-Selamat datang~~
Selamat membaca 🌼-
MJ memeluk ku dan menenangkan ku. Hatiku terasa sedikit lega setelah bercerita semuanya. Aku mencoba untuk tidak menangis dipelukan MJ. Aku mencoba menguatkan diriku sendiri, meskipun itu sulit.
"Masalah eomma, pasti ada dokter yang nanganin. Eomma orang yang kuat. Beliau pasti bisa melewatinya. Dan ada Hyung yang jagain kan? Kamu harus berpikir positif, biar semuanya berjalan lancar. Masalah Sanha, bukan murni kesalahan kamu sendiri. Ini juga salah kita, tidak memperhatikan satu sama lain. Kita ini grup, bukan tanggungjawab kamu sendiri. Sanha juga seharusnya bisa memperhatikan lebih dirinya" MJ menjelaskan panjang lebar. Aku mencoba mencerna dan memahami apa yang diucapkan oleh MJ. Aku terdiam tidak tau harus menjawab apa. Pikiranku sedang berdebat dengan batinku sendiri.
"Kita berjalan bertahap ya. Sekarang fokus sama yang kurang. Bukannya hari ini ada jadwal rekaman? Kita harus fokus"
"Baik Hyung" MJ membalas dengan anggukan kepala. Lalu menepuk pundak ku untuk menyemangati.
Perasaanku mulai lega, pikiran yang selama ini menggangguku, perlahan menghilang. Saat itu juga MJ mencoba menghibur sebisa dia. Ya dia anak yang menyenangkan, selalu membuat tertawa. Hingga aku bisa tertawa karena tingkah dan leluconnya.
"Jinjin hyunggg, MJ hyunggg" tiba-tiba ada yang memanggilku, aku dan MJ melihat sekitar namun tak menemukan siapa yang memanggilku.
"Jinjin hyungg, MJ Hyung" ucap seseorang itu lagi.
Terlihat samar orang diseberang sedang melambai tangan. Orang itu perlahan mendekat.
"Tebakanku ga pernah meleset hahahaha, ngapain disini Hyung?," tanya orang itu kepada kami.
"Ahh aku lagi jalan2 cari angin, kamu ngapain seungkwan? Yang lain mana? Cuman sendiri?" Kataku, ya dia adalah Seungkwan. Member Seventeen yang sangat dekat dengan kami. Khususnya Moonbin. Seungkwan dan Moonbin berteman dekat.
"Noh disanaa, mereka lagi beli minum. Aku bosan, jadi aku jalan-jalan sendiri, ah iya Hyung berdua? bin? Yang lain mana?"
"Bin lagi jagain sanha di RS" jawab MJ santai.
"WHATT? SANHA DI RUMAH SAKIT? NGAPAIN?" Seungkwan terlihat kaget dengan apa yang disampaikan oleh MJ. Ia mengeluarkan handphone dan mengetik sesuatu. Sepertinya dia membalas atau mengirim pesan untuk seseorang.
"Nangkep kuyang, ya sakit lah, pake ditanya hahaha emang Sanha demit" celetuk MJ.
"Yaaa iya sih, maksudnya sakit apa?" Seungkwan duduk disamping MJ. Dengan otomatis MJ menggeser posisi duduk nya.
"Dia cuman kecapean" jawabku dengan perasaan lesu.
"Yaudah ayo jengukin. Aku udah kakao s.coups Hyung. Tapi ia tidak membalasnya. Ah Hyung tunggu sini ya, aku ke yg lain dulu, sekalian beli buat Sanha, bye Hyung" Seungkwan meninggalkan kami.
Seungkwan menghampiri member yang lain. Obrolan mereka terlihat sangat serius. Sesekali mereka melirik ke arah kami. Sehingga, aku dan mj memutuskan untuk menyusul mereka.
Sebelum pergi ke rumah sakit, kami membeli sesuatu untuk Sanha dan member yang menjaga. Tak lupa membeli makan untukku dan MJ. Karena masalah itu, kami sampai lupa makan siang.
