4. Like A True Fool, Me

780 94 0
                                    



















🌸Happy Reading🌸























Pagi-pagi sekali, Lily sudah tiba di sekolah. Ia memutuskan untuk datang lebih awal, menghindari keramaian. Atau tepatnya, Lily tidak ingin bertemu Sehun saat pemuda itu bermain basket di lapangan seperti kemarin. Banyak pula kemungkinan lainnya. Oleh karenanya, Lily mau mencari aman saja.

Ia tidak berniat menjauh. Tetapi Lily pikir, mereka akan menjadi canggung, mengingat sebelumnya mereka bertengkar kecil disebabkan hal sepele.

Jadi beginilah sekarang. Gadis itu duduk di kelasnya, sendirian, sambil bermain ponsel. Jujur, ia bosan. Namun tidak ada yang bisa Lily lakukan lagi.

Lily juga tidak membuka game, dan sebagainya. Ia hanya meneruskan kegiatan yang kemarin sempat terpotong, yakni melihat galeri foto. Perempuan cantik tersebut menggeser-geser layar ponsel, memperhatikan tiga gambar di sana sembari tersenyum lebar.

Tiba-tiba...

"Ssst, ssst, Lily!"

Ia tersentak. Buru-buru Lily menyembunyikan benda pipih dalam genggamannya. Ia menoleh, dan langsung menemukan presensi Sehun di sampingnya.

"A-ah, Sehun? Ada apa?" tanya gadis itu gelagapan. Dalam hati Lily berdoa, semoga Sehun tidak mengetahui isi ponselnya tadi.

"Kenapa kau jadi panik? Memangnya... foto apa yang kau lihat?" Sehun sedikit memajukan tubuhnya, berusaha mengintip. Tapi ternyata Lily lebih sigap dari yang ia kira. Lily sudah melempar benda tersebut ke kolong meja lebih dulu.

"Tidak ada. L-Lily hanya---"

"Berikan ponselmu." Lily mengernyit. "Cepat. Aku harus memeriksanya."

"Itu privasi Lily, Sehun!"

"Tapi kau merahasiakan sesuatu juga!"

"Itu hak Lily!" Tanpa sadar, perempuan itu memekik, membuat pemuda di hadapannya tak percaya.

Sehun menggeram kesal. Ia sontak bergerak mendekat, berupaya menggapai ponsel Lily. Dan Lily yang menyaksikan hal tersebut lantas menahan tangan Sehun.

"Sehun tidak sopan!"

Aksi tarik-menarik pun tak dapat dihindari. Sehun berhasil menjangkau benda persegi panjang itu, dan Lily tak terima.

"Sehun, kembalikan!"

"Sedari kemarin, kau tampak sangat serius. Bahkan kita sampai bertengkar karena ini. Aku jadi penasaran apa yang kau sembunyikan," ujar Sehun, sambil menyeringai evil. Kemudian ia menunduk, mulai mengotak-atik handphone si gadis.

Mata Lily membola sempurna. "Seh---"

"Password? Hey, kenapa kau menggunakan password?"

Perempuan cantik itu sontak berhela lega. Dewi fortuna sedang berpihak kepadanya ternyata.

"Apa password-nya?" tanya lelaki jangkung tersebut tegas.

"Sehun tidak berhak tahu," jawab Lily santai.

"Oh, okay, baiklah. Tapi jangan harap ponselmu akan kembali dalam waktu dekat." Sehun tersenyum sinis, lalu langsung memasukkan benda itu ke saku celananya.

"Hah?!"

"Sudahlah, tidak usah terkejut. Anggap saja ini hukuman dariku," ucapnya. "Sekarang, mari kita beralih pada topik semula. Aku... Sebenarnya aku ke sini untuk meminta tolong."

If || Hunlice ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang