I'm saying

6.1K 473 15
                                    







                                   ✨



"Limario, limario manoban" Ucapnya dengan dingin memperkenalkan diri padaku sambil berjalan melewati ku begitu saja tanpa melirik

Chaeyoung melupakan kejadian canggung tadi dan sekarang dia sedang membantu omma pam menyiapkan makan malam. Semua sudah berkumpul diruang makan yang belum hanya lim.

Tak lama menunggu setelah itu lim turun dan menuju ruang makan.dia berjalan turun dengan mimik wajah yang terlihat dingin dimataku

Lim pov

"Hening sekali, apa kalian sedang menonton opera? " Ucapku sambil menyunggingkan sudut bibir

"Aku tau ada suatu hal yang ingin ayah katakan bukan? Kenapa apa ayah tidak berani berkata sekarang?

" Kau akan menikah 3 hari lagi dengan chaeyoung " Ucap ayah

Chaeyoung begitu kaget dengan pernyataan paman seungri tapi tidak dengan lelaki di hadapannya ini dia tetap tenang,dingin dan tanpa ekspresi

Chaeyoung begitu kaget dengan pernyataan paman seungri tapi tidak dengan lelaki di hadapannya ini dia tetap tenang,dingin dan tanpa ekspresi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana jika aku menolak? " Lim berbicara sambil melihatku

"Kau bukan putraku lagi"pungkas seungri

Lim tertawa tanpa memperlihatkan giginya dan masih tetap mempertahankan wajah dinginnya itu. dia melihat chaeyoung cukup lama dan kemudian pergi dari meja makan tanpa bersuara.

~Dibalkon

Lim membuka galeri album foto di ponselnya terdapat banyak foto dirinya dan seorang wanita difoto tersebut. Satu persatu foto tersebut dia hapus hingga menyisakan 1 foto yang berarti untuk hidupnya kemudian mematikan ponselnya, saat berbalik dia melihat chaeyoung

"Oppa" Panggilnya


Lim menghiraukan panggilan chaeyoung padanya dia seperti biasa melewati chaeyoung yang berdiri menatapnya, tetapi saat melewatinya lim menarik tangan chaeyoung dan menuntunnya hingga duduk dikursi, entah apa yang akan lim lakukan dia kembali dengan membawa secarik kertas putih, pulpen dan stempel

"Tanda tangani ini! " Seru lim penuh tekanan

"Apa ini?" Aku membaca kertas putih itu secara detail dan serius

"Surat perjanjian pernikahan?" Oppa kau serius akan melakukan ini padaku? Bagaimana jika nanti paman seungri mengetahui nya? Tanyaku penuh ketakutan

"Kita akan menikah karna sebuah perjodohan, tidak ada kebahagiaan, tidak ada cinta kau tau itu juga kan chaeyoung"

"Karna itu tanda tangani saja perjanjian itu, aku akan tetap berprilaku sebagai mana seorang suami dan kau pun begitu tapi kita memiliki hidup masing masing"

"Chaeyoung dengan terpaksa menandatangani perjanjian itu tanpa memprotes lim lagipula perkataan lim benar bahwa kita hanya dijodohkan tanpa ada dasar cinta"

"Ah dan aku turut berdukacita atas meninggalnya ayah mu" Ucapnya sambil membawa surat perjanjian yang telah ku tandatangani berjalan keluar meninggalkanku di ruangan ini sendirian"





~Dilain tempat, Hawai

Seorang lelaki sedang bermain game dengan santainya diruang tengah tanpa menghiraukan panggilan dari sang istri

"Jisoo! Yak jisoo bodoh! kau mendengar ku tidak hah?berhenti bermain game!!" Dengan panik jisoo langsung melemparkan ponselnya dan tersenyum menatap seseorang yang teriak tadi yang tak lain adalah istrinya jennie kim

"Ya sayang ada apa aku mendengarmu hehehe" Jawab jisoo dengan menelan ludah karna merinding

"Apakah benar lim akan menikah sayang? Ibu mengatakan ditelpon tadi lim akan menikah 3 hari lagi" Tanya jennie dengan santai sambil menonton

"Ya, itu benar karna itulah kita besok pulang, sudah terlalu lama juga kita disini dan aku merindukan putri kita ella yang cantik seperti ibunya ini :)"

"Besok setelah sampai kita harus langsung jemput ella sayang aku benar benar merindukannya, aku mengantuk ji aku akan tidur duluan dan ingat awas ya kau jangan bergadang bermain game" Ucap jennie sambil menuju kamar"

"Of course my love"

"Apakah aku harus telpon bedebah menyebalkan itu? " Aku akan menelponya saja lagi pula sudah lama tidak mendengar suaranya "guman jisoo

" Aku kan membunuhmu jika tidak mengangkat telpon hyung mu ini limario"

"Yakkkk limm what's up broo kau merindukan ku kan? Seru jisoo dengan percaya diri

" kenapa? Ada apa? tidak penting sekali ?" Jawab lim disebrang sana

"Yakk bedebah kau, kakakmu ini cuma hanya mau mengucapkan selamat kau akan menikah yuhuuu, kau tidak perlu lagi membuang kecebong elite mu itu ke toilet nanti ahahahha"

"-_-, hyung aku tidak mencintainya! Dan aku masih memikirkan dia hyung " Lim berucap penuh penekanan

"Lupakan wanita itu, dia bahkan menyelingkuhi mu, kau harusnya bersyukur akan menikah dengan chaeyoung dia begitu baik seperti malaikat lim, jika nanti kau menghancurkan perasaan istri mu aku kan menghajar mu lim"

"Hemm, kau menelponku  hanya untuk membicarakan ini hyung? Kau membuang waktuku bekerja saja" Seru lim dingin

"CEO emang selalu sibuk bekerja ya wkwkwk, aku akan pulang besok pagi kita bertemu dirumah oke. baiklah baiklah maaf telah menggangu mu ahh dan jangan lupa lim kau harus membuang koleksi cd flim blue mu bagaimana jika nanti chaeyoung menemukannya ahahah"

"SHUT UP jisoo kau tidak berguna menganggu saja" Lim mematikan telpon sepihak dengan kakanya jisoo

Lim semoga kau dapat melupakan wanita sialan itu yang sudah membuatmu terluka seperti ini dan memulai kehidupan baru dengan chaeyoung.ini adalah jalan terbaik untuk mu- jisoo















𝙿𝚕𝚎𝚊𝚜𝚎 𝙻𝚘𝚘𝚔 𝙰𝚝 𝙼𝚎 ( 𝙲𝚑𝚊𝚎𝚕𝚒𝚜𝚊 ) -𝐄𝐧𝐝-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang