PROLOG.
“Jangan berurusan sama gue kalo lo nggak mau sengsara!”
—Ares Damian Alaska.SORAK sorai dari penonton membuat suasana semakin ramai. Ini bukan tontonan pertandingan bola atau basket, melainkan mereka semua menonton adu baku hantam antara dua cowok terpopuler di sekolah.
Hari ini adalah hari kebebasan yang SMA Dandelion diadakan untuk para muridnya agar dapat rehat sejenak dari penatnya dunia pembelajaran. Jam pulang mereka tetap sama, hanya saja seluruh pelajaran dikosongkan. Tentu saja hari ini sangat dinikmati dan digunakan untuk bersenang-senang.
Salah satunya, melihat baku hantam antara Ares dan Sean. Iya, itu nama lelaki yang sedang diselimuti oleh ego mereka masing-masing.
"Ares! Lo menang, Res! Bogem terus!" seru cowok dengan dasi yang diikat di lengannya, ia adalah Raga.
"Mantan lo makin hari makin brutal kalo urusan berantem." Lelaki yang memakai kaos hitam yang berpasangan dengan celana osisnya, dia Orbit.
Orbit menyeletuk tepat di sebelah Zia, primadona sekolah yang pernah menjalin kisah asmara dengan Ares.
Kaos putih Ares sudah mulai kotor akibat dari ia jatuh beberapa kali karena serangan dari Sean.
"Anjing lo!" umpat Sean dengan tinju yang mengenai pipi kiri Ares, membuat cowok itu jatuh tersungkur.
Ares tersenyum miring seraya menghapus darah yang keluar dari sudut bibirnya dengan kasar. "Anjing ngomong anjing!" tantang Ares.
Hingga kini Ares yang mengambil alih serangan. Cowok itu mencengkram kuat kerah baju Sean, mata tajamnya menatap Sean dengan penuh amarah.
"Nggak usah belagu jadi cowok!" sindir Ares dengan penuh penekanan sebelum melayangkan tinjunya kembali.
Tringgg.....
Bunyi suara bel peringatan berbunyi. Memberikan tanda untuk bubar sebelum kepala sekolah mengambil tindakan. Semua murid yang menonton berseru pasrah dan kecewa karena harus pergi tanpa melihat siapa pemenangnya.
Ares melepas cengkramannya dan menjatuhkan Sean dengan kasar. Tanpa mengeluarkan sepatah kata, ia berjalan meninggalkan Sean.
"Sebelum gue dapetin apa yang gue mau, urusan lo sama gue belum selesai!" ujar Sean penuh kebencian.
Sedikit informasi tentang Sean, ia cowok yang haus akan kekuasaan dan kepuasan. Ia sangat berambisi ingin menjadi yang pertama dalam segala hal, termasuk menjadi orang yang paling berpengaruh di sekolah ini.
TBC
Bagaimana dengan prolog ini?
Terimakasih yang udah menyempatkan waktunya untuk membaca cerita ini, semoga bisa aku selesain secepatnya hehe.
Tinggalkan kesan dan pesan di sini.
Pencet bintangnya juga ya, satu bintang sangat berharga buat aku.
See you di next part!❤
Cilacap, 8 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
HERES
Teen FictionCowok dengan sejuta pesona yang mampu mengunci semua pandangan tertuju padanya. Dengan fisik dan otak yang sempurna, namun tidak dengan sifat. Berandal, satu kata yang mendeskripsikan Ares. Hingga ada saatnya, Ares berjuang untuk membuat Hera perca...