Pulang bareng

54 8 0
                                    


"gw ke kantin dulu ya" ucap haidar pada Nira

"eh nanti dulu woi, ini bantuin gw dulu bikin kelompok"

"dah ah lu aja atur, gw lagi stress" 

"anjing, enak banget lo ya"

Padahal memang saat itu mereka berdua yang di tunjuk untuk memilih kelompok buat presentasi Biologi. Tapi karena Haidar saat itu lagi ada masalah di keluarganya jadi dia lagi tidak bisa ngobrol sama orang orang, dia hanya ingin sendiri saat itu.


Haidar adalah seorang kaka dari 3 bersaudara dia merupakan anak yang Introvert sebenarnya, namun saat dikelas dia bisa bercanda dengan banyak orang. Lalu banyak dari teman temannya berfikir dia orang yang humoris, tetapi tidak ada satupun yang tahu kalau sebenarnya dia itu Introvert. Hal itu bisa di ketahui sebenarnya dari dia jika berbicara dengan banyak orang dia selalu keringatan dan pusing jika di keramaian, tetapi dia selalu memaksa dirinya untuk bisa berbagi tawa di kelasnya sebab dia tahu rasanya punya luka, sekecil apapun itu. 


Dia juga anak yang sering bersedih dirumahnya sebab perlakuan orang tuanya pada dirinya. Orang tuanya tidak begitu tahu gimana dia sebenarnya lalu dia selalu di tuntut seperti orang tuanya inginkan padahal itu bukan bidangnya. Padahal dia sering berkata pada orang tuanya gimana dirinya namun orang tuanya hanya tersenyum seolah tak percaya. Dirumah dia sering mengurung dirinya di kamar sebab saat sendiri dia merasa sangat bahagia, sangat bebas ingin bereskpresi seperti apa. Jika dia sudah keluar kamar dia sangat jarang bahagia bahkan untuk tersenyum dia sulit, itu sebabnya dia senang jika sendiri. 


Sering sekali sebenarnya dirinya bersedih, dia aslinya sosok yang mudah tersentuh tetapi orang tuanya tidak tahu itu. Yang orang tuanya tahu hanya adiknya yang seperti itu. Sebab adiknya sering menangis jika di tegur orang tuanya, dan sering terlihat sedih saat orang tuanya sedih. Maka dari itu adiknya di anggap sebagai orang yang perasa padahal Haidar lebih dari itu, hanya saja dia tidak ingin menunjukan pada orang tuanya sebab dia tau beban yang sudah di miliki orang tuanya, dia juga begitu sayang pada orang tuanya hanya saja dia tak bisa menunjukannya. Namun orang tuanya seolah tidak peduli pada dirinya. Memang Haidar selalu mendapat apa yang dia inginkan. Dari mobil, motor, sepeda, uang, baju, dan harta lainnya. Namun, yang Haidar perlukan dari orang tuanya hanyalah tau gimana sosok dirinya sebenarnya. 


Dia selalu membohongi dirinya sendiri dengan candaanya sebenarnya dia sendiri juga kesepian. Bahkan, sahabatnya sendiri tidak dia ceritakan apa masalahnya. Hingga suatu ketika dirinya ingin mencoba bercerita pada sahabatnya sebab dia rasa jika bercerita akan memperbaiki maslah yang dia hadapi.



Nira yang telah menyelesaikan tugasnya membagi kelompok presentasi Biologi bergegas mendatangi Haidar yang sedang sendiri dan sedang menulis di bukunya bahkan sahabatnya tidak tahu buku apa itu.

"woi, dah kelar nih. Enak banget lo ya asu"

"hahaha mampus, gw lagi cape ege sorry ya"

"cape kenapa lo?"

"cape latian malem tadi doang gw hahaha"

"ohh oke, btw tuh lo sekelompok sama Elysia tau hahaha"

"hah beneran?"

Nira yang sangat pengertian pada sahabatnya membagi kelompok yang terdiri dari 5 orang satu kelompok menggabung Haidar dan Elysia dalam kelompok yang sama. Haidar sangat bahagia saat itu, dia langsung mentraktir sahabatnya es teh manis. 

SekelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang