Flashback...
~Gedung Turnamen Renang Sekolah Menengah Pertama~
Waktu menunjukkan pukul 9 pagi. Aku memegang daftar peserta renang untuk melihat urutan tampilku.
"Etto, giliranku...? Aku tampil setelah istirahat siang? Ah ... lama ya."
Aku duduk di tempat duduk yang disediakan khusus penonton sendirian karena aku akan melihat penampilan Aoi dengan gaya kupu-kupunya.
Aoi mendapatkan nomor tampil di awal, jadi aku memutuskan untuk melihat penampilan Aoi dahulu karena giliranku memang masih lama.Aoi adalah teman yang pertama kali aku temukan saat itu. Dia dibuang oleh orangtuanya karena orangtuanya tak membutuhkan anak perempuan.
Bisa dibilang, keluarga Aoi adalah keluarga yang masuk dalam kategori elit. Untuk meneruskan martabat keluarganya, dibutuhkan anak laki-laki untuk dijadikan sebagai penerus di masa depan.Penerus keluarga Shocho.
Sejak saat itu, aku memiliki teman yang selalu ada di sampingku. Saat aku dan ayah belajar renang di pantai, Aoi merasa tertarik pada renang. Dia pun berlatih bersamaku dan sekarang spesialisasinya adalah gaya kupu-kupu. Sesuai namanya, Shocho, yang berarti kupu-kupu yang terbang.
Keluarga kami pun memutuskan untuk mengganti namanya, Shocho Aoi menjadi Mizuki Aoi yang berarti bulan yang indah di langit yang biru. Lalu, suatu hari, kami direkomendasikan untuk mengikuti turnamen. Dan sekarang, saatnya memenangkan turnamen ini.
"Siap, Mulai!"
Aba-aba dimulai pun diteriakkan.
Semuanya mulai memasuki lautan biru yang dapat memuaskanmu. Dia adalah air yang dapat memberikanmu kebebasan.
Aoi memulai loncatan dengan sangat indah dan saat ia berenang, gaya kupu-kupunya itu seperti kupu-kupu yang bebas.
"Saatnya berputar, Aoi! Tunjukkan keindahan dan kecepatanmu saat berbalik!" Aku berteriak, menyemangati Aoi.
Aku tak peduli jika orang-orang membicarakanku. Asalkan kata-kataku ini sampai kepadanya.
Aoi memenangkan turnamen renang gaya kupu-kupu dengan meraih peringkat pertama. Aku sungguh bahagia karena kata-kataku tersampaikan kepadanya.
Tentunya melalui bantuan 'Sang Air'.
Aku berdiri dari tempat dudukku dan pergi dari sana untuk menemui Aoi di ruang ganti.
"Aoi! Kamu sangat mengagumkan! Sungguh, aku bangga padamu!" Aku tersenyum bahagia kepada Aoi.
"Itu semua berkatmu, Sakura. Air itu telah mendukungku dan menyampaikan kata-katamu. Kamu benar-benar 'Sang Gadis Air'! Aku berterimakasih padamu, Sakura. Itu semua berkat bantuanmu."
"Tentu saja itu hasil kerja kerasmu selama ini. Jangan berterimakasih padaku, berterimakasihlah pada air yang telah membantumu itu."
" 'Pawang air'nya kan kamu. Aku berterimakasih saja padamu, lalu kamu menyampaikan pada air itu saat kamu berenang. Aku yakin kamu pasti memenangkan peringkat pertama freestyle!" Aoi menyemangatiku.
"Tentu saja, pasti! Aku pasti akan membuat ayah dan ibu senang!" Ucapku dengan penuh semangat. Walaupun ayahku telah meninggal, tapi aku yakin jika ayah melihatku dan selalu ada bersamaku.
"Hm! Ah, Sakura-chan pasti haus, kan? Aku akan ambilkan minum untuk kita berdua. Kamu tunggu saja di depan kolam ikan itu. jaraknya dekat kok. Dan ikan-ikannya pun sangat lucu disana!"
"Ehh, benarkah?! Baiklah, aku akan menunggu. Terimakasih ya!" Aku pun pergi ke kolam ikan yang dimaksud Aoi. Benar-benar indah.
Langsung saja aku memainkan air dengan perlahan untuk berkenalan dengan air yang baru kutemui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Of The Water (Free! Iwatobi Swimming Club Fanfiction)
أدب الهواةMusim Panas kelas 3 SMA Iwatobi dimulai. Mereka kedatangan dua siswi pindahan dari sekolah lain. Nanamine Sakura dan Mizuki Aoi merupakan dua siswi yang cerdas dan berbakat. Ada sebuah rumor diantara mereka, yaitu Nanamine Sakura dengan warna matan...