°Slowly come in to your heart

235 30 3
                                    

Slowly come in to your heart

[Inspired by : AKMU – Give Love]
.
.
.

[𝑰 𝒅𝒊𝒅𝒏'𝒕 𝒅𝒐 𝒂𝒏𝒚𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈 𝒘𝒓𝒐𝒏𝒈

𝑩𝒖𝒕 𝒘𝒉𝒚 𝒅𝒐 𝒚𝒐𝒖 𝒉𝒂𝒕𝒆 𝒎𝒆 𝒇𝒐𝒓 𝒏𝒐 𝒓𝒆𝒂𝒔𝒐𝒏?

𝑾𝒉𝒚 𝒄𝒂𝒏'𝒕 𝒚𝒐𝒖 𝒖𝒏𝒅𝒆𝒓𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅 𝒎𝒆?

𝑰 𝒍𝒊𝒌𝒆 𝒚𝒐𝒖]

.
.
.

"Aku membencimu!"

Sederet kalimat itu sudah terdengar oleh Kim Seungmin untuk kesekian kalinya. Pria manis berkulit seputih susu itu hanya terus menyunggingkan senyum palsu karena mendapat tatapan penuh simpati dari beberapa orang disekitarnya.

Ia sebenarnya cukup tahu diri, menyukai bintang kampus seperti seorang Hwang Hyunjin memiliki resiko yang teramat besar. Selain para penggemar sang Pangeran es yang luar biasa anarkis, ada pula resiko lain yang lebih membuat mentalnya naik turun bak roller coaster. Apalagi jika bukan kalimat pedas yang baru saja terlontar dari bibir sensual sang Pujaan.

Dicengkeramnya dengan erat kotak makan berwarna abu–abu yang tadinya akan ia serahkan pada sosok pria jangkung yang kini memasuki area olahraga indoor di seberang gedung laboratorium fisika; tempatnya berdiri saat ini.

Bisik–bisik disekitarnya membuat Seungmin tersentak kecil, dan mulai melangkah memasuki gedung dengan berbagai alat praktikum yang akan ia jamah selama tiga jam kedepan.

"Huh, semoga moodku yang turun tidak akan mengacaukan kelas Guru Jeon nanti."

.

.

.

.

Hyunjin menatap lekat ke arah barat area lapangan. Tatapannya kian menajam ketika netranya menangkap refleksi seseorang yang sudah satu tahun ini terus menguntitnya. Sebenarnya bukan itu yang membuat rahangnya yang tiba–tiba mengeras. Jujur, ia tidak peduli akan tingkah konyol pria Kim.

Hanya saja, entah mengapa ia merasa kesal karena hampir dua bulan ini Kim Seungmin menungguinya dengan seseorang (sebelumnya Seungmin melakukan kegiatan stalking–nya seorang diri).

Raut wajahnya yang selalu datar kian memancarkan kesan dingin dan mencekam. Bunyi nyaring terdengar, akibat kegiatan mematahkan jemarinya; membuat kumpulan teman satu timnya meneguk payah saliva yang terasa bagaikan menelan butiran pasir.

"Kak Hyunjin?" suara berat seseorang membuatnya menggulirkan bola matanya ke arah sang empunya suara dengan malas. "Ada apa denganmu, Kak?"

Ia hanya berdehem kecil, sebelum akhirnya melempar handuk kecil ke arah kumpulan juniornya yang juga sedang istirahat paska menjalani misiㅡlaknatㅡmulia dari Hyunjin, selaku kapten tim. "Aku akan menghubungi manager Han dahulu, dan juga konsultasi pada Coach Yoon. Kalian bisa lanjutkan latihan kalian dua puluh menit lagi." Hyunjin memperhatikan arlojinya sejenak menimbulkan jeda tak berarti. "Jika ada Mark kemari katakan padanya untuk segera menghampiri Haechan di perpustakaan kota."

Kalimat terpanjang yang pernah anggota tim dengar membuat mereka tercengang. Mereka masih mencoba mencerna untaian kata yang baru saja mengudara. Diameter kelopak mata masing–masing melebar dua kali lipat, dengan mulut ternganga.

Dan itu terus terjadi hingga sosok Hyunjin menghilang di balik pintu lapangan indoor. Dan keheningan itu pecah seketika ketika suara nyaring menyerukan nama Hyunjin terdengar menggema di ruangan; dan bisa dipastikan teriakan ala sasaeng fans itu berasal dari sosok manis bernama Kim Seungminㅡche, tentu saja tak perlu diragukan lagiㅡ yang berlarian dari sudut ruangan dengan tas kecil (yang sepertinya berisi minuman isotonik dan juga handuk baru) di tangannya, menyusul si Dingin Hwang.

G.R.8.U °HyunMin VER.° [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang