•0•0•0
don't forget vote+ comment !!Pagi hari Minggu adalah waktu yang ditunggu para pekerja yang biasanya menjalankan aktivitas nya di luar rumah atau di dalam rumah untuk bekerja, Mereka biasanya akan menghabiskan waktu untuk Quality Time dengan keluarga atau hanya sekedar tidur di kasur sepanjang hari.
Berlaku untuk Nisa, Jam cantik pemberian Abangnya terpanjang di dinding kamar nya sudah menunjukan pukul 08.00, Namun tidak membuat Gadis bertubuh sedikit pendek itu membuka mata indah nya.
Sedangkan dibawah, Ruang Keluarga tepatnya sepasang suami istri sedang mengobrol dengan Ibu dan Anak nya yang kembali main kerumah mereka.
Arum dan Arga memutuskan mampir ke rumah Dewi setelah berbelanja yang letak nya kebetulan tak jauh dari rumah Budi.
Karena setelah pertemuan kemarin dua orang Ibu baik Dewi dan Arum menjadi Akrab,
Dengan senang hati akhirnya Dewi dan Budi menyambut kedua nya, lantas dimana Feri?Arum dan Arga memutuskan untuk pergi berdua sedangkan katanya Feri akan membersihkan kolam ikan yang sudah lama tak ia rawat.
Tentunya Arga yang diajak mampir ke rumah Adik Kelas nya itu sangat menyetujui permintaan Mama Ratu dengan senang hati."Yasudah kalian lanjutkan ngobrol nya, saya juga mau membersihkan taman depan rumah." Ucap Budi dengan memberikan waktu untuk dua wanita itu,
Setelah berucap seperti itu, Budi pergi ke depan rumah untuk melanjutkan kegiatan nya membersihkan taman depan rumah. Sedangkan Arga tetap duduk dengan tenang sembari bermain ponsel, sesekali melihat sekeliling nya.
Tiba-tiba dari Arah tangga atas yang masih terlihat dari Ruang Keluarga terdapat gadis yang baru saja membuka pintu dengan penampilan nya yang masih mengenakan piyama berwarna biru, penutup mata yang ada di atas kepala juga rambut yang masih acak-acakan.
Nisa tak sadar bahwa terdapat dua pasang mata yang kebetulan melihat nya, dengan mengucek mata nya sambil menuruni anak tangga, membuat Ketiga orang yang berada di Ruang Keluarga sedikit ter-jeda dan melihat kearah Nisa.
"Nisa..?" ucap Dewi, melihat Putrinya yang berpenampilan tersebut, Arum yang melihat Nisa sekilas tersenyum. Apalagi Arga
Apakah seperti ini penampilan nisa ketika bangun tidur? pikirnya
Setelah di rasa sampai pada pijakan tangga terakhir, Nisa melepas tangan nya yang sedari tadi mengucek mata nya, Betapa terkejut nya melihat pemandangan yang ada di hadapannya saat ini,
Kakak kelas nya
Tante yang kemarinReflek dengan mata yang tiba-tiba sadar sepenuh nya ia memutar tubuhnya dan berjalan lebih cepat menuju dapur, kebetulan hanya dapur yang posisinya dekat dengan Ruang Keluarga.
Saat itu Dewi berucap
"Hehe maaf ya, memang gadis itu susah sekali di bangunkan kalo hari libur." Ucap Dewi kepada Arum dan Arga,
"Ahh, gapapa.. Arga tuh juga begitu juga kecuali dia di cubit baru mau bangun.. iya kan Ga?" Arum berucap seperti itu di depan Dewi yang menurut Arga ia harus bisa menjaga image.
Siapa tau jadi calon mertua. "pikirnya
Arga hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Mama nya, otaknya kembali memikirkan sedang apa saat ini Nisa di dapur. Betapa malu nya ia.
Sedangkan di dapur Nisa dengan gerakan menggeleng-geleng kan kepalanya, mencoba mencerna apa yang baru saja ia alami.
Penampilan nya?
Kondisi muka nya?
dan...
Kepolosan nya??"Enggaaaa.. ini Minggu paling buruk menurut gue" ucap nya dengan mondar-mandir di depan kulkas setelah mengambil satu gelas air dingin untuk ia teguk saat itu juga.
Malu?
Jelas, Nisa bahkan tidak tahu harus bergerak kemana lagi selain menunggu tetap diam di dapur hingga tamu itu pergi dari rumahnya, tak terpikirkan oleh Nisa jika ternyata Tamu itu baru saja datang,
Mauu di letakkan dimana muka Nisa kalau bertemu kembali dengan Kakak Kelasnya tersebut, Otaknya mengingat bahwa baju olahraga Kakak kelasnya masih ada pada dirinya, Rasanya Nisa ingin hilang dari peradaban saja kalau begini.
"Pasrah aja udah.." Gumam nya,
Tak lama, Dewi dengan langkah nya menuju ke dapur berniat untuk melihat keadaan Nisa yang tadi lari ke dapur tapi tak ujung kembali,
"Nisa?? Kenapa kamu ini di dapur ga keluar keluar?" tanya Dewi ketika langkah nya sudah dekat dengan letak Dapur,
Nisa yang berada di dalam dapur, hanya menampilkan senyum masam nya,
"Malu, ibuu..." ucap Nisa dengan sedikit senyum masam nya mengingat kejadian yang barusan terjadi.
"Salah siapa kamu ini bangun bukannya mandi dulu malah langsung kebawah." jawab Dewi,
"Sudah Rapi, yuk ke depan kita antar tamu pulang." lanjut Dewi mengajak Nisa untuk ikut mengantar Arum dan Arga yang akan berpamitan pulang.
"Bu, tapi.." belum sempat Nisa melanjutkan ucapannya tangan nya sudah di tarik oleh Dewi yang notabe nya lebih kuat daripada tenaga Nisa saat ini.
"Mari Rum, Aku antar kedepan..." Ucap Dewi mempersilahkan Arum untuk berjalan di sampingnya, sedangkan Arum menerima uluran tangan Dewi dengan senyum nya.
Kedua ibu sekaligus Istri itu berjalan beriringan menuju halaman rumah tempat terparkir nya mobil mereka.
Sedangkan di belakang kedua Dewi dan Arum terdapat Nisa dan Arga yang berjalan sebelahan namun sedikit canggung itu, Arga melihat penampilan Nisa rasanya ingin tertawa terbahak-bahak, Bahkan sudah SMA belum membuat gadis itu berkelakuan dewasa.
Terlihat Nisa masih menyukai tema Anak-Anak buktinya Piyama dan penampilan nya saat ini,
Setelah berpamitan dengan Budi juga kini Arum dan Arga sudah berada di dalam mobil dan siap menjauhi halaman kediaman Budi.
Done Revisi 🍓
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Kakel {𝐏𝐑𝐎𝐒𝐄𝐒 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈}
Chick-Lit"Tunggu aku selama apapun itu, akan ku beri sisa waktuku untuk membalas waktumu yang terbuang sia-sia karena menunggu seorang seperti ku, gadisku." ucap nya kala itu. "Aku...," Menjadikan mu sebagai salah satu tujuan hidup ku mungkin tak pernah ada...