kiss and make up

6.2K 406 19
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lim pov

Angin malam menerpa wajah, hawa yang dingin menusuk tulang, suasana sepi yang menyeramkan. Ada apa dengan malam ini kenapa begitu berbeda dengan malam malam biasanya

Lim melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion, lim lirik jam rolexnya ternyata sekarang sudah jam 22.43 malam. Mata yang mengantuk berat membuatnya tidak sadar akan keadaan disekitar rumah itu

Lim menaiki satu persatu tangga dengan langkah kaki yang meninggalkan jejak darah di setiap dia melangkah. Tujuannya hanya satu saat ini, mengistirahatkan tubuhnya yang lelah ini dan bertemu orang terkasihnya

Lim membuka pintu kamar itu perlahan "hey sayang kau belum tidur" Ucapnya setelah melihat chaeyoung tengah duduk di atas kursi khusus ibu menyusui. dia duduk dengan menggendong buah hati mereka. Lim hanya tersenyum hangat melihat itu baginya pemandangan itu sangat menyentuh hati

"Apa dia rewel sayang? Hingga jam segini kau masih menyusui nya" Lim terus berbicara meski chaeyoung tidak merespon satu pun pertanyaan nya

"Chaeyoung-ah.. Kau tidur? Tidak baik tidur dengan menggendong bayi dia bisa tidak nyaman" Ucap lim sambil menghampiri chaeyoung yang terus diam sambil menggendong anaknya itu. Lim membalikkan kursi itu, betapa terkejutnya lim saat melihat pemandangan tidak enak didepanya ini, tubuhnya tiba tiba lemas dan wajahnya seketika pucat pasi setelah apa yang dia lihat begitu banyak darah

"Sayangg hey bangun apa yang terjadi, blue sayang ini ayah bangun nak.. Ada apa dengan kalian" Teriak histeris lim saat melihat chaeyoung bersimpah darah dengan menggendong bayinya, wajah penuh darah terlihat jelas bahwa ada bekas tembakan tepat dikepal chaeyoung dan bayinya

Lim menangis histeris dengan memeluk chaeyoung dan blue, kemeja putih bersih yang ia kenakan sekarang sudah berubah jadi warna merah darah

"Apa yang terjadi tuhan" Ucap lim sambil mengusap wajah chaeyoung yang penuh darah. Lim pergi berlari cepat keluar kamar untuk memanggil para pengawalnya, kenapa tidak ada yang datang satupun saat dia memanggil. Matanya yang sekarang sudah terbuka lebar tanpa ada rasa kantuk lagi yang menghampiri. lim kembali dibuat syok dengan semuanya ini ternyata seluruh pelayan telah mati dan seluruh pengawalnya termasuk hajung

Malam ini di mansion mewah itu telah berubah menjadi seperti lautan darah, mayat dimana mana tergeletak,isi dari mansion itu sendiri hancur kaca kaca pecah semuanya berbeda semuanya hancur dan hilang

"Andwaee... Andwaeee.. Andwaee"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Samchon.. Samchon. Samchoonnnnn" Hahhhh hahhhhh hahhhhh lim terbangun dari tidurnya saat ada seseorang memanggil manggil nya dengan sebutan paman, ternyata dia ella yang saat ini sedang berdiri dihadapannya

"Paman baik baik saja? Paman berkeringat dan pucat" Tanya ella

"Gwenchana ini karna paman kepanasan saja, it's ok"

"Wae? " Tanya lim pada gadis kecil berusia 5 tahun di hadapan nya itu

"Appa menyuruhku untuk membangun kan paman karna appa bilang jika ella tidak membangunkan paman, paman akan berubah jadi kodok. Ella tidak mau jadi keponakan dari kodok" Cerocos polos ella dengan pergi begitu saja

Setelah kepergian ella lim masih termenung karna mimpi tadi begitu sangat nyata untuknya, hatinya menjadi gelisah dengan wajah yang masih pucat pasi. Dia mengusap gusar seluruh wajahnya dan meyakinkan bahwa itu hanya mimpi

𝙿𝚕𝚎𝚊𝚜𝚎 𝙻𝚘𝚘𝚔 𝙰𝚝 𝙼𝚎 ( 𝙲𝚑𝚊𝚎𝚕𝚒𝚜𝚊 ) -𝐄𝐧𝐝-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang