hurft

11 5 0
                                    


*Setelah acara makan makan retha dan nina selesai mereka berdua mandi bergantian,lalu nina mulai merebahkan dirinya dan terlelap kealam mimpinya.sedangkan Retha mengangkat telfon dari Ren walau hanya tetangga bagi mereka itu lah jarak kerinduannya.

"halo!"

"hola! "

"betul dengan ibu negara?"

"maaf salah sambung yah?"

"bu retha yah ibu negaranya Ren, betulkan?

"emang Ren itu mau jadi presiden yah pak"

"kalau bukan gimana?"

"yah berarti ga kepilih dong pas pemilu?"

"calonnya terlalu tampan kata Rakyat"

"ada ada aja kamu Ren"

"cuman mau ngomongin sesuatu kok ret"

"apa emangnya?"

"good night sayang"

"too Ren"

Retha mematikan sepihak sambungan telfonnya,karena salah tingkah dengan ucapan Ren tadi,kini pipi Retha mulai memerah panggilan sayang mampu membuat retha kehilangan akalnya.sedangkan Raka sekarang ia tengah kekeh geli membayangkan pipi blushing Retha.

Walaupun seperti itu retha kini merasakan kebahagiaan perlahan lahan memasuki kehidupannya.

"ya tuhan Renaldi hampir saja membuat jantungku copot"gumam retha.

"aku menyayanginya tuhan, buat dia selalu ada untukku."

Kini retha mulai memejamkan matanya dan beranjak tidur.karena akan ada acara peresmian sekolah besok, retha menjadi potografer diacara sekolah, karena retha lumayan aktif dalam hal pemotrertan.

"Suara motor parkir didepan rumah retha"-

"nina,kakak berangkat duluan yah,jaga diri dan jangan lupa makan!"ucap retha mencium kening nina dan keluar rumah.

"udah selesai ibu negara?"ucap Ren semangat

"udah selesai calon bapak negara?"jawab Retha membuat keduanya tertawa riang dipagi yang cerah seperti ini.

*Disepanjang koridor menuju kelas banyak sekali tatapan tajam dan sinis yang mereka lewati berdua,namun tak sama sekali ditanggapi. Mereka hanya menganggap itu seperti angin lewat.hari ini tak ada pelajaran karena semua guru sedang sibuk mengurus acara nanti, sehingga membuat Ren dan Retha kosong dipagi pagi begini.

"Ret,kamera buat nanti kamu bawa kan?"Tanya Ren.

"iya ada kok,didalam tas!"jawab retha santai.

"ambil gih,foto bareng kita yuk!"ajak Ren

"gak ah,gua jelek kalah sama kamu yang tampan."ucap Retha

"gapapa kali Ret,gua ga suka wajah kamu doang,gua suka hati luh yang baik ret, jangan peduliin yang orang bilang, kita yah kita,mereka yah mereka,ingat yah ret jangan mau sekali kali berdiri diatas omongan orang yang tak ada manfaatnya sama sekali."ceramah Ren.

"kok pacar gua jadi bacot yah?"gombal retha.

"Ayok cepetan kita foto"ajak Ren yang pipinya sedang merah merona.

"mampus jadi blushing kan!"batin Retha.

~mereka menyuruh Revi untuk memoto mereka hampir 25 gaya yang mereka ambil,setelah itu foto foto  dipindahkan ke ponsel retha dan juga Renaldi yang akan menjadi kenangan mereka berdua.

Kantin

"Ret mau makan apa?" tanya Ren sambil menatap Retha.

"samain kayak eloh aja."jawab retha.

"yaudah luh disini, gua pesan dulu!"ucap Renaldi meninggalkan retha.

•Retha kini tengah memainkan ponselnya,tiba tiba rambut retha terasa basah setelah selesai merasakan air itu mengalir Retha hendak berdiri dan tak disangka bianca sudah ada didepannya.

"kenapa? Lu ga suka?"ucap biaca dengan keras membuat Retha dan bianca menjadi pusat seisi kantin.