Jalanan sangat terik, sehingga membuat kami berkeringat. Namun, perjalanan menuju RS sangat menyenangkan karena lulucon yang kami buat. Tak terasa sudah sampai di rumah sakit.
"YAA!! SANHA KOK BISA SIH SAKIT KAYA GINI HAH?!" Seungkwan langsung mengomel ketika memasuki ruangan, dan disusul dengan aku, MJ, dan member Seventeen yg lain.
"Berisik ih! Bisa diem ga di RS ini" omel Moonbin.
"Hahahaha maap maap, aku terlalu khawatir sama bayi ini" Seungkwan berjalan menuju tempat tidur Sanha. Ia menarik kursi, lalu duduk tepat disamping Sanha. Ia terlihat sangat khawatir.
"Aku bukan bayi Hyung!" Bantah Sanha sambil mengerucutkan bibirnya.
"Udah-udah, gimana keadaan nya san? Kok bisa sakit kaya gini" tanya Hoshi penasaran dengan sakit Sanha.
"Ah iya Hyung, aku cuman kecapean aja" jawab Sanha santai.
"Lain kali jaga kesehatan kamu, jangan sampe sakit kaya gini ya. Perhatikan kesehatan kamu, tetapi kamu jangan egois. Perhatikan juga member yg lain" jelas Woozi mengingatkan pada Sanha dan juga yang lain.
"Iya Hyung"
Suasana di kamar menjadi ramai karena kehadiran Sebong. Mereka selalu bisa membuat suasana menjadi ramai. Aku tersenyum melihat tingkah mereka. Rasanya masalahku hilang untuk seketika walau tak terselesaikan.
Hari mulai sore, orang yang menjenguk Sanha satu persatu mulai meninggalkan ruang inap. Aku dan yang lain pun pergi karena masih banyak yg harus diurus. Sanha dijaga oleh manager kami. Aku sudah berbicara oleh pihak agensi, untung saja diberikan keringanan. Tetapi ketika sanha sudah mulai pulih, semua harus dikejar karena waktu semakin singkat.
Semenjak Sanha dirawat, kami tetap latihan dan rekaman seperti biasa meskipun posisi sanha kosong. Terasa sepi karena maknae itu terkadang membuat suasana menjadi hangat. Aku jadi kangen sama manjanya dia.
Masalah Sanha dan Moonbin pun telah selesai. Mereka bisa kembali dekat seperti dulu. Bahkan lebih dekat dari sebelumnya.
Tiga hari berlalu yang cukup berat, koreografi kami sudah menunjukkan kemajuan yang pesat. Selama tiga hari itu pula, member sehat. Syukurlah.
Malam hari setelah selesai latihan, aku mendapat telepon dari manager-nim, bahwa Sanha sudah boleh pulang. Jadi besok aku dan Rocky berniat untuk menjemput Sanha.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Pagi-pagi sekali ku sudah bangun. Aku tidak bisa tidur. Aku membantu Rocky untuk menyiapkan sarapan bagi member yang lain. Eunwoo bergegas pergi mandi karena ia ada schedule pribadi. Moonbin terlihat masih tidur. Dan MJ baru saja sadar dari mimpinya.
Setelah selesai membantu memasak, aku pergi mandi dan bersiap. Sejam berlalu, aku dan Rocky berangkat menuju rumah sakit.
Jalanan hari ini cukup padat. Orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing. 15 menit perjalanan diiringi musik "ASTRO - You&Me" . Lagu itu mengingatkan ku pada aroha. Aku dan Rocky bernyanyi bersama.
Handphone yang ada disaku, bergetar. Ku lihat ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal. Ku baca isi pesan hal itu membuatku terkejut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hallo semuanyaaa~~~ lama tak update hihi duh maaf ya lama:( terimakasih sudah stay sama cerita ini^^ jangan lupa streaming Knock 💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Berat | Park Jinwoo ASTRO [HIATUS]
FanfictionApa aku tidak pantas? -Jinjin Kenapa semua ini terjadi padaku? -Jinjin bahasanya semi baku murni imajinasi sendiri ^^