Vania baru saja sampai disekolah, dan ia langsung berjalan kearah kelasnya. Saat ingin menaiki tangga, ia melihat Devi yang baru saja sampai sambil menunduk.Vania pun ber inisiatif untuk pergi kekelas nya bersama Devi. Ia langsung duduk di kursi panjang yang ada didekat tangga.
Sebenarnya Vania juga kepo dengan murid baru itu.
Ya Devi adalah murid baru yang baru saja masuk di awal semester kelas 11.
Saat Devi sudah dekat, Vania langsung berdiri berniat untuk menyapa.
"Hai!"
Devi yang menunduk langsung kaget saat ada yang menyapanya. Ia pun menatap Vania dan membalas sapaan nya dengan senyum kaku.
"Lo mau kekelas kan?" tanya Vania.
Devi mengangguk.
"Ayo sama gue, gue juga mau kekelas,"
"..."
"Ayo!" ajak Vania langsung berjalan duluan menaiki tangga. Saat Vania sudah menaiki beberapa anak tangga, ia menyadari jika Devi tidak ada didekat nya.
"Lho kok lo masih disitu? Gak mau kekelas?"
"..."
Vania pun menuruni tangga lagi dan menarik tangannya.
"Gak usah malu kalo sama gue," ucap Vania. Dan masih belum dijawab oleh Devi.
'Berasa dikacangi gue dari tadi' -Batin Vania.
Saat sampai dikelas, dia langsung melepaskan tangan Vania yang sedari tadi memegang pergelangannya. Devi pun segera ke bangku nya.
Vania hanya melongo,
"Lah kok lo bisa dateng sama dia?" tanya Fely heran.
"Gila misterius banget tuh anak," gumam Vania.
Vania pun duduk dibangku nya.
Fely yang duduk didepan Vania pun memutar balik kan badanya.
"Kok bisa lo sama dia?" tanya Rachel heran.
"Gue tadi gak sengaja liat dia baru dateng, terus gue ber inisiatif buat kekelas bareng dia sambil kenalan. Tapi selama kekelas boro-boro ngomong, jalan disamping gue aja gak mau dia," jawab Vania.
"Emang badan gue atau rambut gue bau ya? Kok dia gak mau jalan disamping gue?" tanya Vania sambil mencium bau badannya sendiri.
"Emang bau banget badan lo gilak!" seru di belakang.
Vania yang mendengar itu langsung menoleh. "Enak aja! Badan gue wangi ya! Emang lo bau ikan asin." balas Vania.
"Lo kali yang bau, sampe-sampe ada yang gak mau jalan disamping lo," ucap Alvaro.
Ya, Alvaro lah yang menjawab ucapan Vania.
"Ah bacot banget sih lo." kesal Vania.
Alvaro tidak menjawab, ia lebih memilih memainkan game online nya di ponsel.
"lo kenapa tiba-tiba deketin si Devi?" tanya Rachel penasaran.
"gue cuman pengen jadi temennya, dan gue yakin dia diem terus karena gak ada yang ajak dia ngomong," jawab Vania.
"apalagi dia pemalu anak nya," lanjut nya.
"baik banget dah nih temen gue," ucap Fely.
ㅡㅇㅡ
Bel pergantian jam pelajaran baru saja berbunyi. Sambil menunggu guru datang, murid-murid banyak yang pergi ke bangku lain atau keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Ficțiune adolescenți~Alvaro Marcello Anindito, siapa yang tak mengenalnya? Hampir seluruh murid SMA Pelita Bangsa mengenalnya, bahkan guru-guru pun juga mengenalnya. Sikap nakal, usil dan malas itu lah yang menjadi ciri khas dari seorang Alvaro dan ketiga temannya. Wal...