Ren juga kini menyaksikan hal itu, namun Ren mengurungkan niatnya untuk menampar bianca Walaupun tangannya sudah sangat gatal ingin menampar.ia hanya ingin melihat perlawanan Retha.

"kenapa luh diam aja norak?"tanya sinta teman bianca.

"bilang saja,kalau kamu takut kan?"lanjut bianca.

"oh keganjelan banget sih jadi cewek, seenak jidat pacaran sama most wanted sekolah kita!"lanjut bianca sambil terkekeh bersama sinta.

~Retha sudah tidak tahan melihat bianca menghinanya,kini gilirannya untuk melawan.

Prak... Prak.. Prak

Tepukan tangan berbunyi membjat semuanya bungkam tak menyangka. Retha tengah bertepuk tangan membuat Ren melotot nyaris tak percaya.

"bianca dan sinta, sang Wanita cantik disekolah kita,gua akuin dah"ucap retha sambil memberikan senyumannya yang paling manis.

"maksud loh apa haa?"bentak bianca.

"santai dong!"jawab retha santai seperti tak berbeban apapun.

"gini bianca,secara yang loh bilang tadi gua keganjelan, bisa jadi fakta menarik dari para siswa siswi lainnya, sangat terbukti bukan siapa yang keganjelan?"ucap Retha dengan tetap tersenyum

"maksud loh gua keganjelan gitu?  Iya"Ucap bianca yang kini mulai menarik rambut retha

Retha sama sekali membiarkan hal itu walaupun cukup sakit retha ingin terlihat kuat sekarang, jika dibalas dengan fisik tak akan ada kelarnya.Retha menunggu bianca puas dengan keinginannya terlebih dulu.jangankan siswa guru saja ikut menonton karena tak menyangka Retha anak dingin dan bodoamat bisa sekuat itu.

"udah puas?"tanya Retha ke bianca.

"begini bianca yah,keganjelan itu artinya kalau kita iri dengan yang orang lain punya, kemudian melakukan hal konyol hanya untuk mengambil hak orang lain,ngerti!"nasehat retha kebianca mebuat bianca meneteskan air matanya karena ketakutan melihat Retha yang seperti ini.

"Dan loh sinta, kalau mau ikut ngelabrak mikir dulu dong,kamu ikut yang bener apa yang salah kan malu jadinya!"ucap retha dan kemudian menepuk pelan bahu sinta.

*tak tahan dengan kemaluan bianca dan sinta meninggalkan kantin dengan kekecewaan.Retha kini duduk dan memperbaiki rambutnya dengan tetap menampakkan senyum manisnya,para guru yang melihat itu sangat ingin memberikan retha tepuk tangan bukan malah membalas kejahatan bianca Retha justru hanya menasehati dan mampu membuat bianca tak tau harus mengucapkan apa lagi, Ren menghampiri Retha dengan 2 mangkuk bakso dan 2 gelas jus jeruk.

"nih! "ucap ren dengan senyum ke retha.

"makasih ren!"ucap retha.

"sama sama"jawab ren.

"habisin,capekkan pasti panjang lebar depan semua orang"ucap ren.

"loh liat gua tadi?"tanya retha.

"yaiyalah,orang gua disana!"jawab Ren sambil menunjuk warung sumitro.

"kenapa gak bantuin kalau gitu?"tanya retha sok marah.

"ga perlu, loh kan jago,guru guru saja sampai bungkam lihat eluh!"jawab ren terkekeh

"guru guru lihat?"tanya Retha

"iya,udah makan gih ga usah cerewet nanti aja kalau udah pulang"jawab Ren mencubit hidung Retha.

Mereka berdua menikmati baksonya sambil tertawa tawa dengan ekspresi bianca dan sinta tadi.


Hai readers..

Sorry banget baru update.gimana jagokan retha?

Buat yang baik dan rendah hati please,berikan vote dan juga comment kalian biar author lebih semngat updatenya share juga yah ketemen temen pengguna wattpad lainnya,cuman kalian penyemangat author

Luvyuhhh❤

Picture Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang