Berjuang lagi

33 5 0
                                    

Saat waktu terus berjalan sementara kamu masih belum berani bergerak, saat suara teriakan itu terus kau ucapkan namun, tak ada satu orangpun yang ingin menolong?

Tak ada pilihan lain, kamu berjuang atau mati sendirian. Hidup adalah sebuah rangkaian perjalanan dari satu kisah ke kisah lainnya.

Andaikan, ada yang ingin mengerti semuanya tidak akan sesulit dan serumit ini. Semua pada akhirnya akan berjuang lagi demi hidup kembali.

Mentari kembali hadir menjalankan tugasnya, dan rembulan sudah pamit untuk kembali beberapa jam lagi.

Tiana menghembuskan nafasnya dengan pelan, pagi ini dia berniat akan mengunjungi makam mamanya.

Sudah menjadi aturan, setiap Tiana hadir dia tidak akan diperbolehkan untuk masuk sekolah. Gadis itu menatap pantulan dirinya di dalam cermin.

Baju rajut besar berwarna putih dan celana levis di atas lutut serta sepatu flat berwarna putih menjadi outfitnya hari ini, tidak lupa slig bag berwarna hitam. Kalau Anara suka dengan rambut lurus, lain halnya dengan Tiana yang akan membuat rambutnya sedikit bergelombang di bawah.

"Ti" panggil seseorang dari luar sambil mengetuk pintu.

Tiana membuka pintu menampilkan sosok wanita berhijab yang sedang tersenyum.

"Sudah siap?" tanyanya, yah rencananya kali ini mereka akan pergi berdua.

"Sudah, ayo" jawabnya.

——**——

Anantiana Alexandria
Binti
Geri alexandria
     Lahir:---
Wafat: 20 Maret 2017

Gadis itu mengelus nisan yang berada dihadapannya. Kemudian tersenyum sambil menahan air matanya.

"Mama apa kabar?"

Tiana menggigit bibir bawahnya, sembari menabahkan hatinya.

"Mama baikkah disana?"

Runtuh. Pertahanan Tiana kali ini runtuh. Setetes air matanya jatuh membasahi pipinya.

"Seperti kata mama, saya akan baik-baik saja"

Ambruk. Tiana menyerah saat ini dia biarkan semuanya menjadi saksi kesedihannya saat ini.

"Saya bakalan berjuang, sama seperti mama berjuang nyelamatin Tiana"

Dia tersenyum kecut.

Bisakah dia berdiri lagi?

Bisakah dia berjuang lagi?

Bisakah dia bertahan lagi?

Atau

Semuanya akan berakhir nanti?

Pertanyaan demi pertanyaan menghantam kembali pertahanannya saat ini.
Bagaimana dia bisa berdiri lagi, kalau saat ini dia tidak memperdulikan kakinya yang sedang terseok-seok mencari arah.
Bagaimana dia bisa berjuang lagi, sementara nasib Anara berada di tangannya.
Masih bisakah dia bertahan demi Anara? sedangkan orang-orang tidak pernah menginginkan keberadaannya?

——**——

"Bu?"panggil Tiana. Sekarang mereka berada di sebuah cafe. Line menatap putrinya sambil tersenyum.

Inclement [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang