🌸Happy Reading🌸
Sehun menambah kecepatan mobilnya. Ia tak memedulikan orang lain yang memberikan klakson. Masa bodoh! Yang terpenting, ia sampai di tempat tujuan sesegera mungkin.
Pemuda itu mengabaikan air matanya yang tak henti-henti mengalir. Ia harap, keputusannya kali ini tepat. Sehun menyesali segalanya, ia tak mau semakin membuang waktu.
Sudah cukup Sehun menyia-nyiakan kehadiran Lily selama beberapa bulan ke belakang. Ia tidak ingin menciptakan rasa bersalah baru.
Kini, saatnya Sehun yang berjuang. Bukan lagi Lily.
"Huft~ akhirnya sampai juga!"
Sehun buru-buru memarkirkan mobilnya. Ia lantas keluar dari sana, berlari, mencari-cari sosok yang akan ditemuinya.
Lelaki itu bertanya-tanya pada orang sekitar, juga petugas bandara.
Bandara? Ya! Sehun pergi ke bandara.
Ia berniat menyusul Lily. Karena kata Taeyeon, pesawat gadis berponi tersebut berangkat pukul 19.00... Dan sekarang?
"What?! 18.45?! Dimana Lily?"
Sehun masih berusaha. Ia harus mencegah perempuan itu. Ia tak mau kehilangannya untuk yang kedua kali. Tidak, jangan sampai!
Tapi sayang, sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak kepada Sehun. Tidak ada orang yang melihat keberadaan Lily. Bahkan mereka justru malah tampak acuh.
"Kau dimana, Ly?" tanya Sehun lirih. Kemudian, tubuhnya meluruh. Ia terduduk begitu saja di lantai bandara.
Sehun benar-benar bingung mesti bagaimana. Ia sudah kehabisan akal. Tak tahu. Sehun putus asa. Apa lebih baik ia menyerah, dan menyusul Lily ke Paris di lain waktu? Entahlah!
Tiba-tiba...
TAP
"Kupikir, usahamu sungguh buruk. Kau terlalu mudah patah semangat. Cih!"
Mata Sehun membola sempurna. Tadi, ia tidak salah dengar, kan? Itu suara Lily!
Sehun cepat-cepat berbalik. "Lily?!"
Oh, ya ampun, ia senang bukan main. Rasanya, tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Sehun lantas langsung berdiri. Ia memeluk Lily erat, seolah tak ingin melepaskannya. "Terima kasih telah menghampiriku," ucap pemuda itu, dengan mata yang berembun basah.
Lily membalas dekapan tersebut. Ia mengangkat sudut bibirnya. "Sejak dulu aku begitu. Dan aku akan selalu sama."
"Terima kasih karena tidak berubah sedikit pun." Tulus. Itulah satu kata yang dapat menggambar hati Sehun saat ini. "Aku sangat-sangat berterima kasih padamu, untuk semua yang sudah kau korbankan."
"Bukan masalah."
"Maaf, aku bodoh."
"No, no, no. Don't say that."
Lily hendak melepaskan pelukannya, tapi Sehun menahan. "Tidak, jangan dilepas. Jangan lakukan itu, atau aku akan marah seumur hidup."
"Kenapa?"
Sehun menggigit pelan bibir bawahnya yang mulai bergetar. "A-aku takut kau pergi."
Mendengar hal tersebut, maka Lily kemudian menguraikan rengkuhan mereka. Ia memiringkan kepala. Menatap Sehun, sambil tersenyum penuh arti.
"Bagaimana aku bisa pergi, jika orang yang harus kujaga dan kulindungi saja ada di sini?"
•••
THE REALLY END.
Ini apa?! Awokawokawok. Maapkeun kalo gk sesuai ekspektasi. Ceritanya emg rada-rada, hehe
Kegajean ending adalah sebuah hal yang lumrah di akun ini😁
Makasih yg udh baca, vote, komen.. aku cinta kaliannn. Maaf kalo ada typo typo yang berserakan merusak pandangan, otak dan jempol kdg tidak sinkron. Hehe.
Udh ah, aku makin gila lama-lama #Achatersadar
Meet again in next story~
KAMU SEDANG MEMBACA
If || Hunlice ✓
Fanfiction"Kemana saja kau selama ini?" ~ Oh Sehun "Aku tidak kemana-mana. Aku tetap di sini---di tempat yang sama." ~ Choi Lily