Gab POV
Terkejut? Pastinya aku terkejut setelah mendengarkan cerita Hugo yang beberapa waktu lalu bertemu dengan D.O.S tanpa sepengetahuanku—lebih tepatnya tanpa menceritakan padaku. Marah? Itu adalah hal yang pasti. Apalagi setelah melihat perlakukan Dae yang begitu mencari perhatian dari Hugo. Namun aku mencium bau-bau jealous dari Pad tentunya. Entah apa hubungan mereka berdua, tapi aku benci dengan sikap Dae pada my little boyku.
"Terus?" tanyaku dingin. My little boyku sangat ketakutan. Hugo masih menundukan kepalanya, ia tidak berani menatatapku. Sepertinya ia tahu apa yang akan terjadi berikutnya. "Punishment?" Ia mengangguk. Fitting room memang tempat yang pas untuk menghukum sekaligus memberikan reward atas kejujurannya.
"Masuklah kesalah satu fitting room dan telanjanglah—" Aku memberikan sebuah penutup mata. "Pakai itu juga. Kalau sudah pasang ini ya." Hugo dengan patuh turun dari pangkuanku, mengambil sebuah vibriator berbentuk telur dan memilih fitting room mana yang akan dimasukinya. Aku sengaja membalikan badannya, memberikan ruang untuk memilihnya. Karena disini aku akan bermain tebak-tebakan. Setidaknya membuat Hugo menjadi tegang, dan menebak-nebak siapa yang akan masuk kedalam fitting room dan menyantapnya.
Tiba-tiba ketukan membuat jantungku semakin terpacu. Permainan ini akan semakin menarik. "Masuk." Setelah mendengarkan ijin dariku, wanita—Sonya, salah satu designer yang bekerja diperusahaanku—dengan pria yang kemungkinan besar adalah modelnya, masuk kedalam ruang fitting. Sonya memberikanku salam, sembari memberikan beberapa baju untuk pria itu coba. Aku masih melirik pada pria itu, melihat ruang mana yang akan dipilihnya. Jika bersampingan dengan ruang yang dipilih Hugo itu akan membuat little boynya harus menjaga suaranya.
Bingo, pria itu memilih ruang fitting disamping ruang yang dipakai Hugo. Pilihan yang bagus. Aku memasukan tangan kananku kedalam saku celana jeans. Memainkan sebuah remote control yang ada didalam sakuku. Aku masih terus berbincang pada Sonya, sekedar memberika kode bahwa di fitting room kami berdua tidak sendiri. Obrolan kami berhenti ketika, pria model Sonya keluar menampilkan pakaian rancangan gadis itu.
Lima menit berlalu, pria itu kembali untuk mencoba baju lainnya. "Kemampuanmu semakin meningkat ya," pujiku pada Sonya. Gadis itu berulang kali mengucapkan terima kasih padaku. Wajahnya memerah. Jemariku kembali menaikkan getaran pada vibriator yang sedang dipakai Hugo.
Pria itu kembali keluar dari ruang fitting, menampilkan pakaian rancangan Sonya. Gadis itu masih berputar mengelilingi pria itu, menilai secara detil mengenai pekerjaannya. Aku juga ikut menatap pria itu, memberikan beberapa arahan pada Sonya mengenai karyanya itu. Gadis itu mengangguk dan mengetikkan pada ponselnya mengenai catatan dariku. Gadis pelupa, batinku. Tak selang lama, mereka berdua meninggalkan ruang fitting itu sembari mengucapkan terima kasih padaku untuk kesekian kalinya.
"Hugo keluar," suaraku menggelegar diseluruh ruangan ini.
Lelaki itu keluar dengan penampak yang begitu menggoda siapapun yang melihatnya. Keringatnya bercucuran hampir membasahi tubuhnya. "Sepertinya kamu sangat terangsang." Hugo mengangguk. Keduanya putingnya menegang, alat kelaminnya pun sudah berdiri tegak bahkan siap untuk meledak jika tidak berikan pertolongan pertama.
"Sekarang kamu mengertikan untuk menceritakan segalanya padaku?" Hugo mengangguk. Dan sekarang saatnya aku memberikan reward yaitu pelepasan untuk little boyku.
*
Pertemuan kami berdua dengan member D.O.S semakin intens, bahkan kakakku Ryarey *(Baca Smile for Me) juga ikut bergabung untuk membahas mengenai konsep foto apa yang diinginkan pihak majalah fashion kali ini. Sorot mataku masih menangkap Dae yang berusaha mendapatkan perhatian dari Hugo tentunya. Lelaki itu terkadang berpura-pura untuk meminta bantuan Hugo untuk mengurus keperluan kostumnya, bahkan Dae meminta Hugo menemaninya ketika berganti kostum dengan alasan lelaki itu akan mengalami kesulitan ketika berganti kostum. Aku cemburu? Pastinya, ingin rasanya aku menghajar Dae sekarang, tapi ada hal yang tidak bisa aku langgar yaitu mengenai profesionalitas dalam bekerja. Aku berusaha mati-matian untuk tidak mencampurkan urusan pribadiku kedalam kerjaanku.
![](https://img.wattpad.com/cover/164940903-288-k444508.jpg)
YOU ARE READING
Diary of Men
Truyện Ngắn[RENCANA SEMUA CERITA INI AKAN DI PISAH, DENGAN BEBERAPA REVISI ATAU TAMBAHAN CHAPTER, SEMOGA AUTHOR NGGAK PHP LAGI YA] --SELOW UPDATE-- Kumpulan short story dari para lelaki dan pria yang menjalin hubungan percintaan dengan gaya masing-masing.