Jangan berhenti memikirkanku!

429 48 0
                                    

Jangan berhenti memikirkanku!


[Inspired by : Blackpink - As it's if your last]
.
.
.

Riuh sorak sorai penonton di tribun lapangan indoor Universitas Yonsei begitu mendominasi sore itu. Sosok jangkung dengan kulit -yang terlihat paling putih- bersinar; yang merupakan ace tim nampak fokus dengan bola orange yang kini dalam kuasa salah satu rekannya di sisi lapangan. Tak dipedulikan olehnya seruan namanya yang terlontar dengan begitu kerasnya dari para penggemar.

Peluit panjang terdengar, tandanya permainan berakhir. Suasana kian ramai karena seruan pendukung begitu mengetahui bahwa tuan rumahlah yang memenangkan ia tumpu ke lutut, sebelum akhirnya ia seret tubuh jangkungnya meninggalkan area pertandingan tanpa peduli dengan buliran peluh yang membasahi sekujur tubuhnya.

Lima menit berikutnya, tak terasa ia sudah berada di ruang ganti pemain. Irisnya terpaku tajam, pada salah satu sosok yang terdiam di sudut ruangan. Bahunya terkedik, dan ia memutuskan untuk segera membilas tubuhnya dengan air hangat, guna menghilangkan rasa penat.

Ya, ia tak terlalu mempedulikan sosok yang memperhatikannya begitu seksama melalui ekor mata indahnya yang bahkan wajahnya mulai memerah sempurna. Tangannya mencengkeram erat ujung kemeja, dengan bibir yang tak henti-hentinya mengeluarkan sumpah serapah yang ia tujukan untuk seseor- lebih tepatnya dua orang yang ternyata terus memantau gerak-geriknya di pintu ruang ganti.

"Kau, bisa Kim Seungmin!"

Suara laknat itu tertangkap oleh sang empunya nama. Mengundang dengusan kesal sebagai pengalih rasa gugup dan malu yang entah mengapa enggan meninggalkannya. "Keparat kalian, Choi Jongho dan Yeosang hyung!"

'Kriet'

Derit pintu dari sisi lain ruang ganti membuat Seungmin -sosok yang mendiami sudut ruangan- terperanjat. Dengan terbata, ia menoleh ke arah kanannya, hingga pandangannya bertubrukan dengan tatapan tajam sang Pangeran lapangan.

"...H-Hwang Hyunjin.."

Sosok itu mengernyit. Dengan raut datar segera menggantung handuk tebal di tempatnya, kemudian melangkahkan kakinya ke sudut, mengikis jarak antara dirinya dengan pemuda mungil berbalut t-shirt putih dan kemeja soft pink sebagai outer yang membatu di tempatnya.

"Jadi, ada alasan tertentu mengapa anggota medis tim basket ada di ruang ganti?"

Suara berat itu berdengung di telinga Seungmin yang memerah. Jemarinya kembali saling meremas, dengan ludah yang terteguk keras. Si Mungil Kim merasa ia seperti tengah menelan butiran pasir sehingga napasnya tersendat. "Pelatih Kang menyuruhku." Bisiknya parau.

Hyunjin -sang ace tim basket inti Universitas Yonsei- mengangguk. Mencoba memahami alasan yang terlontar dari bibir kemerahan sosok di depannya. Tangannya terlipat rapi di depan dada sementara punggungnya ia tumpu di deretan loker di belakangnya. Surainya yang masih setengah basah kian membuat Seungmin berkeringat. Ayolah, tanpa seperti itu Hyunjin sudah sangat seksi! Apalagi seperti sekarang?!

Kemungkinan Seungmin untuk mengucapkan selamat tinggal pada jantungnya dalam waktu dekat bisa saja terealisasi jika begini kondisinya. Dan ia ingin merutuki dirinya sendiri, karena, ya... matanya tak berhenti untuk menatap dengan fokus setiap pergerakan tubuh menjulang pemuda kelahiran Seoul di hadapannya.

G.R.8.U °HyunMin VER.° [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang