"Mbak beneran engga bisa bahasa indo? Bukannya mbak dari Bandung?" tanya gadis di sampingnya yang sekarang telah berpakaian lebih rapi dari sebelumnya.
Kay menyeringai, "Yes."
"Mbak, tapi mbak paham sama omongan aku, kan? Buktinya bisa jawab kalo aku nanya. Mbak bisa bahasa sunda? "
Beruntung sistem di kelas itu satu meja buat satu anak, tapi yang ruginya bisa duduk di samping meja milik gadis bar bar, Ayu namanya.
"Mbak kok diem, oh iya mbak kita belum kenalan. Mbak tau siapa aku? Aku Ayu dari suku jawa, makanya jangan aneh kalo ngomongnya medok jawa."
"Udahlah, Yu. Dia mana paham, mending ke kantin. Capek nih abis ngitung duit."
"Kay, melu yo," ajak Ayu pada Kay. "Kita kan teman, mbak senja ajak jiga dong Kay nya."
"Teman? Yu, dia aja engga anggap kamu? Ayo ke kantin." Dengan paksa gadis bernama senja menarik tangan Ayu.
Kay yang sedari tadi diem terkekeh dan menyeringai, "Teman, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekosongan
HumorPerhatian! Cerita ini hanya hiburan semata, yang emang receh. "Tak kenyang maka tak teman," K-ayu