•0•0•0•
Setiba nya di rumah, Nisa langsung menghempaskan tubuhnya di sofa ruang keluarga. Hari ini begitu melelahkan untuk nya, benar benar mengeluarkan tenaga banyak untuk hari ini. Apalagi karena kecerobohan nya ia harus meminjam baju olahraga Kakak kelas yang membuat nama nya menjadi buah bibir di sekolah itu.
"Heuh, capek banget!" ucap nya melempar sepatu yang ia kenakan
"Nissa, ini apa sih?" tanya Dewi yang baru saja keluar kamar nya dan mendapati tas, jaket yang tercecer di ruang keluarga.
"Apa ibu?" tanya Nissa. "Kamu kenapa?, tanya Dewi membuat Nissa memejamkan mata nya sejenak.
Harus menjawab apalagi Nissa, "Capek," jawab Nissa.
"Terus kenapa sekarang, semua harus di lempar berceceran kaya gini?"
"Ibuku cinta, Nissa sudah gakuat jawab pertanyaan lagi. Pusing banget hari ini, ya ampun." rengek Nissa kembali menendang sepatu nya hingga hampir saja mengenai meja ruang keluarga.
"Kamu kalo capek ke kamar aja sana, bersih-bersih baru istirahat. Daripada nendang nendang sepatu disini. Nanti kalo pecah emang mau ganti?" ucap Dewi menarik tubuh Nissa dan menuntut nya ke arah kamar.
Tak menghiraukan sindiran Ibunya, Nissa melanjutkan langkah nya untuk sampai di kamarnya yang berada di lantai 2.
"Besok gue janji ga akan ketemu sama kakak kelas nyebelin itu!" ucap nya. "Kenapa juga harus ketemu dia..,"
Merebahkan tubuh nya diatas kasur kesayangan nya, Kedua Mata nya memandang langit-langit di kamarnya yang berwarna biru terang itu, bukannya menjalankan perintah ibunya untuk bebersih terlebih dahulu, Nissa justru sedikit memejamkan matanya. Masih dengan seragam olahraga bekas yang ia kenakan,
Baru saja ia memejamkan mata Suara pintu kamar membuat nya mau tak mau mengeluarkan energi untuk berteriak, "Siapa?" teriak nya dengan wajah yang tertutup bantal,
"Sarah disini!" jawab orang di luar pintu, tak di jawab kembali oleh sang empu karena Sarah sudah membuka pintu kamar Nisa.
"Gimana kamu, kok tadi pulang engga bareng aja sih?" gerutu Sarah duduk di sebelah Nisa. Sudah menjadi kebiasaan saat Diana main ke rumah Nisa begitu pun sebaliknya.
"Udah gak kuat nunggu." jawab Nisa singkat, dia memilih mengambil ponsel nya yang berada di meja samping tempat tidurnya.
Tadi sehabis pelajaran Penjaskes para murid termasuk Nissa langsung pulang karena ada pemberitahuan bahwa ada Rapat dadakan yang diadakan para bapak ibu guru di sekolahnya.
Alhasil, membawa pulang baju olahraga Kakak kelas nya adalah keterpaksaan yang sengaja dilakukan Nisa, daripada ia harus mengembalikan baju nya sekarang mending ia cuci terlebih dahulu. Etika meminjam baju.
"Malam Minggu nih, gaada niat keluar?" tanya Sarah yang kini ikut merebahkan tubuhnya di samping Nisa,
"Keluar kemanaa?" pertanyaan Nisa terdengar lemas, tak begitu juga dengan Sarah. "Gue gatau juga ya, di kedai ibu lu aja gimana? bosen banget tau." Ucap Sarah dengan jari mulai membuka ponsel nya.
" Ntar, gue mau mandi dulu." Ucap Nisa, bukannya bergegas mandi justru ia hanya rebahan sambil memainkan ponselnya,
"Sanaa, mandii bau badan lu " Ucap Sarah berusaha membujuk Nisa untuk segera bergegas ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Kakel {𝐏𝐑𝐎𝐒𝐄𝐒 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈}
أدب نسائي"Tunggu aku selama apapun itu, akan ku beri sisa waktuku untuk membalas waktumu yang terbuang sia-sia karena menunggu seorang seperti ku, gadisku." ucap nya kala itu. "Aku...," Menjadikan mu sebagai salah satu tujuan hidup ku mungkin tak pernah ada...