10 - Film

34 6 11
                                    

#Halo semuanya^^


JANGAN LUPA! VOTE DAN COMMENT YANG BANYAK BUAT LOVELA🌹

KALO PERLU SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN KALO ADA LOVELA DISINI^^



🌸 SELAMAT MEMBACA 🌸





Malam ini rumah vela lagi sepi, karena indah sama Fandi agustian papa vela lagi pergi ke acara makan malam salah satu klien fandi. Vela mutusin buat nonton film di kamar sambil tiduran.



"Sambil minum susu lebih enak kayanya." Vela keluar kamar dan pergi ke arah dapur buat ngambil susu coklat dia yang ada di kulkas.



Jangan tanya kenapa di mana pun selalu ada susu coklat? asal kalian tau vela itu udah punya bagian sendiri di kulkas buat nyimpen koleksi susu coklat dia saking banyaknya.



Krekkk...


Tiba-tiba ada suara dari arah pintu depan, vela yang lagi sibuk mikir mau bawa susu coklat berapa jadi keganggu. Dia menyipitkan matanya menelisik suara apa itu tadi.




"Papa mama kan baru aja berangkat, masa iya udah pulang. Gak mungkin." Pikir vela karna kalau urusan kerjaan pasti gak bakal secepet itu selesainya.



Vela mendelik. "Apa jangan-jangan itu maling?." Pekik vela waspada dan segera mengecek ke pintu depan. Vela berjalan mengendap-endap ke arah pintu depan, karena kalau itu beneran maling biar gak curiga kalo vela ada di balik pintu.




"Gue buka gak ya pintunya, tapi nanti kalo maling beneran gimana?." Pikiran vela beradu sekarang.  Vela meneliti apa yang bisa ia pegang untuk senjata perlawanan.




Dan, indra penglihatan vela mendarat di wadah tempat menyimpan payung. Di belakang pintu. Vela buru-buru ngambil payung di tangannya dan bersiap akan membuka pintu itu.




"Oke vel tenang, lo buka terus langsung aja pukul biar dia gak bisa nyerang lo." Gumam vela menyemangati dirinya sendiri.



"Huftt...." Vela mulai mengatur nafasnya agar tidak takut dan ragu lagi.



"Satu, dua, ti.. tigaaaa. BRAKK." Pintu terbuka kasar dan vela langsung memajukan langkahnya memukul orang yang ada di hadapannya ini secara bertubi-tubi.




"Akh. Lo apaan sih, akhhh." Teriak korban yang sedang vela ajak duel.




"Maling lo ngapain ke rumah gue, lo mau nyolong ya gue gak akan biarin lo ngambil apapun yang ada di rumah gue. Termasuk susu coklat yang udah gue timbun." Vela makin brutal memukuli orang yang belom ia ketahui siapa.




"Akh sakit bego."  Teriaknya lagi dan kali ini vela kalah. Tangannya dikunci oleh orang itu dan membuang payung miliknya asal.




"Lo udah gila ya. Gue bisa mati karna lo pukul terus terusan." Ucap sarkas orang yang sedang mengunci pergerakan vela di dekapan dadanya. Vela mendongak seperti mengenal siapa orang ini.




"Aga?." Kaget vela saat mendapati rangga dibelakangnya dengan keadaan yang kusut dan berantakan. Rangga pun melepaskan vela dari genggaman tangannya




"Iya gue rangga bukan maling. Sakit semua badan gue bego." Rangga megang punggung, dan lengannya bergantian. Sambil nyelonong masuk ke dalem rumah vela




"Ya lo kenapa gak manggil nyokap gue, kan biasanya gitu. Malah diem di luar bikin orang curiga aja." Bela vela.




"Nyokap sama bokap lo kan lagi pergi, mau gue panggil sampe bangkotan juga gak akan ada yang nyaut." Ketus rangga



LOVELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang