•0•0•0
M
atahari nampaknya masih malu-malu untuk menunjukkan sisi kecantikan nya. Suara alarm yang sudah menyapa beberapa kali gadis di balik selimut tebal,
"Nissa bangun, kamu gak berangkat sekolah?" tanya Dewi dengan menggoyangkan lengan Nissa dan mendapati Anak nya masih memejamkan mata cantiknya di dalam selimut.
"Nissa!! Udah ditinggal Ayah. Ibu juga mau ke kedai," lanjut Dewi membuat Nissa spontan membuka matanya,
Lantas dengan siapa ia berangkat sekolah, kalau Ayah nya sudah berangkat terlebih dahulu. Dengan gerakan cepat dia bangun dan berlari untuk ke kamar mandi. Tubuhnya akan menabrak Almari jika teriakan Ibu nya tidak membuat Nissa ter sadar.
"Nissa!!" pekik Dewi di dalam kamar yang lumayan luas ini.
"Ah, siapa sih naruh almari disini?!" ucap nya dengan tangan mengelus dahi nya yang hampir saja berciuman dengan Almari kayu.
"Mangkanya mata nya dibuka dulu, jangan langsung lari." ungkap Dewi,
"Ibu tunggu dibawah, cepat turun." lanjut nya dan keluar dari kamar putrinya,
Di dalam kamar mandi Nisa melihat pantulan dirinya di kaca,
" Cantik gini, gapunya cowo ya Allah." gumamnya sebelum menyambar handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.
Tak membutuhkan waktu yang begitu lama untuk bebersih diri, karena Nissa tahu ia akan terlambat sekolah jika harus konser dahulu di kamar mandi.
"Selamat pagi untuk semua nya." ucap nya dengan suara khasnya, seraya menuruni anak tangga setelah selesai berkemas dengan kebutuhan nya untuk berangkat sekolah.
"Pagi sayang." sahut Dewi,
"Nissa udah kamu naik Go Jek Car sama Ibu aja ya? Soalnya Ayah udah berangkat dari tadi..," ucap Dewi membuat Nissa seraya mengambil roti yang ada di hadapannya.
"Ibu ada apa tumben banget pagi pagi ke kedai?" tanya Nissa terheran lantas Ibu nya mengunjungi kedai sangat pagi tidak seperti biasanya.
fyi, Dewi memilih mengelola Kedai untuk teman nya selama ia ditinggal Suami dan Kedua anaknya Kerja dan Sekolah, Ia memulai usaha kedai itu saat Saudara laki-laki Nissa ( Rama) berusia 2tahun, Mulai dari warung kopi sederhana dengan satu karyawan menjadi sebuah kedai lumayan besar dengan beberapa karyawan dan waiters,
Sedangkan Suaminya atau Budi Bekerja di salah satu perusahaan utama di kota istimewa Yogyakarta sebagai atasan atau manager utama,
"Kebetulan di kedai ada stok barang masuk, kali ayah ada urusan rapat sedikit dengan teman nya," jawab dewi memasukkan sisa roti ke dalam kotak bekal dan memberikan nya kepada Nissa. "Ini sudah siang, ayo berangkat sama ibu. Nanti kamu turun di depan sekolah."
"Go Jek Car, nya sudah ada?" tanya Nissa mengikut langkah Dewi yang beranjak dari meja makan.
"Sudah, di depan." sahut Dewi berjalan mendahului Nissa untuk menuju ke luar dan ikut berangkat bersama Nissa.
Go-car pesanan Dewi membawa kedua nya membelah kota istimewa Yogyakarta, di dalam mobil Nisa tak berhenti bercerita hal random, hal itu di tanggapi baik oleh Dewi selaku ibu nya.
Hanya 15 menit, Keduanya sudah sampai di depan sekolah Nisa. Nisa pun membuka pintu mobil namun sebelumnya
"Nissa berangkat ya Bu, Assalamualaikum." ucap nya mencium tangan Ningrum sebelum keluar dari mobil Go Jek."Nanti balik ke rumah langsung aja, ya?" tanya Ningrum, jawab Nissa dengan anggukan sebelum benar benar memasuki area sekolah nya.
Dari lorong yang terlihat panjang ini, dengan beberapa siswa siswi yang berlalu lalang. Nissa berjalan seraya sedikit membalas sapaan teman teman nya, jarum jam pada jam tangan yang ia kenakan menunjukan pukul 06.50. Dengan seragam yang terbalut jaket dan tas ransel di bahu nya. Dari belakang Nissa mendengar suara yang tak asing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Kakel {𝐏𝐑𝐎𝐒𝐄𝐒 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈}
Literatura Feminina"Tunggu aku selama apapun itu, akan ku beri sisa waktuku untuk membalas waktumu yang terbuang sia-sia karena menunggu seorang seperti ku, gadisku." ucap nya kala itu. "Aku...," Menjadikan mu sebagai salah satu tujuan hidup ku mungkin tak pernah ada...