita. gapapa, guenya aja yang pikirannya kemana-mana."

"gamasalah, gue maklum lo pasti lagi pusing-pusingnya. gapapa, hal biasa ketika lo lagi capek, pikiran gampang kacau."

gue mengangguk mengiyakan, lantas menyesap americano yang tinggal setengah.

"habis ini lo mau kemana, kak?"

"oh, ada rapat sama anak osis. kenapa? mau pulang? gue anter lo aja dulu."

"iya, gue mau pulang. tapi kalau lo ada acara, gue bisa pake grab kok."

"enggak, gue anter aja habis ini."

.
.

bentar lagi lebaran dan chapt book ini masih ada banyak.