kalau ditanya definisi rumah menurut gue apa, jawabannya adalah tempat untuk berlindung.
walaupun suasana rumah selalu berubah-ubah, tapi tetap saja itu tempat ternyaman untuk gue.
sampai kapanpun.
kalau ditanya tempat seperti apa yang membuat gue menganggap itu rumah, jawabannya adalah tempat yang bisa ngasih gue kenyamanan.
juga tempat yang suasananya bisa gue ciptakan sendiri.
bisa dikatakan, gue gak mau ada konflik apapun dalam rumah gue nanti.
katakan saja gue egois, tapi siapapun pasti mau hidup yang aman tanpa konflik kan?
gue sendiri udah nemuin rumah gue.
siapa lagi kalau bukan cowok yang sekarang lagi asyik main sama anak-anak di taman kota?
ya tetep kak jaehyun.
"na, sini!"
teriakan kak jaehyun membuat gue sedikit tersentak dari lamunan.
"enggak, kak. lo aja yang main."
bukannya menurut, kak jaehyun justru mendekat ke arah gue dengan seorang balita dalam gendongannya.
"ayo, dek! ajak mama main."
gue menatap kak jaehyun dengan bingung, ini anak orang kalau manggil gue mama terus ntar mama aslinya ngamuk gimana.
"ma, main!"
"kak, lo kenapa ngajarin anak orang manggil gue mama sih?"
kak jaehyun tersenyum. "anggap aja latihan, yuk!"
kita bermain bersama, bertiga dengan balita itu yang terus menempel kak jaehyun. gue gak masalah sih
"na, udah cocok belum buat bikin rumah?"
"rumah apaan?"
"rumah tangga."
beberapa waktu berlalu, balita tadi sudah pulang dengan ibunya.
menyisakan gue dan kak jaehyun yang masih duduk di salah satu bangku taman dengan dua cup es krim di tangan.
"pertanyaan tadi belum lo jawab, yang rumah tangga."
gue terkekeh, kak jaehyun ini ngebet banget kayaknya buat berumah tangga dengan gue.
"cocok, tapi sekolah yang bener dulu. lo bentar lagi lulus, kak. habis itu terserah lo mau bikin rumah macam apa sama gue."
"na."
kak jaehyun tiba-tiba mengusap pipi gue, dengan kita yang menatap lurus ke arah taman.
"hm."
"gue pernah bilang gak kalau gue punya rumah baru?"
gue menoleh, menatap kak jaehyun dengan pandangan bertanya. jemari kak jaehyun sendiri masih mengusap pipi gue.
"enggak, btw lo bakal pindah dari rumah lama dong?"
kak jaehyun menggeleng. "bukan rumah itu yang gue maksud."
lagi, gue masih menatap kak jaehyun penuh tanya.
"lo, na. lo rumah baru gue."
"hah?"
maaf, otak gue memang lemot.
"selain keluarga gue, lo itu tempat pulang gue lainnya. lo rumah baru gue, na."
"hm, lo juga rumah baru bagi gue. kita saling bergantung dan berbagi semuanya, kak."
memejamkan mata, lantas mengangkat tangan untuk mengusap tangan kak jaehyun yang masih berada di pipi gue.
"gue harap ke depannya, semoga lo selalu jadi tempat gue pulang setelah keluarga gue."
"gue juga, kak. semoga."
.
.tiba-tiba gaada mood ngelanjut nulis :(
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐚𝐛𝐜 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞• ✔
Short Story.・。.・゜✭ kata jaehyun, gue pacaran sama dia itu kayak abjad. dari a sampai z lengkap semua. • • lock this 🗝 : ¹ lowercase ² non baku ³ oneshot collection