Chapter 4, Neighbor

111 17 0
                                    

Waktu dan tempat hanyalah karangan author belaka.

Kalau ga ada hubungan dengan animenya maapkan.

***

Tok...Tok...Tok.

Sakura mengetuk pintu pemilik rumah yang bergaya khas Jepang itu. Ia beberapa kali mengetuk, namun tetap saja masih tak ada jawaban darinya. Sakura yang kebingungan, mulai memanggil nama pemilik rumah itu.

"Nanase-san? Ini aku, Nanamine Sakura."

Tak ada yang menjawab. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00. Hari sudah berganti menjadi malam yang gelap. Makoto yang baru saja sampai, melihat kedua gadis di depan rumah Haru. Mereka masih saja berdiri membawa tas, sesekali mengetuk dan memanggil nama 'Nanase'.

"Hei, kalian. Haru tidak membuka pintunya kah?" Makoto pun menghampiri mereka.

"Ah, Makoto-san." Sakura berbalik ke belakang menyapa Makoto dengan wajah bingung. "Umm ... Apakah Nanase-san sedang keluar rumah ya?" tanyanya.

Makoto tersenyum kecil. Seperti tahu akan sesuatu."Hmm ... mungkin tidak. Ayo ikut aku." Makoto memegang tangan Sakura dan menuju pintu belakang. Aoi hanya mengikutinya dari belakang.

Sakura yang melihat sebuah pintu belakang rumah di depannya itu mulai panik memikirkan sopan atau tidakkah jika mereka masuk melalui 'tempat rahasia'."Ehh? Tak apakah, Makoto-san?"

Pertanyaan Sakura yang segan itu hanya dijawab dengan kekehan kecil. Makoto lalu membuka pintu itu dan melepaskan tangan Sakura. Ia memanggil nama 'Haru' sambil berjalan ke depan. Di sebelah kirinya, terdapat sebuah ruangan. Ia lalu berdiri menghadap ruangan itu dan masuk kedalam. Sakura yang masih kebingungan akan reaksi Makoto, langsung saja menghampiri Makoto untuk pergi ke ruangan yang dimasukinya. Sudut matanya berpindah-pindah untuk melihat sekelilingnya. Sampailah Sakura di depan pintu ruangan yang ternyata sebuah kamar mandi.

Terdengar makoto yang sedang mengoceh kepada Haru karena telah membiarkan kedua gadis menunggu di luar saat malam hari.

"Haru, kamu yang mengajak mereka kesini, tapi kenapa kamu malah berendam lagi? Mereka menunggumu di luar!"

Makoto terlihat agak marah kepada sahabat sekaligus tetangganya itu. Melihat pemandangan kedua insan yang lucu itu, membuat Sakura tersenyum dan terkekeh.
Perlahan, Haru bangun dari bath-tub nya. Air yang menutup tubuhnya, perlahan turun kembali ke asal mereka berada. Terlihat tubuhnya yang kekar, otot – otot terbentuk sempurna, termasuk otot perutnya yang terbentuk menjadi 6 bagian. Orang orang menyebutnya sebagai six pack yang membuat semua wanita tunduk akan keindahannya.

Spontan, Aoi menutup mata sahabatnya untuk menghindari pemandangan yang sebenarnya tak boleh dilihat oleh wanita.

"AHH!! Haru, disini ada perempuan, gunakan dulu handukmu!" Makoto terlihat panik kocar-kacir sambil mencari dimana handuknya berada. Sayangnya, pergerakan Sakura lebih cepat. Ia memiliki handuknya sebelum Makoto. Sakura lalu melepas tangan Aoi yang menghalangi pelupuk matanya."Tenang saja, sebenarnya aku sudah tahu bahwa Nanase-san pasti menggunakan celana renangnya. Sesuai yang dikatakan rumor, ya?"

Pandangan Sakura mengarah kepada lelaki tinggi yang ada di hadapannya. Tanpa basa basi, ia memberikan handuknya kepada Haru.

"Terimakasih, Nanamine-san. Dan maaf jika membuatmu dan Mizuki-san menunggu di luar."

"Tak usah dipikirkan, Nanase-san. Justru kami yang meminta maaf karena menginap di rumahmu."

Sakura lalu melihat bath tub di belakang Haru yang masih dipenuhi air. Jernih, dengan baunya yang khas membuat pupil matanya membesar. Wajahnya terlihat sangat senang saat melihat air. Tak tahan lagi, Sakura menghampiri bath tub putih itu.

Heart Of The Water (Free! Iwatobi Swimming Club Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang