budayakan voment
sebelum baca /chapternya
E N J O Y
◾◽◾◽◾◽◾◽Ternyata kejadian dimana Agra menarik tangan Dinda tadi menimbulkan dampak yang cukup besar. Dimulai dari tatapan mencela yang dilayangkan sebagian siswi-siswi SMA BHAYANGKARI. Setelah itu kejadian saat dikantin tadi. Ketika dimana Dinda tengah memesan bakso untuk dirinya dan Kanya, tiba-tiba ada seorang kakak kelas yang entah sengaja atau tidak menyemprotkan kecap bango ke seragam putih abu-abunya.
Kanya yang melihatnya langsung tersulut emosi. Lalu terjadi jambak-jambakan yang tak bisa dihindari antara keduanya yang mengakibatkan Kanya diseret secara tidak berperikemanusiaan oleh Dinda.
Lalu mereka berakhir di toilet seperti ini. Rasanya Dinda tak habis pikir. Menurutnya, selama ini dia tak pernah berbuat neko-neko bahkan dirinya cenderung orang yang tertutup dan pendiam. Ah entahlah. Malas rasanya jika harus berfikir tentang hal negatif.
Ya, karena menurut Dinda pemikiran negatif itu menyesatkan, maka dari itu ia selalu mencoba berfikir positif.
"Dinda! Seharusnya itu cewek lo lawan tadi, bejek-bejek sekalian. Untung aja belum gue bikin pitak rambutnya!" sungut Kanya merasa geram.
"Heh, kalo dia gak sengaja gimana? Tetep lo bikin pitak juga gitu?" tanya Dinda sembari membersihkan seragamnya yang terkena kecap.
"Halah. Your brain ituloh Din! Mikir dikit ngapa?!" cibir Kanya mendengus kesal.
"Yaudah sih. Itung-itung ngurangin dosa."
"Udahlah. Yuk balik kelapangan, udah beres nih." lanjut Dinda, seraya menoel pipi Kanya yang tengah merajuk.
"Gak usah pegang-pegang!" tepis Kanya galak.
Dinda terkekeh mendengarnya. Lalu dengan sengaja menarik tangan Kanya cepat.
******
Dinda dan Kanya mengernyit heran ketika melihat murid-murid SMA BHAYANGKARI berbondong-bondong keluar dari kelasnya dengan menenteng tasnya.
'Emang udah pulang?' batin Dinda.Bertepatan dengan itu ada seorang cewek berkuncir kuda tengah berlari dengan uraian air mata, sepertinya murid MOS.
Dinda yang melihat nya menjadi iba. Akhirnya ia berlari mengejar cewek itu, dan meninggalkan Kanya yang lagi-lagi menghentakkan kakinya kesal.
"Kamu kenapa?" tanya Dinda setelah mendapati cewek tersebut.
"A-aku di-ditinggalin sendirian hiks." gumamnya lirih.
Dinda mendekatkan dirinya ke cewek itu, lalu memeluknya hangat.
"Kok bisa?" tanya Dinda sembari mengelap pipi cewek itu yang sudah basah dengan air mata.
"A-aku baru pindah ke Jakarta. Makanya aku g-gak tau seluk b-beluknya." jawabnya sesegukan.
"Emang rumah lo dimana? Mungkin kalo gue tau, kan bisa gue anterin. Oh iya, nama gue Adinda Argianto. Panggil aja cantik." ujar Dinda terkekeh kecil. Orang cantik mah bebas yah ..
"HEH SABLENG! KEBIASAAN LO YA, NINGGALIN TEMEN SEMBARANGAN! NGAJAK BERANTEM?! " sewot Kanya menggeplak kepala Dinda dari belakang. Selow atuh Nya ...