CLOSE
presented by : JEJISCAPER
an unedited version
be careful for the typosdon't forget to vote and comment
thank you and enjoy!------------------------------
Changbin membereskan berkas-berkas yang ada di mejanya dan menumpuknya menjadi satu. Helaan napas lelah, keluar dari mulutnya. Lingkar matanya yang berwarna hitam adalah salah satu tanda bahwa dirinya sudah kelelahan.
Kerjaan yang menumpuk, kurang tidur, kelebihan asupan kafein, dan lupa bagaimana caranya makan dengan teratur. Bahkan Changbin juga lupa, kapan terakhir kali dirinya makan nasi.
Seluruh waktunya benar-benar tersita hanya untuk bekerja.
"Bin, lo udah mau pulang?" tanya salah satu rekan kerja Changbin, Hwang Hyunjin.
Changbin menganggukkan kepalanya pelan. "iya. Lo gimana?"
"Habis ini gue pulang, ini masih ngeprint satu project lagi. Lo duluan aja, hati-hati ya Bin!"
Tangan Changbin memasukkan beberapa berkas yang diperlukannya ke dalam tas. Setelah memakai tasnya dengan benar, Changbin melambaikan tangannya pada Hyunjin dan pergi meninggalkan perusahaan tempatnya bekerja.
Ada sedikit perasaan lega dalam hati Changbin saat meninggalkan tempat kerjanya. Di dalam sana, dia benar-benar tercekik dengan berbagai macam pekerjaan dan project yang tidak ada habisnya.
Setidaknya, perasaannya sedikit membaik setelah pergi dari sana.
Langkah kaki Changbin berhenti di pinggir jalan. Dia harus menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki. Banyak sekali kerumunan orang di sana dan setelah dipikir lagi, memang ini waktunya para pekerja pulang ke rumah mereka masing-masing.
Netra milik Changbin menatap lurus ke depan, melihat ada sosok yang menarik perhatiannya dalam jarak yang tidak bisa dikatakan dekat. Namun, entah mengapa Changbin bisa tersihir untuk melihatnya. Seakan-akan, jarak mereka begitu dekat dan sosok itu mempunyai sinar yang membuatnya terlihat terang dibandingkan yang lain.
Lampu berubah menjadi warna hijau. Kaki Changbin melangkah dengan pelan dan matanya masih menatap sosok cerah di depan sana. Berjalan ke arah yang berlawanan, matanya yang menyipit karena tersenyum, dan tawanya yang begitu cerah.
Changbin benar-benar tersihir dengan segala keindahan yang dimiliki oleh sosok itu.
Hingga sampai keduanya berpapasan, Changbin terdiam di tempatnya. Kepalanya menoleh ke belakang dan melihat bagaimana sosok itu masih sibuk bercanda dengan kedua temannya.
Kedua sudut bibir milik Changbin naik ke atas, membuat sebuah senyuman hangat. Rasa lelahnya tiba-tiba sudah hilang, digantikan dengan perasaan hangat.
Changbin ingat si pemilik senyuman secerah matahari itu, mempunyai bintang-bintang yang bertaburan di pipinya. Sangat cocok dan sangat manis.
dan Changbin akan selalu mengingatnya, dimulai dari detik ini juga.
------------------------------
"Bin, lo beneran bisa nyetir sendiri?"
"Bisa. Gue gak semabok itu ya, tenang aja."
Hyunjin hanya bisa menganggukkan kepalanya dan menepuk bahu Changbin beberapa kali sebelum membalikkan badannya dan meninggalkan Changbin sendiri di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Changlix : Oneshoot Collection
FanfictionKumpulan Fanfiction Oneshoot Changlix. - bxb : yaoi : boys love : etc you call it. - dom! changbin - bot! felix - contain various genres THANK YOU FOR YOU SUPPORT IF YOU DON'T LIKE THIS, DON'T READ IT OKAY? PEACE, LOVE, AND CHANGLIX FOR A BETTER LIF...