Boyfriend Material
[Inspired by : Ariana Grande – Boyfriend Material]
!Alert : Bahasa sleng non–baku.
.
.
.Seungmin meletakkan buku-buku yang berserakan di atas meja kembali ke rak seperti sediakala. Bibirnya terkatup rapat, meskipun sumpah serapah terus ia lontaran di hati. Ayolah, suasana hatinya memang sedang buruk seminggu ini, dan entah mengapa masih saja ada yang memperburuk moodnya.
"Kenapa sih, nggak ada yang ngertiin aku walaupun cuma sedikit?"—Kim Seungmin yang sedang kumat dramanya.
Ia menghela nafas kasar. Setelah semua buku tersusun rapi—kembali— seperti sediakala, ia menyeret kaki jenjangnya ke arah deretan kursi di sudut ruangan. Pandangannya ia fokuskan ke jendela, dan pemandangan taman kota yang asri setidaknya mengikis sedikit demi sedikit beban mental yang menggerogoti hatinya Akhir—akhir ini.
Seungmin memang terbiasa membantu petugas perpustakaan kota. Ia memang kenal dekat dengan beberapa staff perpustakaan, jadi bersimpati bahkan bersikukuh membantu mereka yang memang kebanyakan sudah memasuki usia kepala empat. Ya, maksudnya para pengunjung tidak ada niatan untuk meringankan beban para staff yang tenaganya sudah udzur termakan usia, begitu?
Tak jauh darinya ada sosok pria dengan balutan setelan hitam keluaran Armany tengah menaruh atensi dengan penuh pada lembaran-lembaran kekuningan berisi data tentang kota London di masa lalu. Jemarinya bersinergi dengan perintah otaknya, sehingga tak perlu membuang-buang waktu hanya untuk membalik halaman per halaman buku yang berisi catatan sejarah daratan Britania. Sebenarnya pria itu baru saja menghadiri acara jamuan makan di perusahaan kolega sang Ayah, dan dikarenakan tak ingin kuliahnya berantakan keesokan harinya, tak peduli akan rasa gerah yang ditimbulkan oleh cekikan dasi dan juga balutan suitnya, ia langsung berkunjung ke perpustakaan, guna mencari bahan yang akan ia gunakan untuk presentasi materi politik internasional besok.
"Ah, maaf sebelumnya." Suara seseorang membuat atensi si Pria kekar teralih. "Sebentar lagi masuk jam penutupan perpustakaan. Apa kamu masih lama?"
Pria itu menutup buku yang tengah dibacanya. Tanpa basa-basi, ia beranjak, menenteng tiga buku sekaligus; mengembalikan dua diantaranya di rak seperti semula, dan membawa salah satunya ke meja bagian staff. Mungkin ia bermaksud meminjam buku tersebut. Dan Seungmin hanya mengedikkan bahu ringan, berlanjut merapikan kembali beberapa buku yang melenceng jauh dari tempat asalnya.
Sepuluh menit berlalu, Seungmin berhasil menyelesaikan semua pekerjaannya. Staff yang berdiam di meja khusus pun ternyata telah selesai berbenah. Beliau tersenyum dan memberi aba-aba supaya Seungmin juga bersiap. Tak perlu waktu yang lama, kedua orang itu melangkah meninggalkan gedung milik pemerintah bergaya klasik itu, setelah sebelumnya mengunci ganda pintu utama. Setelah ini mereka akan menyerahkan kunci asli kepada petugas keamanan, dan kunci cadangan akan mereka pegang sendiri.
Di persimpangan, Seungmin dan Nyonya Jung—petugas jaga malam ini—berpisah. Mereka memang berlawanan arah pulang. Langkah lebarnya terhenti, tepat ketika netranya menangkap siluet seseorang yang kini tengah bersandar di tiang lampu jalan. Ia memiringkan kepalanya, dengan mata yang ia fokuskan sepenuhnya pada bayangan manusia dengan bahu yang tampak lebar. Seungmin merasa tak asing dengan sosok tersebut, akhirnya memilih untuk melewatinya dengan santai.
"Kim Seungmin." Suara husky itu membuat empunya nama menghentikan langkahnya. Kepalanya tergerak, menoleh ke arah kirinya, guna memastikan siapa pemilik suara yang membuat jantungnya berdegup dengan menggila. "Ya?"
Ah, rupanya si pemilik suara adalah pria yang tadi diusir secara halus oleh Seungmin; pria dengan suit yang terlihat mencolok di perpustakaan. Ia mendekati sosok tersebut, dengan perasaan waspada (karena sejujurnya ia tak mengenal dengan pasti pria yang lumay—ah memang tampan tersebut) yang memenuhi dirinya. "Kamu siapa? Kok tahu namaku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
G.R.8.U °HyunMin VER.° [✓]
FanficKumpulan cerita pendek, dengan berbagai latar dan asal mula cerita terjadi. [Remake fict! HyunMin!center] no homophobic area