Aku menunggu di sebuah ruangan dengan manajer-nim. Namun entah kenapa perasaan tidak enak muncul begitu saja. Aku sesegera mungkin menepis pikiran buruk itu, dan meyakinkan semua akan baik-baik saja.
"Hallo" sapa seseorang dari pihak agensi
"Hallo" aku membungkukkan badan dengan sopan
"Langsung saja ya. Jadi gimana perkembangan kalian? Sudah berapa persen?"
"Saya rasa baru 60%, sir. Tapi kami akan terus latihan, dan akan menampilkan yang terbaik"
"Oke. Ingat kan deadline nya berapa hari lagi?"
"Tentu"
"Baik, saya akan liat seminggu kedepan. Jangan lupa jadwal yang lain, saya rasa kamu cukup paham untuk itu. Silahkan berdiskusi dengan manager gimana baiknya. Jika kalian tidak maksimal, kalian tidak bisa comeback kali ini dan akan diundur hingga waktu yang tidak ditentukan. Kalo begitu saya permisi"
"Baik, sir" aku membungkukkan badan kembali dengan sopan.
Seketika ruangan menjadi lengang, aku menghembuskan napas dengan kasar.
"Jangan terlalu dipikirin, Hyung yakin kalian pasti bisa. Ayo semangat. Latihan dengan keras tapi jangan terlalu memaksakan, kita langsung pulang ya. Hyung harus nemenin Eunwoo pemotretan"
"Ahh iya Hyung takpa. Makan di dorm bareng yang lain lebih seru. Hyung ikut makan sama kami ya. Nanti aku traktir"
"Wahh ada angin apa nih tiba-tiba traktir? Hahahaha"
"Ga ada hyung, hahahahaha"
⭐⭐⭐⭐⭐
Hari ini kami lalui sama seperti hari kemarin-kemarin, latihan rekaman latihan dan rekaman. Setiap member saling menyemangati satu sama lain. Karena kami ingin segera menemui aroha. Hari inipun latihan cukup keras dan memakan waktu banyak.
"San, bisa serius dikit ga sih? Ini kita lagi latihan! Dari tadi gue perhatiin kok Lo bercanda terus!" Ucap Moonbin yang terlihat sedang marah karena Sanha tidak serius dalam latihan.
"Apaansih Hyung?! Gitu aja lebay! Cuman ketawa aja kok dilarang!"
"Tapi ini kita lagi serius! Emang mau ga comeback?! Kalo dalam waktu seminggu kita ga ada perkembangan semua gara-gara Lo!"
"Kok gue?! Gue selalu latihan ya. Tuh Eunwoo Hyung yang kadang absen latihan ga pernah Lo omelin! Dasar pilih kasih!" Sanha dengan perasaan emosi meninggalkan ruangan latihan sambil membanting pintu.
"Apaansih! Lebay banget jadi orang! Dasar anak kecil!" Moonbin ikut keluar ruang latihan dan meninggal member lain.
Suasana ruang latihan menjadi canggung. Semua member tertunduk. Aku memperhatikan raut wajah Eunwoo. Raut wajah yang menunjukkan rasa bersalah, bahkan ia selalu merasa menjadi penghalang digrup.
"Latihan hari ini cukup. Semua bisa istirahat. Semangat kalian. Jangan dipikirin Sanha sama Bin. Bentar lagi juga mereka baikan. Terutama Eunwoo, jangan dipikirin"
"Iya Hyung"
Tinggal aku sendiri di ruang latihan. Entah kenapa rasanya otak aku penuh dengan pikiran. Perasaanku hancur, aku gak tau harus cerita sama siapa. Aku memutuskan untuk ke taman dekat dorm.
Angin malam ini cukup dingin, padahal ini bukan musim dingin. Angin malam berhembus sedikit menenangkan pikiran. Walau nyatanya angin itu tidak menyelesaikan masalah.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Aku harus segera kembali ke dorm, dan beristirahat.
Sesampainya di kamar, aku menatap langit-langit dan berusaha untuk tidur. Sebelum tidur aku memutuskan untuk mencek sosial media. Saat sedang asyik, aku menemukan beberapa status yang tidak mengenakkan bagiku."hah? Grup apaan nih? Ga terkenal"
"oh dia leadernya? Kok bisa-bisanya sih jadi leader"
"oh dari agensi ini? Yang dulu ada skandal ga sih?"
"gausah pede kalian bisa terkenal"
"aku suka grupnya, tapi ga suka sama jinjin"
"mereka akan lebih baik kalo hanya berlima"Apa aku ga pantas untuk mereka? Apa semuanya itu bener? Ah ga mungkin lah, etapi kalo mungkin gimana? Lagi-lagi aku ga bisa tidur. Aku hanya mengganti posisi namun tidak terlelap.
Karena bosan aku keluar kamar dan menuju balkon. Memandang langit yang penuh bintang.
"Cantik ya" terdengar suara dari belakang yang cukup mengagetkan.
"Kok belum tidur?"
"Ah belum ngantuk aja Hyung" ya suara itu adalah suara MJ
"Belum ngantuk apa ga bisa tidur?"
"Belom ngantuk. Lah Hyung belom tidur?"
"Udah, cuman kebangun mau minum tadinya. Ku liat ada orang di balkon. Ku pikir setan hahahahahah"
Aku hanya membalas dengan senyum.
"Kenapa sih? Lagi ada masalah?""Nggak ada Hyung. Semua baik-baik aja", ya aku terpaksa bohong, karena aku gamau semua member memikirkan semuanya.
"Kalo ada apa-apa, cerita sama aku aja jangan sungkan. Aku pasti dengerin. Dah ah mau minum aus. Terus tidur lagi. Jangan lupa tidur. Kamu juga butuh istirahat" MJ meninggalkan aku sendiri.
5 menit berlalu dan aku langsung kembali ke kamar untuk tidur.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐
"Hyung.. Hyung.. hyungg..." Suara panik Rocky yang terdengar ke penjuru ruangan. Suara itu pula yang membuatku terbangun.
"Ada apa ky?" Tanya Eunwoo ikutan panik
"Sanha Hyung, Sanhaa"
"Sanha kenapaa? Bilang kyyy" tanya aku yang tak kalah panik.
"Sanha demam"Kami semua masuk ke kamar Sanha. Terlihat Sanha sedang terbaring lemas dan menggigil, badannya panas. Aku langsung menelpon manajer, lalu membawa Sanha ke rumah sakit.
Menurut dokter Sanha kelelahan dan gejala typus serta harus dirawat di rumah sakit dalam beberapa hari untuk memastikan dia akan istirahat total.
Siang ini cukup terik, matahari bersinar tanpa hambatan dari awan hitam.
Kruyukkk...
Suara itu memecah keheningan. Entah berasal dari suara perut siapa, yang jelas itu sudah mewakili perut kami semua.
"Eh maaf-maaf, perutku kadang ga ada adab haha, aku laper. Di deket sini ada restoran enak, ada yang mau makan?" Ucap Moonbin sambil cengengesan.
Akhirnya bisa lanjut. Makasih buat yg mau baca^^ enjoy guyss. Jangan lupa vote dan komen-komen^^ 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Berat | Park Jinwoo ASTRO [HIATUS]
FanfictionApa aku tidak pantas? -Jinjin Kenapa semua ini terjadi padaku? -Jinjin bahasanya semi baku murni imajinasi sendiri ^^