Setelah semuanya kembali stabil di Korea, Nathan dan Emily memutuskan untuk tinggal di Amerika-bersama Steve dan Jessica yang kini keduanya menjadi asisten Nathan.
Bagaimana dengan Singapura? Well, Robert akan mengawasi jalannya perusahaan disana.
Udara yang sejuk dan pagi yang cerah, awal yang baik untuk mengawali hari Nathan dan Emily.
"Kau bekerja dimana, Nath?"
"Aku akan mengawasi salah satu cabang usaha Topac Corp disini."
"Ya iya, tapi dimana?"
"Shhh" Nathan menyentuhkan jari telunjuknya di depan bibir Emily.
"Kau akan tahu nanti" bisiknya.
Nathan merangkul Emily dan mengajaknya masuk ke dalam mobilnya.Johns Hopkins Hospital
"Nath, katanya kau mengajakku ke tempat kerjamu? Kenapa jadi ke tempat kerjaku?" Emily menoleh ke Nathan yang berdiri di sebelahnya.
"Ini tempat kerjaku." Nathan mengedipkan sebelah matanya.
"Kau jangan bohongi akuuu!" Emily memukul-mukul lengan Nathan.
"Lihatlah mereka." Emily mengikuti arah pandangan Nathan-benar, hampir semua dokter yang sedang tidak bertugas menyambut kehadirannya, bahkan membungkuk padanya.Emily menganga dan menoleh.
"Sekarang kau percaya?" tanya Nathan.Seseorang menghampiri mereka.
"Good to see you again, Nathan." Seseorang itu memeluk Nathan.
"Daniel?" tanya Emily, semakin bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Mereka berdua menyadari kebingungan Emily dan tertawa kecil.
"Sepertinya kamu harus menceritakan semua nya padanya, Nath." ucap Daniel.
"Tentu saja. Ayo sayang." Nathan merangkul Emily dan membawanya ke ruangannya.CEO's Room
"CEO?!" Emily setengah berteriak ketika berada di dalam ruangan luas itu. Ia memperhatikan seluruh sudut ruangannya - banyak foto Nathan dengan kedua orang tuanya, dengan Mr. Robert, bahkan foto masa kecilnya dengan Emily.
"Apa ini semua Nathan?" tanya Emily.
"Duduklah, akan kuceritakan semuanya." Emily pun menurut.Nathan menghirup nafas dalam-dalam.
"Jadi, sejak kau bercerita kau bermimpi untuk bekerja di rumah sakit ini, aku berusaha untuk bisa mendapatkan akses disini. Aku mulai bermain saham, karena ayahku memang salah satu pembuat rumah sakit ini dulu. Hingga akhirnya ia meninggal, dan aku semakin terpacu untuk membantumu menggapai cita-citamu, meskipun aku kehilanganmu saat itu.Saat aku tidak bisa menemukanmu, aku berusaha untuk move on, tapi aku terus menaruh sahamku disini, dan akhirnya aku bisa dipercaya sebagai CEO rumah sakit ini.
Aku kira rasa itu telah hilang, tapi ketika aku bertemu denganmu saat itu di bandara, I'm falling for you, again, Em. Meskipun kau sangat cuek padaku saat itu. "
Mata Emily berkaca-kaca mendengar semua penjelasan Nathan.
"Lalu Daniel? Kenapa kau selalu cemburu dengannya?"
Nathan tertawa kecil.
"Ia adalah salah satu temanku saat di Korea dulu. Dia memang keturunan Amerika, tapi sempat tinggal di Korea beberapa tahun, dan aku bertemu dengannya. Ya, dia kusuruh untuk menjagamu disini. Dan mengawasimu, tentu saja."
"Oh, jadi karena itu dia selalu seakan tahu semuanya tentangku? Dasar kau, bagaimana kamu bisa menutupi semuanya dariku." Emily kembali memukuli lengan Nathan, tapi Nathan memeluknya."Aku sayang padamu, Emily. Stay with me forever, hm? Kau akan tetap menjadi dokter pribadiku, kan?"
Emily membalas pelukannya dan tersenyum mendengar itu.
"Aku juga sayang padamu, Nath. Dan aku akan selalu menjadi dokter pribadimu."And they live happily ever after!
The end.
Yay!! Gimana guys ceritanya? Semoga suka ya:) Maaf kalo ngebosenin/gak jelas soalnya baru-baru aja belajar nulis hehe. Makasih semuanya yang udah baca!!! 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm falling, again.
RomanceNathan kembali dengan traumanya ke Singapura, dan tak sengaja bertemu dengan teman lamanya yang dicarinya selama ini. Setelah berhasil pacaran, hubungan mereka tak semulus itu. Apakah mereka dapat bertahan?