Arion

100 6 2
                                    

Walaupun Arion adalah seorang ketua OSIS yang terkenal sangat sibuk. Dia selalu saja memiliki kesempatan dan cerdas untuk dekat dengan Elysia, apalagi mereka berdua sangat sering satu kelompok. Yang membuat Haidar tidak bisa seperti Arion adalah kepercayaan diri, Arion sangat percaya diri untuk bisa mendapatkan perasaan Ely.

Setiap kali ada tugas sekolah Arion selalu saja meminta bantuan Ely di kelas, hampir setiap hari mereka berdekatan dan mengobrol. Bahkan, Arion selalu saja membuat Ely tertawa lepas.

Jujur saja, setiap kali Haidar melihat mereka berdua raganya memang diam namun hatinya tak bisa berhenti cemburu.

Siapasih yang gk cemburu melihat orang yang dia suka memberikan senyum indahnya pada orang lain, apalagi dia orang yang juga ingin mendapatkan hatinya.

"ly bantuin gw ngerjain ini dong" ucap Arion

"kalo ini mah, gini aja" ucap Ely sembari menunjukan cara mengerjakannya.

"oh gampang ya"

"iyalah kan ini materi smp dulu"

"maksudnya, gampang yah kalo semua di kerjain sama sama" ucap Arion tatap romantis pada Ely

"hah gimana?"

"gk gapapa, tunggu aja"

"tunggu apa?"

"tunggu aku paham materi ini" candanya

Elysia yang terkenal dingin oleh teman sekelasnya. Namun, saat bersama Arion dia justru berbeda, Ely seperti bukan Ely.

Sewaktu pulang sekolah Ely sedang menunggu jemputan namun dia tak kunjung di jemput padahal sudah pukul 17.30. Arion yang setiap harinya memang pulang sangat sore sebab selalu ada saja yang dia kerjakan di sekolah, ntah itu rapat osis atau mengerjakan tugasnya sebagai ketua osis. Melihat Ely yang sedang duduk sendirian dia menawarkan Ely untuk pulang barengnya. Ely yang tak biasa naik motor berdua dengan cowo dia terlihat malu malu untuk pulang bareng Arion, saat menghampiri Aarion pun ia terus menunduk.

"ly, lo kok belom di jemput"

"gk tau nih, mamah sama papah juga gk angkat telfon gw"

"yauda bareng gw aja yok"

"tapi gw gabawa helm"

"itu gampang, deket sini ada toko anak buah bokap gw, dia jualan helm"

Sepanjang jalan Ely hanya diam dia terpaku malu. Arion yang tidak ingin melewatkan kesempatan ini dia mencoba mengajak Ely bicara.

"ly, cita cita lo apasi"

"gw pengen jadi penulis"

"wih keren dong, sekali kali bikinkan gw satu bait puisi dong hahaha"

"hih apasi gw masih belom bisa" jawabnya dengan malu malu

"ly coba lo liat deh langit sore ini"

"kenapa?"

"bagus kan"

"iya"

"tapi mereka jahat"

"hah jahat?"

"iyah, mereka hanya memberikan keindahan sementara lalu meniggalkan kita dengan membiarkan di telan oleh lamanya gelap malam"

Mendengar ucapan Arion, Ely seperti terkagum dengannya. Dia tersenyum di belakangnya, entah apa yang merasuki diri Ely hingga sampai rumah pun ia seperti menunggu kabar Arion.

SekelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang